UMUMKAN PASIEN 21 DAN 22, DR.MURTI AJAK MASYARAKAT SALING MELINDUNGI DARI COVID-19 DENGAN DISIPLIN GUNAKAN MASKER

berita

30 June 2020

9493
UMUMKAN PASIEN 21 DAN 22, DR.MURTI AJAK MASYARAKAT SALING MELINDUNGI DARI COVID-19 DENGAN DISIPLIN GUNAKAN MASKER

Terdapat 2 penambahan kasus baru terkonfirmasi positif covid di Kabupaten Trenggalek, penambahan kasus ini disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Trenggalek, dr. Murti Rukiyandari saat menggelar pers confrence secara virtual dari Smart Center, Jumat (26/6).

2 pasien baru tersebut antara lain seorang perempuan, berusia 28 tahun dari Desa Sidomulyo Kecamatan Pule yang selanjutnya disebut sebagai pasien nomer 21. Pasien 21 sebelumnya bekerja sebagai PRT di Surabaya, namun dikarenakan hamil 3 bulan terakhir berhenti bekerja, dan kemudian tinggal di rumah kos di Surabaya bersama suaminya.

Pada 15 Juni 2020, pasien 21 pulang ke Pule bersama suaminya dari Surabaya mengendarai sepeda motor dan setibanya di rumah langsung melapor ke Satgas Desa dan melakukan isolasi mandiri di rumah.

Kemudian pada 20 Juni 2020, Pasien 21 bersama suami menjalani pemeriksaan rapid tes di Balai Desa Sidomulyo dengan hasil keduanya baik pasien 21 maupun suami reaktif. Selanjutnya Pasien21 dan suami menjalani isolasi di rumah karantina Desa Sidomulyo.

Lalu pada 22 Juni 2020, RSUD dr.Soedomo Trenggalek melakukan pengambilan tes swab pada Pasien 21 dan suaminya kemudian dibawa ke Asrama Covid 2 Trenggalek untuk melanjutkan isolasinya. Sedangkan pada 24 Juni 2020, berdasarkan hasil swab yang sudah keluar, pasien 21 dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19.

Dari hasil tracing yg dilakukan oleh Puskesmas Pule ditemukan 6 orang kontak erat Pasien21 antara lain suami, ayah, ibu, kakek, nenek dan adik pasien 21 yg tinggal di Desa Sidomulyo. Sementara itu untuk hasil swab suami pasien 21 dinyatakan negatif dan 5 orang kontak erat yg lain sudah dilakukan pemeriksaan rapid Tes pada tgl 25 Juni 2020 dengan hasil 2 orang reaktif yaitu nenek dan adik pasien, 3 orang non reaktif.

Dari hasil tracing pasien 21 Tim Gugus Tugas mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan Pasien 21 terinfeksi/terpapar virus Covid-19 saat berada di Surabaya.

Sementara itu, pasien kedua yang diumumkan dr.Murti adalah seorang perempuan usia 56 tahun dari Desa Cakul Kecamatan Dongko yang selanjutnya disebut sebagai Pasien nomer 22.

Pasien 22 bekerja sebagai petugas cleaning services di sebuah perusahaan bidang konstruksi di kawasan Pantai Mentari Surabaya. Di Kota Surabaya pasien 22 tinggal di sebuah rumah kos bersama suaminya yang bekerja sebagai karyawan toko kelontong.

Pada 13 Juni 2020, pasien 22 dan suaminya pulang menuju Desa Cakul dari Surabaya mengendarai sepeda motor, namun mampir terlebih dahulu untuk ziarah di Makam Desa Pandean. Sesampainya di rumah, pasien 22 memanggil 3 orang tukang listrik untuk memperbaiki instalasi listrik di rumahnya yang sedang mengalami kerusakan.

Keeseokan harinya pada 14 Juni 2020, pasien 22 dan suaminya menjenguk tetangganya yg sedang sakit dirawat di klinik Panggul. 5 hari kemudian pada 19 Juni 2020, pasien 22 diperiksa rapid tes di Kota Surabaya dengan hasil reaktif dan langsung dilakukan swab tes pada hari itu juga. Dikarenakan hasil rapid tes reaktif, selama menunggu hasil swab pasien diminta melaksanakan isolasi mandiri di rumah kos.

Namun pada 24 Juni 2020, pasien 22 memutuskan untuk pulang ke Desa Cakul dengan menggunakan mobil travel milik tetangganya. Baru pada 25 Juni 2020, berdasarkan hasil swab yang sudah keluar akhirnya pasien 22 dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19. Dan pada hari itu juga suami pasien 22 pulang ke Desa Cakul menggunakan sepeda motor, dan selanjutnya dilakukan rapid tes dengan hasil reaktif.

Dari hasil penelusuran atau tracing yg dilakukan oleh Puskesmas Pandean ditemukan 11 orang kontak erat pasien 22. Diantaranya adalah suami, 1 orang anak, 1 orang menantu, 2 orang cucu, 3 orang tukang listrik, 2 orang tetangga dan 1 orang sopir travel. Dari hasil tracing dan penelusuran disimpulkan pasien 22 sangat mungkin terinfeksi/terpapar virus di daerah Simokerto Surabaya.

Untuk selanjutnya Pemerintah mengambil langkah pasien 21 dan 22 serta suami pasien 22 dipindahkan isolasinya di Asrama Covid 1 BKD Kab Trenggalek dan dipantau perkembangan kesehatannya, sedangkan nenek dan adik pasien 21 diisolasi di Asrama Covid 2.

dr.Murti mengatakan dengan adanya tambahan dua kasus positif Covid-19 hari ini, maka total pasien positif Covid-19 Kabupaten Trenggalek sampai saat ini adalah 22 orang dimana 15 orang telah dinyatakan sembuh dan tersisa 7 orang yang belum sembuh. Ditambahkan olehnya 6 orang dalam kondisi baik berada di Asrama Covid 1 Asrama BKD, dan 1 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Disaat yang sama, dr.Mueti mengingatkan bahwa saat ini dunia masih dalam masa Pandemi Covid-19, untuk itu Jubir Gugus Tugas Covid Trenggalek ini mengajak masyarakat untuk tetap waspada, berhati-hati dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan demi mencegah penularan virus corona.

dr.Murti menegaskan bahwa new normal bukan berarti bebas atau aman dari virus corona.Akan tetapi new normal adalah tatanan atau kebiasaan baru untuk beradaptasi dengan situasi pandemi covid-19. New normal dilakukan sebagai upaya kesiapan untuk beraktifitas di luar rumah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Salah satu kenormalan baru tersebut adalah penggunaan masker saat berada di luar rumah atau di ruang publik.
Bagi orang sehat masker sangat penting untuk mencegah terpapar atau tertular virus, sedangkan bagi pembawa virus masker berguna untuk mencegah penularan pada orang lain," terangnya.

Hal ini dihimbau mengingat tidak semua orang yang membawa virus (carrier) dalam kondisi jatuh sakit, maka peran masker sangat penting di era new normal.

"Marilah kita jaga bersama Kabupaten Trenggalek yg kita cintai. Maskerku untuk melindungimu dan maskermu untuk melindungiku," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek