PELATIHAN HANDYCRAFT BAGI TUNADAKSA OLEH DINSOS PPPA RESMI DITUTUP ASDA I SUGENG WIDODO

berita

01 November 2019

1786
PELATIHAN HANDYCRAFT BAGI TUNADAKSA OLEH DINSOS PPPA RESMI DITUTUP ASDA I SUGENG WIDODO

Setelah selama 10 hari berlangsung, akhirnya Pelatihan Handycraft bagi disabilitas tunadaksa yang diadakan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak di Loka Bina Karya Kedunglurah resmi ditutup oleh Asisten I Sekda, Sugeng Widodo, S.H., Rabu (30/10). Pelatihan Handycraft yang diikuti oleh 20 orang disabilitas tunadaksa ini merupakan pelatihan gelombang ke 2 di Tahun 2019 yang diadakan Dinsos bagi disabilitas tunadaksa, mereka dibekali pelatihan keterampilan berupa praktek langsung membuat kerajinan tangan (handycraft) seperti tas, boneka, dan beberapa kerajinan tangan lainnya.


Saat menutup pelatihan, Asda I Sekda Sugeng Widodo, S.H. mengapresiasi peserta pelatihan yang sudah bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan handycraft di LBK Kedunglurah. Asda I menuturkan dengan mengikuti pelatihan ini, artinya peserta pelatihan telah ikut membantu mensukseskan program Pemkab Trenggalek untuk mensejahterakan masyarakatnya. Dimana salah satunya untuk mendorong kreatifitas masyarakatnya, sejalan dengan Jargon "Trenggalek MEROKET" yang terus digaungkan oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin. "Dengan mengikuti pelatihan ini artinya Bapak ibu sekalian sudah membantu upaya pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk mensejahterakan masyarakatnya," tutur Asda I disela sambutannya. "Setelah selesai mengikuti pelatihan ini jangan pernah berhenti belajar, mari senantiasa kita tingkatkan keterampilan kita, kita asah terus ilmu yang sudah diberikan oleh para narasumber agar semakin hari hasil karya yang sudah dihasilkan melalui pelatihan ini kualitasnya akan semakin baik," imbuhnya melengkapi.

 

Sementara itu, Ketua Dekranasda Trenggalek, Novita Hardini, SE yang juga hadir pada kesempatan tersebut, untuk menunjang keberlangsung produk yang dihasilkan para disabilitas tunadaksa ini, Novita mengaku siap membantu pemasaran produk-produk peserta pelatihan untuk melalui Galery Gemilang yang ada di pusat kota Trenggalek.

"Solusi dari Pemkab, selaku Ketua Dekranasda saya membuka peluang bagi yg produk difabel ini untuk dipasarkan melalui galeri gemilang, lalu dipasarkan juga melalui Sarinah yang ada di Jakarta. Karena menurut saya pribadi ada beberapa yang bisa masuk ke Sarinah," terang Ketua Dekranasda Trenggalek, Novita Hardini.

 

Lebih lanjut, Novita Hardini juga mengharapkan kepada peserta pelatihan untuk bisa terus menjalin komunikasi yang baik dengan Dekranasda, dengan harapan bisa mendongkrak nilai jual produk yang dihasilkan melalui beberapa tempat display yang komprehensif seperti galeri gemilang, pusat oleh-oleh di lokasi wisata, serta tempat lain yang memadai.

"Saya harap dengan meningkatnya peluang ini bisa diserap oleh kaum difabel untuk bisa bekerja sama dengan kami (Dekranasda) juga, bisa menjalin komunikasi dengan baik sehingga yang dibuat ini bisa naik nilai jualnya," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek