TAHUN 2020, PEMKAB TRENGGALEK BERSAMA USAID JAPRI BERDAYAKAN 2000 WIRAUSAHA BARU DARI PEREMPUAN KELOMPOK RENTAN

berita

13 January 2020

10038
TAHUN 2020, PEMKAB TRENGGALEK BERSAMA USAID JAPRI BERDAYAKAN 2000 WIRAUSAHA BARU DARI PEREMPUAN KELOMPOK RENTAN

Berdayakan perempuan lewat ekonomi, Pemerintah Kabupaten Trenggalek bersama dengan USAID dan Jadi Pengusaha Mandiri (JAPRI) bekerjsama menciptakan 2000 wirausahawan baru dari perempuan kelompok rentan di Tahun 2020. Hal tersebut ditegaskan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat memimpin rapat koordinasi bersama stakeholder terkait di Smart Center, Senin (13/1). Program kerjasama ini akan didedikasikan khusus oleh Pemkab Trenggalek kepada perempuan kelompok rentan, bukan hanya menyasar bagaimana perempuan nanti berdaya secara ekonomi. Akan tetapi lewat supporting sistem dimana keluarganya juga akan mengerti bahwa perempuan juga punya hak untuk maju dan berdaya secara ekonomi. Sehingga diharapkan akan ada perbaikan pada kualitas generasi berikutnya seperti pada rumah tangga dan keluarganya.

Untuk itu, Pemkab bersama USAID JAPRI akan memberikan pelatihan kewirausahaan untuk perempuan usia 18-30 dari kelompok rentan. Tak hanya berhenti pada pelatihan saja, pasca pelatihan peserta juga akan terus mendapatkan pendampingan dan mentoring atau belajar dari pengalaman pengusaha yang sudah ada.
Beberapa pelatihan kewirausahaan yang akan diberikan diantaranya mengenai usaha makanan dan minuman, fashion, kerajinan tangan, agribisnis, dan juga jasa. "Jadi tahun ini,USAID, JAPRI, Pemerintah Kabupaten Trenggalek bersepakat ingin menciptakan perempuan-perempuan wirausahawan baru, kurang lebih kita target ada 2000 perempuan wirausahawan baru yang akan ada di Kabupaten Trenggalek ini," jelas Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat dikonfirmasi.

"Kita tadi diskusi dan kita fokus ke perempuan yang muda 18 sampai 30 tahun dan mereka yang harus ada pada kelompok miskin dan rentan desil 1, desil 2. Kemudian disabilitas, perempuan dalam korban kekerasan, janda, eks buruh migran, dan yang masih terjebak di prostitusi, itu yang kemudian ingin kita libatkan dalam program ini," imbuhnya melengkapi.

Lebih lanjut, tercipatanya 2000 pengusaha baru dari perempuan ditargetkan oleh Bupati Nur Arifin dapat tercapai hingga akhir 2020 mendatang.
"Jadi tahun ini kita target akan ada 2000 perempuan rentan yang menjadi pengusaha baru, dan kedepannya kami harapkan kerentanan itu akan hilang senyampang dengan perbaikan ekonomi kita harap juga korelasinya perbaikan secara sosial," ungkap Bupati Nur Arifin.

Sementara itu dikesempatan yang sama, Perwakilan USAID, Thomas Crehan mengatakan bahwa USAID sangat mengapresiasi program ini. Dirinya juga mengungkapkan bahwa USAID akan memberikan dukungan terhadap program yang mendorong pemberdayaan perempuan secara ekonomi ini.
"Jadi USAID pegang dana untuk membantu meningkatkan pendapatan perempuan. Ini program khusus untuk perempuan di Kabupaten Trenggalek untuk mereka bagaimana caranya nanti bisa memulai bisnis mereka sendiri," ungkap Thomas Crehan.

Dikatakan Thomas spesialnya dari program ini tidak hanya menyasar perempuan, tetapi juga keluarganya. Jadi bagaimana keluarganya nanti mendapatkan awarenes tentang perspektif gender yang bagus. "Terus kemudian Pemerintah datang dengan aksi kolaborasi kemudian private sector kita libatkan tidak hanya untuk membeli produk mereka tapi juga transfer knowledge kepada mereka bagaimana caranya produksi yang lebih baik dan sebagainya," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek