Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Gandeng Puspa Agro Latih Siswa SMA Bertanam Metode Hidroponik

berita

22 October 2018

1791
Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Gandeng Puspa Agro Latih Siswa SMA Bertanam Metode Hidroponik

Ingin dekatkan pelajar dengan dunia pertanian, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menggandeng Puspa Agro menginisiasi Pelatihan dan Lomba Hidroponik antar Sekolah se-Jawa Timur di Kabupaten Trenggalek, Senin (22/10).   Wakil Bupati Trenggalek H.Moch Nur Arifin menyambut positif terselenggaranya pelatihan yang berlangsung di Pendhapa Manggala Praja Nugraha ini.

 

Pelatihan di ikuti oleh 10 kelompok dari beberapa Sekolah Menengah Atas dari Kabupaten Trenggalek.  1 Kelompok terdiri dari 8 siswa dengan mendapatkan pendampingan dari 2 orang guru masing-masing sekolah.  

 

Direktur Utama Puspa Agro, Abdullah Muchibuddin, SE, M.Ak mengaku ingin kembali bangkitkan minat dunia pertanian pada generasi muda khususnya pelajar.  Bagaimana anak muda kembali tertarik pada dunia pertanian.  Hidroponik bisa dikatakan memang sesuatu hal yang baru di dunia teknologi pertanian, hidroponik bisa menjadi alternatif bagi para pelaku usaha pertanian yang memiliki keterbatasan lahan, bahkan jika di kelola dengan baik metode pertanian hidroponik bisa menghasilkan yang cukup menggiurkan.

 

"Kami ingin mengenalkan bahwa petani kedepan sudah tidak petani konvensional lagi karena lahan pertanian semakin terbatas.  Hidroponik ini bisa bersusun, jadi dengan lahan sempit pun masih bisa tanam dengan jumlah banyak. Sekali lagi saya sampaikan Ayo Kita Bangga Menjadi Petani," ungkapnya.

 

Senada dengan Dirut Puspa Agro,  Wakil Bupati Trenggalek Nur Arifin yang membuka pelatihan juga mengatakan hidroponik punya potensi perekonomian yang besar.  Dikatakan Wakil Bupati termuda ini nilai tambah hidroponik selain efisiensi lahan juga mempunyai keunggulan berupa efisiensi waktu.

 

"Lahan semakin lama tidak semakin luas, satu-satunya cara yang paling masuk akal adalah kita harus membangun yang namanya portofolio bisnis.  Di atas lahan yang tidak luas bisa ditanami macam-macam komoditi secara hidroponik.  Secara vertikal bisa di tumpuk banyak dan itu nilai ekonomisnya bagus tidak seperti orang yang menanam di hutan yang harus nunggu 4 sampai 5 tahun," tutur Wakil Bupati.

 

"Jangan dilihat ini hanya kesempatan sekedar lomba, Saya berharap ekonomi Trenggalek ini meskipun digerakkan oleh sektor pertanian tapi petaninya harus mbois semua.  Sekarang kita tunggu yang anak-anak muda ini meskipun kita sudah masuk ke era revolusi 4.0, petanianpun juga sudah geser ke pertanian 4.0 nah yang melakukan siapa? ya anda-anda semua," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek