JUBIR GUGUS TUGAS COVID SAMPAIKAN KESEMBUHAN BARU 3 ORANG PASIEN DAN PENAMBAHAN 1 PASIEN POSITIF KE-23
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 Kabupaten Trenggalek, dr. Murti Rukiyandari kembali menyampaikan kabar
gembira saat menggelar pers rilis pada Sabtu (27/6). Kabar gembira yang
disampaikan dr.Murti adalah kesembuhan dari 3 orang pasien Covid-19 Kabupaten
Trenggalek.
Dimana ketiga pasien tersebut diantaranya adalah pasien 17
perempuan 53 tahun dari Desa Sobo Kecamatan Munjungan, Pasien 18 perempuan 52
tahun dari Ngadirejo Pogalan, dan pasien 19 laki-laki 22 tahun dari Desa
Karanganyar Kecamatan Pule. Ketiganya dinyatakan sembuh setelah menjalani tes
swab 2 kali berturut-turut dengan hasil negatif.
Dengan kesembuhan ini, Dinas Kesehatan akan mengeluarkan
surat keterangan sehat bagi Pasien 17, 18 dan 19, dan ketiganya dinyatakan aman
boleh keluar dari Asrama Covid 1 utk kembali kepada keluarga dan masyarakat.
Namun selain kabar gembira, disaat yang sama dr.Murti juga
mengumumkan terdapat penambahan 1 kasus baru orang terkonfirmasi positif.
Pasien baru tersebut merupakan pasien ke-23, dimana pasien ini adalah seorang
laki-laki berusia 53 tahun yang berasal dari Desa Karangsoko Kecamatan
Trenggalek.
Pasien ini sehari-hari berprofesi sebagai ojek online di Kota
Surabaya dan tinggal di Kelurahan Bubutan Surabaya Utara. Pada 19 Juni 2020,
pasien 23 pulang menuju Kabupaten Trenggalek dari Surabaya menggunakan sepeda
motor karena merasa sakit atau kurang enak makan semenjak 10 hari sebelumnya.
Sesampainya dirumah, pasien 23 mengeluh menggigil dan selanjutnya keluarga
melapor ke satgas desa untuk diberikan obat oleh Puskesmas sesuai advis dari
dokter.
Sedangkan pada 20 Juni 2020, dilakukan pengambilan rapid tes
pada pasien 23 oleh Puskesmas dengan hasil non reaktif dan disaat yang sama
juga diberikan edukasi tentang potokol isolasi mandiri di rumah.
Lalu pada 22 Juni 2020, pasien 23 menghubungi bidan desa
setempat melalui whatsapp untuk menyampaikan keluhan kesehatannya seperti
kehilangan rasa lapar, sulit makan terutama nasi, nyeri otot, sendi, serta
sakit kepala. Lantas satgas desa memeriksa pasien 23 dengan kondisi umum cukup
baik, hal ini dapat dilihat dari suhu badan pasien 23 yang menunjukkan angka
38.3° Celcius. Pasien 23 lalu diberikan tambahan obat sesuai advis dokter, dan
dianjurkan untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah.
Lebih lanjut, pada 23 Juni 2020, bidan dan perawat desa
mengunjungi pasien 23 untuk dilakukan pengambilan rapid tes yang hasilnya
reaktif. Selanjutnya pasien 23 diberikan motivasi untuk melanjutkan isolasi di
Asrama Covid 2 sembari menunggu jadwal pengambilan tes swab.
Akhirnya apda 24 Juni 2020 dilakukan pengambilan tes swab di
RSUD Trenggalek pada pasien 23. Lusanya pada 26 Juni 2020 hasil swab keluar dan
dinyatakan positif covid-19 dan dipindahkan isolasinya ke Asrama Covid 1.
Dari hasil tracing yang dilakukan oleh Puskesmas Trenggalek
dan Dinas Kesehatan ditemukan 7 orang kontak erat pasien 23. Yaitu istri, 2
orang anak, adik perempuan, adik ipar dan 2 orang keponakan. Semua kontak erat
sudah dilakukan pemeriksaan rapid Tes pada 22 Juni 2020 dengan hasil semuanya
non reaktif.
dr.Murti menjelaskan kesimpulan yang didapatkan dari hasil
tracing penelusuran oleh tim gugus tugas sampai saat ini adalah bahwa kemungkinan
Pasien 23 terinfeksi atau terpapar virus covid-19 saat bekerja di Kota Surabaya.
Dengan adanya pasien ke-23 ini, Pemkab Trenggalek mengambil
langkah pasien 23 dipindahkan isolasinya dari Asrama Covid 2 ke Asrama Covid 2
untuk dilakukan dipantau perkembangan kesehatannya.
Jubir Covid-19 dr.Murti turut menambahkan bahwa dengan
tambahan satu kasus positif Covid-19 hari ini maka total pasien positif
covid-19 di Kabupaten Trenggalek sampai saat ini adalah 23 orang. Dimana 18
orang telah dinyatakan sembuh dan tersisa 5 orang lainnya yang belum sembuh,
yaitu pasien 16 yang masih dirawat di rumah sakit, dan pasien 20, 21, 22, 23
dalam kondisi baik yang sedang menjalani isolasi di Asrama Covid 1 BKD Kab.
Trenggalek.
Perempuan yang juga bertugas sebagai Kepala Puskesmas Durenan
ini menegaskan bahwa pandemi belum berakhir, untuk itu dirinya mengajak
masyarakat untuk terus berhati-hati dan berdisiplin mematuhi protokol kesehatan
demi mencegah penularan Covid-19.
"New normal bukan berarti aman dari virus Covid-19 dan
memakai masker adalah bentuk kasih sayang untuk sesama," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek