DINKES-GAIN DAN CPHI BERIKAN PELATIHAN TATA LAKSANA DAN KONSELING DASAR MENYUSUI

berita

25 August 2020

1841
DINKES-GAIN DAN CPHI BERIKAN PELATIHAN TATA LAKSANA DAN KONSELING DASAR MENYUSUI

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencanan (Dinkes PP dan KB ) bekerja sama dengan Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) dan Center for Public Health Innovation (CPHI) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menggelar pelatihan tata laksana dan konseling dasar menyusui di Kabupaten Trenggalek secara online, Senin, Selasa dan Rabu (24-26 Agustus 2020)


Cakupan target untuk 10 LMKM di Kabupaten Trenggalek adalah 100% dari semua fasilitas kesehatan termasuk Rumah Sakit dan Puskesmas yang ada. Distribusi fasilitas kesehatan tersebut antara lain 3 RS dan 22 Puskesmas.Sebagai peserta pelatihan ini, setiap fasilitas kesehatan akan mengirimkan 2 (dua) orang tenaga kesehatan yaitu bidan dari ruang bersalin, nifas atau poliklinik kebidanan. Kemudian akan ada pula 7 (tujuh) orang perwakilan dari Dinas Kesehatan yang mengikuti pelatihan sebagai peserta. Sehingga total peserta yang akan dilatih sebanyak 57 orang.

Pelatihan ini menggunakan modul tata laksana dan konseling dasar menyusui yang sebelumnya telah dikembangkan dan telah melalui proses validasi dan uji coba. Modul materi, terdiri dari 12 sesi, meliputi : Pentingnya ASI dan menyusui, Strategi komunikasi untuk membangun kepercayaan diri ibu menyusui, Teknik emo-demo untuk mendukung ASI eksklusif, Edukasi ASI eksklusif saat ANC, Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Posisi dan pelekatan menyusui bayi, Praktik membantu ibu untuk memosisikan bayi dan pelekatan saat menyusui, Tanda-tanda menyusui yang efektif, Masalah umum menyusui dan manajemen penatalaksanaan, Metode alternatif pemerahan, pemberian, dan menyimpan ASIP, dan Praktik metode alternatif pemberian ASIP

Kadinkes PP dan KB yang diwakili oleh Kabid Kesmas Trenggalek Esti Ayu Nusworini, SKM, mengungkapkan Pemerintah Indonesia telah menempatkan edukasi tentang pemberian ASI eksklusif sebagai salah satu bentuk intervensi gizi spesifik yang penting dalam kerangka kebijakan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam rangka 1000 HPK.

“Kegiatan edukasi ASI eksklusif juga tercantum dalam indikator kegiatan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),” ungkapnya.

Serta menekankan agar meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik tentang promosi dasar menyusui kepada petugas penyusun strategi komunikasi dan promosi tentang 10 LMKM di fasilitas kesehatan terpilih di Kabupaten Trenggalek dan mendorong kegiatan kolaboratif bersama tenaga kesehatan lain dalam penyusunan strategi komunikasi dan promosi tentang 10 LMKM kepada seluruh tenaga kesehatan dan non kesehatan di fasilitas kesehatan,” tegasnya.

Dengan adanya pelatihan ini Ibu Esti Ayu Nusworini ,SKM mengharapkan nantinya petugas memiliki pemahaman tentang perannya di bidang promosi kesehatan dalam mendukung program 10 LMKM dan ASI Eksklusif dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup tentang praktik menyusui.

“Selain itu, memiliki keterampilan yang cukup untuk mendeteksi masalah menyusui dan menawarkan solusi kepada ibu dan keluarga, memiliki keterampilan emo-demo untuk mendukung pemberian ASI Eksklusif kepada ibu dan keluarga serta berkomitmen untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada rekan-rekan mereka, terutama bagi tenaga non medis,” harapnya. Diskominfo Trenggalek