MENJELANG IDUL FITRI 1441H, BUPATI TRENGGALEK AJAK MASYARAKAT GERAKAN SILATURAHMI ONLINE DARI RUMAH MASING-MASING

berita

22 May 2020

9554
MENJELANG IDUL FITRI 1441H, BUPATI TRENGGALEK AJAK MASYARAKAT GERAKAN SILATURAHMI ONLINE DARI RUMAH MASING-MASING

Seluruh jajaran Forkopimda Trenggaalek menggelar teleconfrence bersama seluruh kecamatan, desa, dan stakeholder membahas potensi penyebaran covid-19 menjelang momen Hari Besar Keagamaan khususnya Hari Raya Idul Fitri maupun hari raya keagamaan lainnya, Rabu (20/5).

Dalam kesempatan tersebut Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menegaskan tidak ada larangan dari Pemerintah untuk melaksanakan ibadah. Namun yang ada adalah larangan untuk berkumpul maupun kegiatan berkerumun yang dikhawatirkan beresiko menjadi sarana penularan virus corona.

"Tidak ada yang melarang bersilaturahim, tidak ada yang melarang Shalat Ied, yang dilarang adalah berkumpul, yang dilarang adalah seperti kita membawa penyakit ke Kyai yang sudah sepuh," tutur Bupati.

Untuk itu, Bupati Nur Arifin mengajak seluruh masyarakat Trenggalek untuk tetap merayakan Idul FIitri tahun ini dengan tetap semarak dan bersilaturahmi saling mendoakan secara online dari rumah masing-masing tanpa harus melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan masa.

Lebih lanjut, Bupati menerangkan telah membuat surat edaran bahwa tempat-tempat yang berpotensi untuk tidak terkontrol terjadinya pengumpulan masa selama Shalat Ied tidak diizinkan untuk digelar Shalat Ied secara berjamaah besar-besaran.

Tempat yang dimaksud diantaranya adalah Masjid Agung, Alun-Alun, Stadion, dan seluruh lapangan di pinggir jalan raya protokol yang merupakan aset Pemerintah Kabupaten tidak diizinkan untuk menggelar Shalat Ied berjamaah skala besar.

Hal itupun diperkuat sesuai himbauan MUI, Shalat Idul Fitri bisa dilaksanakan didalam rumah dengan minimal 4 anggota keluarga. Atau dilakukan di wilayah yang sangat terbatas, di masjid maupun mushola yang jamaahnya terbatas dan menerapkan protokoler covid.

"Mari kita gemakan takbir secara gegap gempita di rumah kita masing-masing dengan menjaga protokoler kesehatan tanpa harus berkerumun tanpa harus berkeliling," tutur Bupati Arifin.

Pemimpin muda ini turut menerangkan bahwa dengan melaksanakan kegiatan peribadahan dan menjalin silaturahmi online dari rumah berarti pula kita ikut menjaga orang terdekat kita termasuk para tokoh agama agar bisa tetap sehat tanpa beresiko tertular virus corona.

"Mari jaga Kyai kita, orang tua kita, saudara kita dengan gerakan silaturahmi online, bersilaturahmi jarak jauh khususnya mari kita doakan beliau-beliau semua sehat," ungkap Bupati Nur Arifin.

Sekali lagi Bupati menekankan bahwa Pemerintah tidak melarang segala bentuk peribadahan, akan tetapi yang saat ini diantisipasi adalah resiko penyebaran virus.

Atas beberapa hal diatas, pria yang akrab disapa Cak Ipin ini meminta masyarakat untuk bisa memahami dan membangun kesadaran masing-masing agar situasi di Kabupaten Trenggalek bisa semakin kondusif dan terkendali.

"Jangan sampai momen yang harusnya suci kemudian harus menjadi tragedi ketika lalai atau abai terhadap segala bentuk protokol kesehatan. Jadi mari kita bergotong royong lawan covid-19," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek