Antisipasi Lonjakan Kasus DBD, Pemkab Trenggalek Ajak Masyarakat Masifkan Gerakan PSN

berita

18 January 2022

9029
Antisipasi Lonjakan Kasus DBD, Pemkab Trenggalek Ajak Masyarakat Masifkan Gerakan PSN

Mengantisipasi terus meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemerintah Kabupaten Trenggalek menghimbau masyarakat untuk melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan rumahnya.

Peran aktif masyarakat dalam PSN ini sangat diperlukan guna mencegah berkembangnya nyamuk aides aegypti yang menjadi penyebab utama penularan demam berdarah.

Kepala Dinas Kesehatan PPKB, dr.Saeroni menjelaskan perkembangan kasus DBD di Trenggalek patut diwaspadai mengingat saat ini terdapat 21 kasus yang tersebar di sejumlah wilayah, Senin (17/1/2022).

Dari total 21 pasien tersebut, mantan Direktur RSUD dr.Soedomo ini menjelaskan 3 orang pasien DBD dirawat di Puskesmas Karanganyar, kemudian di Puskesmas Suruh 1 orang, Puskesmas Pule 1 orang pasien, Puskesmas Baruharjo 1 orang, Puskesmas Karangan 1 Orang, Puskesmas Gandusari 2 orang, Puskesmas Pucanganak 4 orang, Puskesmas Munjungan 3 orang, dan terakhir Puskesmas Tugu sebanyak 5 orang.

Terhadap kasus DBD yang sudah ada, dr.Saeroni menyebut, "Ini semua sudah kita lakukan sesuai dengan prosedur penanganan demam berdarah, apabila ada kasus DBD kita lakukan penyelidikan epidemi ke lapangan," ungkapnya.

Apabila di radius 100 meter ada penderita yang panas maka upaya selanjutnya akan dilakukan fogging. Bahkan hingga kini, sejumlah titik sudah ada yang dilakukan foging, diantaranya di Kecamatan Tugu, Munjungan, dan Pogalan.

"Harapanya ini tidak meningkat, ini sejak awal telah dilakukan pencegahan atau penanganan yang cepat," tuturnya.

Kendati demikian, dr.Saeroni menegaskan trend peningkatan kasus penyakit akibat nyamuk Aides Aegypti ini di Trenggalek masih stabil dan tidak ada peningkatan drastis.

Sementara itu terkait, Kadinkes ada 3 wilayah yang menjadi endemik DBD, yakni Kecamatan Trenggalek, Durenan, Gandusari, dan Pogalan.

"Itu juga termasuk yang setiap tahunnya ada kasus kasus DBD. Masyarakat yang kami harapkan yang paling ampuh ini adalah PSM atau Pemberantasan Sarang Nyamuk," ajaknya.

Apabila diketahui di sekitar lingkungan rumah terdapat nyamuk dengan jumlah yang cukup banyak, pemberantasan perlu segera dilakukan agar telur dan jentik nyamuk bisa hilang.

"Sehingga tidak menjadi nyamuk dewasa yang bisa menularkan penyakit DBD," jelasnya.

Pencegahan fatalitas akibat penyakit DBD juga menjadi perhatian dr.Saeroni disaat seseorang sudah terlanjur terjangkit penyakit.   Menurut Saeroni hal ini bisa dicegah dengan menggantikan cairan tubuh yang berkurang akibat terserang DBD.

"Untuk mengurangi fatalitasnya, ini tetutama adalah cairan. Jadi minum cairan yang banyak sehingga ini adalah obatnya minum cairan yang banyak baik dengan oralit atau lainnya,"pungkasnya. Diskominfo Trenggalek