Pemkab Trenggalek Peringati Hari Santri Nasional 2018

berita

22 October 2018

9857
Pemkab Trenggalek Peringati Hari Santri Nasional 2018

Hari santri yang jatuh 22 Oktober diperingati Pemerintah  Kabupaten Trenggalek dengan menggelar upacara di Alun-alun.  Di tahun ketiga Upacara Peringatan Hari Santri diikuti oleh ribuan santri dan satriwati dari berbagai penjuru wilayah Kabupaten Trenggalek, Senin (22/10).  Bupati Trenggalek Dr.Emil Elestianto Dardak, M.Sc bertindak selaku Inspektur upacara mengenakan busana muslim lengkap dengan atribut khas santri seperti sarung dan peci.

 

Pada kesempatan itu, Bupati Trenggalek menyampaikan amanat Ketua Umum PBNU dalam menyambut Hari Santri Nasional 2018.  Sejarah panjang membuktikan santri sudah mengambil peran sejak era perebutan kemerdekaan, pengakuan terhadap kiprah ulama dan santri tidak lepas dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan Hadlaratus Syeikh KH. Hasyim Asy’ari, Rais Akbar Nahdlatul Ulama, pada 22 Oktober 1945. Tanpa Resolusi Jihad NU dan pidato Hadlaratus Syeikh yang menggetarkan ini, tidak akan pernah ada peristiwa 10 November di Surabaya yang kelak diperingati sebagai Hari Pahlawan.

 

Kiprah santri teruji dalam mengokohkan pilar-pilar NKRI berdasarkan Pancasila yang bersendikan Bhinneka Tunggal Ika. Santri berdiri di garda depan membentengi NKRI dari berbagai ancaman. Pada 1936, sebelum Indonesia merdeka, kaum santri menyatakan Nusantara sebagai Dârus Salâm. Pernyataan ini adalah legitimasi fikih berdirinya NKRI berdasarkan Pancasila.

 

"Saya bersyukur bahwa santri dan santriwati Trenggalek bukan hanya sekedar eksis dalam konteks belajar mengajar tapi juga eksis dalam prestasi-prestasi, dengan adanya peringatan Hari Santri maka kita harus merasa bangga menjadi kelompok masyarakat yang memiliki sejarah panjang berjasa dalam memerdekakan negeri ini.  Maka tantangan berikutnya bagaimana mengisi kemerdekaan, harapan kami kita akan melihat lebih banyak lagi prestasi dari santri dan satriwati di Kabupaten Trenggalek," tutur Bupati.

 

"Hari santri nasional harus kita jadikan semangat, semangat bahwa kita ingin tentunya santri ini bisa meneruskan sejarah pendahulu kita.  Kalau dulu mereka eksis dalam konteks memperjuangkan kemerdekaan, sekarang dalam mengisi kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, dan martabat Indonesia dengan kedaulatan teknologi, kebudayaan ini harus kita wujudkan," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek