Review Capaian Indeks Pembangunan Statistik Kabupaten Trenggalek Tahun 2024
Mengawali Tahun 2025 Dinas Kominfo bersama BPS Kabupaten Trenggalek mereview capaian Indeks Pembangunan Statistik (IPS) Kabupaten Trenggalek Tahun 2024, di Gedung Smart Center, Selasa (14/1/2025).
IPS merupakan hasil dari penilaian Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) di Kabupaten Trenggalek yang rutin dilakukan tiap tahun oleh BPS. Dan untuk Tahun 2024 ini, capaian IPS Kabupaten Trenggalek masih ada di kategori cukup (2,59). Karena itu pada pertemuan ini dilakukan review, utamanya terhadap rekomendasi hasil IPS Tahun 2024 yang akan menjadi pedoman untuk perbaikan dan peningkatan IPS di Tahun 2025 ini. Adapun untuk dua OPD yang hasil kegiatan statistiknya akan dinilaikan masih akan dibahas selanjutnya.
Kepala BPS Kabupaten Trenggalek, Mimik Nurjanti, S.Sos., M.Si menyampaikan bahwa sebagai bentuk apresiasi dari pelaksanaan statistik sektoral di Kabupaten/Kota, maka setiap tahun ada penghargaan Anindhita Wistara Data dari BPS-RI yang diberikan kepada Kabupaten/Kota terbaik yang memiliki nilai IPS diatas 2,6. Karena itu diharapkan tahun ini Kabupaten Trenggalek dapat menerima penghargaan tersebut.
Selanjutnya Kepala BPS juga menyampaikan, kekurangan di Tahun 2024 salah satunya ada pada indikator penerapan aspek aktualisasi dan ketepatan waktu serta aspek keterbandingan data dan konsistensi data yang masih berada pada tingkat cukup, juga belum adanya kebijakan maupun prosedur baku yang merupakan turunan dari Perbup Satu Data Trenggalek yang menjadi pedoman OPD selaku Produsen Data dalam melakukan pengelolaan data statsiitk sektoral, sehingga ada beberapa indikator yang masih mendapatkan nilai 2. Diharapkan dengan adanya pertemuan awal ini, bisa segera dilakukan tindaklanjut dari rekomendasi hasil IPS, yang pada akhirnya akan bisa mendongkrak capaian nilai IPS di Tahun 2025 ini.
Menanggapi Kepala BPS, Kepala Dinas Kominfo, Edif Hayunan Siswanto, S.Sos., M.Si berinisiatif akan melakukan safari ke OPD untuk memetakan produk kegiatan statistik apa saja yang dimiliki OPD dan tingkat keaktifan OPD dalam pengeloaan data statistik sektoral, untuk menentukan OPD mana yang akan dilakukan penilaian EPSS di Tahun 2025.
“Tahun ini kita harus memperbaiki metadata, perencanaan, pengumpulan, pemeriksaan data seklaigus penyebarluasan datanya. Kita harus aktif, OPD juga harus aktif”, ungkap Edif.
Karena itu, untuk langkah awal Dinas Kominfo akan segera menyusun dokumen Petunjuk Teknis Pengelolaan Data Statistik Sektoral yang akan menjadi pedoman bagi semua OPD dalam melaksanakan kegiatan Statistik Sektoral. Diskominfo Trenggalek