ANTISIPASI DAMPAK SOSIAL EKONOMI DIMASA PENANGGULANGAN COVID-19, PEMKAB TRENGGALEK LUNCURKAN 5000 KARTU PENYANGGA EKONOMI
Didampingi Forkopimda, Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin
meluncurkan kartu penyangga ekonomi saat menggelar jumpa pers bersama seluruh
awak media yang dilakukan secara teleconfrence, Rabu (1/4). Di tahap awal 5000
kartu yang diluncurkan ini merupakan bentuk upaya Pemkab Trenggalek dalam
mengantisipasi dampak sosial ekonomi dimasa upaya pencegahan penyebaran wabah
covid-19.
Sesuai dengan arahan Bapak Presiden di masa kedaruratan kesehatan
masyarakat akibat covid-19 bahwa Pemerintah Daerah diminta untuk
memprioritaskan kesehatan masyarakat yang diikuti dengan program jaring
pengaman sosial.
"Setelah melakukan upaya mengurangi resiko penyebaran virus melalui
pembatasan akses serta tracing pendatang dengan status kesehatannya secara
menyeluruh juga penerapan beberapa zona physical distansing, penutupan tempat
hiburan dan wisata, maka kami sadar akan ada sektor ekonomi dan pelaku ekonomi
yang terdampak," terang Bupati Nur Arifin.
Selanjutnya Pemerintah akan mengambil beberapa kebijakan daerah dalam
konteks sosial ekonomi guna melengkapi kebijakan yang telah diambil oleh
Pemerintah Pusat maupun Provinsi. .
Adapun kebijakan Pemerintah Kabupaten Trenggalek antara lain, yang pertama
memberikan relaksasi pajak dan retribusi daerah pada sektor-sektor sebagai
berikut ;
Pajak hotel, pajak restoran, retribusi sewa lahan bangunan pada kios yang
dikelola Pemerintah Daerah termasuk di kawasan olahraga dan wisata untuk
dibebaskan pembayaran pajak dan retribusinya kepada Pemerintah Kabupaten hingga
status kedaruratan kesehatan dan tanggap bencana dicabut oleh pemerintah.
Yang kedua meregistrasi semua Orang Dalam Pemantauan (ODP) untuk
mendapatkan akun ojek online dalam hal ini bermitra dengan Blojek disertai
dengan top up saldo senilai Rp.200.000 pada ODP yang sedang menjalani isolasi
diri di rumah selama 14 hari. Hal ini dimaksudkan agar mereka bisa disiplin
mengisolasi diri di rumah di satu sisi tetap terpenuhi kebutuhannya tanpa harus
bekerja untuk berbelanja di luar.
Maka akan terdapat sampai dengan hari ini 1 April 2020 454 ODP yang akan
diintervensi, jumlah penerima akan mengikuti perkembangan dengan jumlah ODP
yang melakukan isolasi diri di rumah. .
Selanjutnya gugus tugas di tingkat desa harap melakukan evaluasi jika ODP
yang dimaksud tidak dapat menjalankan disiplin isolasi mandiri di rumah maka
bantuan akan diberhentikan.
Yang ketiga, berdasarkan data awal gugus tugas sosial ekonomi setidaknya
terdapat 1154 pedagang asongan di sekitar sekolah yang berdampak, 699 orang
miskin yang belum masuk data terpadu untuk jaminan hidup, kurang lebih sekitar
51 disabilitas tunanetra yang memiliki keterampilan memijat terdampak, 570 pekerja
informal, 54 IKM dengan rata-rata 10 pegawai terdampak, 445 pedagang area
wisata, 80 orang Pokdarwis, 110 pedagang di sekitar alun-alun, 896 UMKM, dan
112 supir harian yang berdampak.
Tentunya data ini akan terus bergerak mengingat sejauh mana masa pandemi
ini akan terus berlanjut, berapa dalam imbasnya kepada ekonomi masyarakat.
Paling tidak di masa awal ini pemerintah akan menyiapkan 5000 kartu penjaga
ekonomi yang bekerjasama dengan Bank BRI. Di mana setiap pemegang kartu akan
mendapatkan 5 kg beras, dan saldo e-money dengan saldo 100.000 yang akan
diterima setiap bulan hingga 3 bulan kedepan atau masa pandemi akibat wabah
korona dinyatakan selesai.
Sebagai evaluasi pada tahap awal ini sumber pendanaan akan bersumber dari
dana gotong royong yakni dari masyarakat, PGRI, Korpri, Baznas, dan Bupati
Mochamad Nur Arifin secara pribadi.
"Mengapa pada kesempatan kali ini kita menggunakan dana yang
bersumber dari dana gotong royong, hal ini dimaksudkan agar memberikan ruang
bagi tim agar pemerintah daerah untuk menyisir anggaran lebih detail, melakukan
realokasi dan refocusing, kemudian mencoba memberi waktu untuk berkoordinasi
dengan pemerintah desa dan sektor yang terdampak untuk mendapatkan gambaran
yang lebih lengkap mengenai mereka yang paling rentan yang terdampak covid-19
sesuai kriteria yang telah disusun oleh tim gugus tugas sosial ekonomi,"
tegas Bupati. Diskominfo
Trenggalek