Bersinergi Dorong Transformasi Ekonomi dan Putus Mata Rantai Kemiskinan, Pesan BUpoati Nur Arifin Saat Hadiri Pelantikan PBC HIPMI
Hadiri pelantikan Badan Pengurus Cabang (BPC), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Trenggalek, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin ajak segenap pengurus HIPMI bersinergi dalam mendorong transformasi ekonomi dan memutus mata rantai kemiskinan di Trenggalek, Senin (10/1/2022).
"PR kita yang terbesar untuk teman-teman pengusaha yang pejuang ada dua hal, satu bagaimana transformasi ekonomi, yang kedua adalah kita memutus rantai kemiskinan," tutur Bupati.
Kepengurusan HIPMI Trenggalek dilantik langsung oleh Ketua BPD HIPMI Jawa Timur. Dari hasil musyawarah, Didit Sasongko seorang pengusaha muda asal Dongko terpilih menjadi struktur kepengKetua BPC HIPMI Trenggalek periode 2021-2024.
Bupati Nur Arifin mengatakan, selama masa pandemi covid-19, angka kemiskinan di Kabupaten Trenggalek naik 2 digit menjadi 12 persen. Sehingga kini diperlukan sebuah investasi yang linier dengan usaha yang banyak digeluti masyarakat Trenggalek.
Apakah itu hilirisasi produk pertanian dan perikanan, memberdayakan masyarakat desa lewat unit usaha di desa, melalui desa wisata, atau melalui BUMDesma.
Pria yang akrab disapa Mas Ipin ini juga mengatakan Pemkab Trenggalek mempunyai komitmen kuat terhadap kemudahan berinvestasi melalui program lelang investasi.
Investor tidak perlu membeli tanah untuk mengembangkan usaha karena Pemerintah menyediakan lahan yang bisa dikerjasamakan. "Pokoknya kita inginnya dibikin mudah dulu lah. Karena pertama kali investasi yang dicari pasti tanah dulu," jelasnya.
Di sektor lain seperti sektor perikanan, Bupati menyebut BUMD milik Pemerintah siap bekerjasama untuk mendorong produktifitas perekonomian di Trenggalek.
.
Lebih lanjut di sektor pertanian, suami Novita Hardini ini menyebut Trenggalek memiliki potensi agro yang cukup besar. Bupati Nur Arifin berharap HIPMI bisa berkolaborasi bersama Pemerintah untuk mendorong hiliriasasi produk pertanian di Trenggalek.
"Kalau teman teman HIPMI ikut ngawal, rasanya saya optimis ekonomi di Trenggalek ini bisa bangkit," tegasnya.
Akan tetapi, pemimpin muda ini juga memberikan tantangan kepada pengurus HIPMI yang baru dilantik untuk mewujudkan green ekonomi di Kabupaten Trenggalek.
Caranya, setiap pengusaha terutama anggota HIPMI yang menerapkan praktek bisnis hijau yang berorientasi lingkungan, maka akan diusulkan mendapatkan keringanan pajak sebagaimana hukum indikator kota hijau.
"Karena saya ingin mendorong usahanya lebih kekinian, lebih adaptif, kemudian juga lebih sayang terhadap lingkungan. Karena percayalah walau bisnis kita semaju apapun, kalau kita tidak baik untuk lingkungan, ancaman bencana setiap waktu akan datang," terangnya. Diskominfo Trenggalek