Festival Kopi Trenggalek 2018, Bangkitkan Potensi Industri Kopi di Selingkar Wilis

berita

22 October 2018

1745
Festival Kopi Trenggalek 2018, Bangkitkan Potensi Industri Kopi di Selingkar Wilis

Puluhan pengusaha muda dan petani dari berbagai Kabupaten/Kota di Jawa Timur  yang bergelut dalam industri kopi meramaikan Festival Kopi Trenggalek 2018.  Selain suguhkan ilmu tentang industri kopi, festival kopi juga dimaksudkan untuk memperkenalkan kopi asli daerah Trenggalek.  Event yang terselenggara berkat kerjasama antara Pemkab Trenggalek dengan Bank Indonesia berlangsung selama 2 hari mulai tanggal 20 hingga 21 Oktober di Alun-alun Trenggalek.

 

Kopi saat ini merupakan suatu komoditas yang memiliki prospek cemerlang ditengah geliat perekonomian masyarakat.  Seperti yang dituturkan Kepala Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah saat menghadiri festival ini, kopi mempunyai masa depan cerah di Republik Indonesia, saking cerahnya saat ini sudah ada Kabupaten Bondowoso yang menyebut wilayahnya menjadi "Republik Kopi".  

 

Begitu banyak varietas kopi yang ada di Jawa Timur seperti kopi raung, ijen,  bondowoso, bahkan dari Trenggalek sendiri ada jenis kopi yang kini gencar di promosikan yakni Kopi Van Dilem.  Menurutnya, komoditas kopi di tingkat dunia saat ini menuntut supply dan demand yang semakin meningkat dari waktu ke waktu, hal itu bisa di pandang sebagai potensi jalan mendongkrak kesejahteraan bagi petani kopi.

 

"Yang paling penting petani itu bisa berkembang dengan menanam kopi," ujar Difi Johansyah.

 

Selain Bazar Kopi dan Diskusi Bedah Potensi Kopi, Festival Kopi Trenggalek juga diramaikan dengan kegiatan lain yang tidak kalah meriahnya.  Ada Kontes Manual Brewing yang diikuti oleh 30 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur.  Dengan metode manual brewing v60, berbagai teknik penyajianpun ditunjukkan para barista mulai dari pengaturan suhu air, penggilingan biji kopi, proses penyaringan, hingga menghasilkan cita rasa kopi terbaik yang memanjakan para penikmat kopi.

 

Bupati Trenggalek Dr.Emil Elestianto Dardak, M.Sc yang ikut mencicipi sajian kopi di Festival ini menuturkan Trenggalek sebagai salah satu daerah selingkar Wilis juga memiliki potensi kopi yang bagus.  Tidak hanya di Desa Dompyong yang terkenal dengan Kopi Van Dilemnya, daerah lain di Kabupaten Trenggalek pun kini juga sudah mulai ditanami kopi.

 

Dituturkan oleh Bupati Emil perkembangan inovasi di hulu industri penanaman kopi saat ini sudah cukup cepat, tanam kopi tidak perlu menunggu lama untuk dapat berbuah bahkan ada yang cukup 3 tahun sudah bisa di panen.

 

"Tujuan dari festival kopi sebenarnya adalah mengenalkan budaya inovasi baik di hulu maupun hilir dari industri kopi itu sendiri," ungkap Bupati.

 

"Di Trenggalek sendiri di Dilem Wilis kita juga punya daya tarik agrowisata yang dikembangkan secara maksimal dengan dukungan dari Kementerian Pertanian.  Dan harapannya kita bisa membangkitkan lagi ke khas an (kopi) yang ada di Trenggalek," imbuhnya

 

Disamping itu ia juga mengharapkan Festival Kopi yang terselenggara di Kabupaten Trenggalek bisa menggugah kebersamaan dari kabupaten lain di selingkar Wilis untuk bisa mendorong agar kawasan ini bisa lebih dikenal lagi sebagai daerah yang punya potensi bagus di industri kopi. Diskominfo Trenggalek