PEMKAB TRENGGALEK SIAPKAN 50 RELAWAN MEDIS DAN BILIK APD UNTUK PERKUAT GARDA DEPAN PEMERIKSAAN DI CHECKPOINT
Sebagai screening awal masuk wilayah Kabupaten
Trenggalek, Pemkab Trenggalek akan perkuat chekpoint dengan relawan medis dan
bilik APD. Hal tersebut ditegaskan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat
meninjau proses pemeriksaan di checkpoint Terminal Durenan, Selasa (14/4).
Dalam kesempatan itu Bupati Nur Arifin mengatakan ingin mereview sejauh mana
kesiapan SDM di Trenggalek dalam rangka menanggulangi penyebaran covid-19.
Bupati muda ini menyebut pertarungan melawan covid merupakan pertarungan yang
panjang, untuk itu diperlukan tambahan SDM tenaga medis untuk memperkuat
pemeriksaan di checkpoint disamping juga menjaga stamina tenaga medis yang
sudah ada. "Stamina dan SDM harus dipersiapkan, saya menghitung checkpoint
harus diperkuat tapi dengan tambahan SDM. Dalam waktu dekat saya meminta untuk
keikhlasan saudara-saudara sekalian untuk kita akan buka relawan," tutur
Bupati Nur Arifin saat dikonfirmasi.
Tambahan SDM dari relawan ini dimaksudkan agar shifting jam
tenaga medis bisa lebih pendek, sehingga nanti surveilan yang ada di Puskesmas
juga bisa lebih kuat dan imunitas mereka juga lebih sehat saat bertugas.
Sementara itu untuk menghindari pemborosan APD karena APD yang level 3
diprioritaskan untuk tenaga medis yang ada di rumah sakit dan puskesmas. Maka
untuk yang di frontliner terutama di checkpoint saat ini Pemkab mencoba
menggunakan bilik perlindungan diri atau bilik APD. "Diharapkan nanti
untuk yang mengecek kendaraan dan sebagainya itu tidak perlu lagi memakai APD
level 3 yang berat, hanya cukup memakai masker, sarung tangan, mereka dari
dalam bisa melakukan komunikasi pengecekan suhu dan lain sebagainya tanpa
khawatir terpercik droplet ataupun yang lainnya. Jadi itu sebenarnya yang
sedang kita lakukan malam ini, dan malam ini kebetulan baru satu prototypenya
yang datang, dalam minggu ini kita coba ada 5, nanti 5 jalur cek poin ini akan
kita bekali semua dengan bilik perlindungan diri," ungkap pria yang akrab
disapa Cak Ipin.
Nantinya bilik APD akan dilengkapi dengan kantong dan
ventilator untuk sirkulasi udara secara terbatas. Sehingga para petugas yang
berjaga di dalam bilik APD ini bisa menjalankan tugasnya tanpa berkontak fisik
secara langsung dengan orang yang diperiksa.
"Besok tim kesehatan dari Dinas Kesehatan akan mereview
fungsionalnya, nanti juga menyusun cara pemakaiannya, SOP nya sebelum dipakai
harus didisinfeksi dulu nanti di review oleh tim kesehatan," jelasnya.
"Target ya minggu ini sudah bisa dioperasikan,"
tegasnya.
Sementara itu, terkait dengan tambahan SDM dari relawan
medis, di tahap awal ini Pemkab akan merekrut sebanyak 50 relawan. Tugas para
relawan ini adalah diantaranya melakukan pencatatan identitas, dan observasi
kesehatan meliputi suhu tubuh dan keluhan kesehatan lainnya di checkpoint.
"Kalau kemudian ada yang suhunya lebih dari 38° maka
akan di geser di ruang observasi nanti mungkin ada tenaga medis yang senior
kemudian melakukan observasi dan rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat,"
sambungnya.
Selain melakukan penambah SDM, Bupati muda ini juga
mengatakan akan memperkuat pemeriksaan checkpoint yang dibekali dengan
teknologi terkini
"Kita sedang memesan salah satu startup IT di Indonesia,
CCTV dilengkapi dengan face recognition dan juga thermal scanner. Jadi
harapannya tidak dalam waktu lama bisa dipasang juga sehingga bisa mempermudah
pengecekan. Jadi nanti mobil datang orangnya kesorot sudah ketahuan mana yang
38, jadi tidak perlu thermal gun satu persatu," lanjut Bupati.
"Intinya checkpoint harus tetap diperkuat sebagai
screening pertama di kabupaten, kemudian diteruskan datanya ke gugus tugas
kecamatan sampai ke desa sehingga siapa pun yang masuk dalam rangka apapun
menetap di Kabupaten Trenggalek semuanya nanti terkawal dan desa yang nantinya
mengawal untuk isolasi mandiri," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek