Beberkan Strategi di Trenggalek, Bupati Nur Arifin Dukung Penuh Renaksi Nasional Penurunan Angka Stunting

berita

07 March 2022

1672
Beberkan Strategi di Trenggalek, Bupati Nur Arifin Dukung Penuh Renaksi Nasional Penurunan Angka Stunting

Pemerintah Pusat rumuskan rencana aksi nasional penurunan angka stunting yang didasarkan pada lima pilar utama. Upaya ini menjadi prioritas Pemerintah sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021.

Saat ini angka prevalensi stunting Provinsi Jawa Timur sendiri apabila merujuk data BKKBN berada di angka 23,5% atau sedikit di bawah nasional yaitu 24,4%.

Sedangkan untuk Kabupaten Trenggalek berada di angka 18,1%. Data-data tersebut sosialisasi rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting Indonesia (RAN PASTI) Provinsi Jawa Timur di Vasa Hotel Surabaya, Rabu (2/3/2022).

Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo mengatakan, meskipun Jatim berada di bawah nasional, namun ada beberapa kabupaten yang angka prevalensi stunting-nya masih tinggi atau di atas 30%. Sehingga diperlukan upaya untuk dapat menurunkan kesenjangan yang ada.

Sementara itu di Kabupaten Trenggalek upaya penurunan angka stunting dilakukan dengan mengintervensi melalui tiga layer, yaitu skala lingkungan, keluarga, dan yang terkecil adalah level individu. Upaya ini menunjukkan hasil cukup positif selama dua tahun terakhir terjadi penurunan angka prevalensi stunting dari yang awalnya 36% hingga saat ini menjadi 18,1%.

Kemudian Pemkab Trenggalek juga memiliki program Adipura Desa yang memacu setiap desa untuk meningkatkan kualitas lingkungan masing-masing. Menurut Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, hal ini menjadi faktor fundamental karena stunting juga ditentukan oleh lingkungan.

Program lain yang juga mendukung upaya ini salah satunya adalah yang sehat yang beruntung. Dimana keluarga yang menerapkan pola hidup sehat dan memenuhi indikator keluarga sehat akan diberikan insentif untuk menunjang peningkatan gizi dalam keluarga tersebut.

"Itu semua kemudian memudahkan pemerintah untuk melakukan identifikasi kesehatan, sehingga penanganan di sisi keluarga, kalau menerapkan pola hidup sehat itu dihitung poinnya, kemudian setiap bulan kita beri insentif," ungkap Bupati Nur Arifin.

Pria yang akrab disapa Mas Ipin ini melanjutkan, "Jadi ini menggeser dana promotif preventif yang selama ini biasanya kita bikin sosialisasi, pertemuan-pertemuan, duitnya habis untuk acara seremonial, nah, ini kita geser untuk kita berikan insentif kepada keluarga tersebut sehingga harapannya indeks keluarga sehat di Trenggalek juga bertambah," sambungnya.

Lebih lanjut di lingkup terkecil yaitu individu adalah dengan melakukan pendampingan. Di Trenggalek sendiri terdapat sekitar 1,689 dan bisa terus bertambah seiring lahirnya kader-kader perempuan dari program Sepeda Keren. Termasuk juga mendorong adanya kader digital yang memanfaatkan teknologi informasi melalui media sosial.

"Memang ini jangka panjang, tapi kita percaya kalau kita istiqomah, target bahwa tahun 2045 kita menjadi Indonesia emas ini semoga bisa terjadi dengan investasi yang kita lakukan hari ini," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek