MENJADI NARASUMBER DIALOG PUBLIK GUGUS TUGAS NASIONAL, BUPATI NUR ARIFIN BAGIKAN TIPS BAGAIMANA TRENGGALEK RAIH EMPAT PENGHARGAAN DARI KEMENDAGRI
Menjadi narasumber dalam dialog publik penanganan
Covid-19 di Media Center Gugus Tugas Nasional Graha BNPB, Bupati Trenggalek
Mochamad Nur Arifin berbagi tips bagaimana Trenggalek berhasil meraih 4
penghargaan sekaligus dalam lomba inovasi daerah yang digelar Kemendagri,
Selasa (14/7/2020).
Lomba inovasi yang diselenggarakan Kemendagri merupakan
sarana edukasi dan sosialisasi tentang penerapan adaptasi kebiasaan baru secara
bersama-sama oleh setiap daerah.
Dalam lomba ini, Kabupaten Trenggalek berhasil menyabet empat
penghargaan, antara lain Juara I Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Juara I Sektor
Hotel, Juara I Sektor Restoran dan Juara III Sektor Pariwisata.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menuturkan bahwa
Kabupaten Trenggalek tidak sebatas menyusun program untuk meraih keberhasilan
ajang perlombaan, namun juga menjadi suatu gerakan untuk dapat dikembangkan
sebagai cara hidup masyarakat Kabupaten Trenggalek yang produktif namun tetap
aman dari Covid-19.
"Bukan sebatas program, namun menjadi sebuah gerakan
bagi masyarakat Kabupaten Trenggalek dalam melaksanakan adaptasi kebiasaan baru
yang produktif dan aman Covid-19," tutur Bupati Nur Arifin dalam dialog di
Media Center Gugus Tugas Nasional.
Pria yang akrab disapa Cak Ipin menyebut Pemkab Trenggalek melakukan
kolaborasi dengan semua pihak lintas sektor dalam pelaksanaan protokol
kesehatan. Gerakan ini juga didukung dengan gotong royong warga Kabupaten
Trenggalek yang disiplin dalam mengadaptasi kebiasaan baru.
Bupati Arifin menjelaskan bahwa gerakan dimulai dari
mengumpulkan semua stakeholder untuk menyeragamkan persepsi. Jika tidak saling
membantu dalam penanganan Covid-19, maka kegiatan ekonomi akan semakin
terhambat.
Namun apabila semua stakeholder saling bahu membahu untuk
mengedepankan protokol kesehatan dalam setiap pelayanan, roda perekonomian akan
kembali berjalan serta keuntungan dari Lomba Inovasi Daerah akan membantu
sektor terkait diakui secara nasional menjadi tempat yang aman dari Covid-19.
"Kita langsung kumpulan semua stakeholder. Jika mereka
tidak ikut membantu, roda perekonomian akan lesu. Tapi kalau bisa sukses dengan
mengedepankan protokol kesehatan, sektor-sektor di Kabupaten Trenggalek akan
mendapat pengakuan secara nasional bahwa hotel, restoran dan tempat wisata kita
aman," ungkapnya.
"Bahkan untuk tempat yang sebelumnya bukan menjadi
destinasi wisata, dapat menjadi pilihan masyarakat karena kita selalu
mengutamakan protokol kesehatan dan disiplin dalam mengadaptasi kebiasaan
baru," jelasnya.
Tidak berhenti pada kemenangan saja, Kabupaten Trenggalek
juga giat melanjutkan misinya dalam membangun daerah yang aman covid-19 dan
produktif pada masa adaptasi kebiasaan baru.
Untuk itu Pemkab Trenggalek melakukan pengalihan jalur yang
mengharuskan warga yang ingin masuk ke Kabupaten Trenggalek melalui check point
untuk dilakukan screening, observasi dan mengikuti rapid test bagi yang datang
dari daerah zona resiko penularan tinggi. Bagi yang hasilnya reaktif, petugas
tidak mengizinkan untuk masuk ke Kabupaten Trenggalek.
Selain itu bagi warga Trenggalek yang diketahui reaktif, akan
diarahkan untuk melakukan karantina atau isolasi pada asrama yang telah
dipersiapkan oleh Pemkab Trenggalek. Sedangkan bagi yang hasil tesnya non
reaktif diperbolehkan masuk.
Selain itu, Pemkab Trenggalek bekerja sama dengan satuan
tugas (satgas) desa, platform lokal ojek online, untuk memberikan pelayanan
kepada warga yang sedang melakukan isolasi dengan memberikan top up ojek online
senilai dua ratus ribu rupiah selama menjalani karantina 14 hari.
Disamping itu, Pemkab Trenggalek juga mengalihkan Bantuan
Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial bagi warga yang merantau di
Kabupaten Trenggalek dengan memberikan insentif 600 ribu per bulan untuk
mengurangi potensi penularan akibat arus mudik. BST dari kementerian sosial
dialihkan untuk perantau terdampak yang tidak melakukan mudik menjelang Hari
Raya Idul Fitri.
Bupati juga menerangkan hingga saat ini pasien positif di
Kabupaten Trenggalek tidak ada yang di rawar di rumah sakit, melainkan di
Asrama Covid-19 untuk menjalani isolasi.
Beralih pada kegiatan ekonomi, pasar-pasar telah menerapkan
protokol kesehatan dengan memasang tabir pemisah antara penjual dengan pembeli,
dan mewajibkan penggunaan masker serta pemasangan CCTV untuk dapat memantau
warga. Bagi warga yang tidak melaksanakan protokol kesehatan secara baik dan
benar, akan diingatkan oleh petugas.
Selain itu, untuk menghindari kontak fisik secara langsung
dalam bertransaksi, Pemkab Trenggalek juga bekerja sama dengan salah satu bank
BUMN untuk membangun platform pasartrenggalek.com.
Bahkan pada kegiatan keagamaan, demi menjaga kedisiplinan
physical distancing Pemkab Trenggalek juga memberikan aturan seperti jumlah
jamaah maksimal 20% dari total kapasitas ruangan, sehingga kegiataan keagamaan
bisa tetap dilaksanakan namun juga aman dari Covid-19.
"Itu nanti yang jadi standar di masyarakat, sehingga
masyarakat punya guidance punya arahan. Sekali lagi jangan sampai ada persepsi
bahwa oh Pemerintah melarang ibadah," kata Bupati Arifin.
"Itu nanti yang jadi standar di masyarakat, sehingga
masyarakat punya guidance punya arahan. Sekali lagi jangan sampai ada persepsi
bahwa oh Pemerintah melarang ibadah," kata Bupati Arifin.
Pemimpin muda ini menegaskan, gotong royong seluruh pihak
menjadi kunci penanganan dampak covid-19, sisi kolaborasi menjadi penting agar
masyarakat juga ikut tergerak membantu Pemerintah menangani dampak pandemi ini.
"Jadi kita ini butuh perjuangan bersama, jangan cuma
menunggu action Pemerintah tapi kita juga harus action juga," terangnya.
Pada sektor pariwisata, Pemkab Trenggalek telah membuka 14
destinasi wisata secara bertahap dengan konsep clean and healthy. Namun untuk
sementara waktu, hanya wisatawan lokal Trenggalek saja yang diperbolehkan
masuk, sedangkan untuk wisatawan luar Trenggalek masih akan dikaji terlebih
dahulu.
Lebih lanjut, Bupati Nur Arifin berharap pencapaian Juara
Nasional pada Lomba Inovasi Daerah dapat menjadi kekuatan bagi Kabupaten
Trenggalek dalam meningkatkan produktivitas yang aman Covid-19.
"Sektor perhotelan, restoran, dan pariwisata kini telah
dinyatakan aman Covid-19. Hal ini jadi salah satu keuntungan untuk meningkatkan
produktivitas karena daya tarik tertuju pada daerah yang telah menerapkan
protokol kesehatan dan aman Covid-19. Trenggalek sudah siap dan bisa, pasti
daerah lain juga bisa," tutupnya. (Dinas Kominfo Kab.
Trenggalek, dikutip dari BNPB)