Lestarikan Budaya Lokal, Ethnic Carnival 2018 Diwarnai Puluhan Permainan Khas Trenggalek

berita

13 August 2018

3252
Lestarikan Budaya Lokal, Ethnic Carnival 2018 Diwarnai Puluhan Permainan Khas Trenggalek

Ethnic Carnival atau yang lebih akrab dengan pawai kesenian budaya berlangsung sangat meriah.  Di sepanjang rute event yang diselenggarakan khusus untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 73 ini langsung diserbu ratusan ribu mata penonton yang datang dari seluruh penjuru Trenggalek, Sabtu (11/8).  Tahun ini sedikitnya ada 61 peserta pawai dari tingkat SD, SMP, SMA, maupun umum yang membawa puluhan kesenian dan permainan andalan khas Trenggalek untuk di tampilkan memanjakan mata penonton.

 

Sebagai salah satu daerah yang masih menjunjung tinggi adat dan budaya Jawa, Trenggalek terus lakukan upaya agar budaya warisan leluhur yang sudah ada tetap terjaga dan dilestarikan oleh generasi penerusnya mendatang.  Ethnic Carnival adalah salah satu contoh dimana antusiasme masyarakat Trenggalek dirasa masih begitu kuat untuk tetap berekspresi melestarikan budaya asli Trenggalek ditengah maraknya gempuran budaya-budaya asing.

 

Tari turonggo yakso, tiban, egrang, bathokan, baritan, tabuh lesung, tedak siten, pencak silat bahkan atraksi teatrikal sejarah kerajaan jawa dan masih banyak lagi kesenian budaya khas Trenggalek lainnya yang disuguhkan secara swadaya oleh peserta demi menyampaikan makna besar bahwa masyarakat Trenggalek tetap memegang teguh adat dan tradisi budaya yang dimiliki.

 

Mengapresiasi kemeriahan Ethnic Carnival 2018, Wakil Bupati Trenggalek H.Moch Nur Arifin jelaskan ekstrakurikuler di sekolah mempunyai andil besar dalam terselenggaranya meriahnya pawai ini.

 

"Kita mengapresiasi sekolah-sekolah yang rata-rata sudah memiliki ekstrakurikuler pelestarian budaya, jadi semua kesenian semua kreasi temen-temen SD, SMP, SMA, bahkan Umum ditampilkan disini," ungkap Wabup Nur Arifin.

 

Sementara itu ia juga mengaku senang masyarakat Trenggalek tidak lupa dan terus memegang teguh permainan khas Trenggalek sebagai langkah strategis upaya pelestarian budaya lokal. Diskominfo Trenggalek