Pemerintah Kabupaten Trenggalek Sepakati Pengelolaan Ekosistem Karst di Daerahnya
Karst merupakan bagian
dari ekosistem dimana kars ini merupakan tangki raksasa penyimpan air bawah
tanah. Selain itu Karst merupakan tempat tinggal berbagai jenis flora dan fauna
langka, kawasan mineral tak terbarukan serta wilayah kunci sistem hidrologi kawasan.
Pentingnya
fungsi ekosistem karst ini bagi keseimbangan alam serta lingkungan hidup,
Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, bersama Kementrian
Kehutanan dan Lingkungan Hidup sepakati pengelolaan ekosistem karst di
Trenggalek secara lestari dan berkelanjutan di Kota Tempe Keripik.
Bupati
Trenggalek menyebutkan bahwasanya komitmen ini berfungsi sebagai pengendali dan
rem agar keberlangsungan ekosistem dan lingkungan hidup dapat berjalan harmoni
dan seimbang.
Keinginan
masyarakat tentunya membangun, untuk memenuhi kebutuhan tersebut akhirnya
timbullah penambangan pasir ataupun bebatuan yang bisa merusak kelestarian
alam. Penambangan ini bukannya tidak diperbolehkan akan tetapi pengelolaannya
harus tepat dan berimbang sehingga tidak mengganggu keseimbangan alam.
Komitmen
pengelolaan karst secara lestari dan berkelanjutan inilah yang menjadi kontrol
dan kontrolnya kedepan, terang pria jebolan Harvard University ini.
Sedangkan Ir.
Tandy Tjahjana, M.Si, Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial Kementerian
Kehutanan dan Lingkungan Hidup, menyambut baik komitmen yang dibangun antara
pihaknya dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek terkait karst ini.
Kalau Harvard
mau mengenal Trenggalek, tentunya kita yang ada di dalam negeri juga harus
mengenal Trenggalek dan sekaranglah waktunya, terang Direktur Bina Pengelolaan
Ekosistem Esensial ini.
Tandy juga
memuji kinerja Bupati Trenggalek, yang dikenalnya masih muda namun talentanya
sangat luar biasa dalam membangun dan mendedikasikan diri kepada daerahnya.
Ditambahkan
Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial ini, kawasan ekosistem karst
sangat penting digunakan untuk kegiatan ekstraktif pemanfaatan pertambangan dan
kehutanan dan non ekstraktif bentang alam, jasa lingkungan dan jasa bioligis
maupun sosial.
Jadi potensi
ini tidak hanya berasal dari hasil tambang, melainkan dari pengelolaan yang
baik, seperti potensi wisata akan dapat menghasilkan dan meningkatkan
pendapatan masyarakat.