PLT. BUPATI TRENGGALEK PIMPIN UPACARA PERINGATAN HARI OTODA KE XXII TH. 2018

berita

26 April 2018

1739
PLT. BUPATI TRENGGALEK PIMPIN UPACARA PERINGATAN HARI OTODA KE XXII TH. 2018

Plt. Bupati Trenggalek H. Mochammad Nur Arifin bertindak sebagai inspektur upacara dalam Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke 22 yang di gelar di alun-alun Trenggalek dan dihadiri Jajaran Pejabat serta ASN lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Rabu (25/04)

Upacara peringatan hari otonomi daerah tahun ini menggusung tema "Mewujudkan Nawa Cita melalui penyelenggaraan otonomi daerah yang bersih dan demokratis". Dimana sejak 22 tahun penyelenggaraan otonomi daerah ini telah banyak yang diperbuat dalam mensejahterakan masyarakat, cara efektifnya dengan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan demokratis.

Disela-sela upacara peringatan Otoda ini juga diserahkan penghargaan dari Gubernur Jatim Timur kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang meraih juara terbaik kedua Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Kabupaten/Kota se Provinsi Jawa Timur yang serahkan oleh Plt. Bupati Trenggalek dan diterima langsung Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Drg. Unung Isnaeni Diah, MM. 

Pada Amanat Menteri Dalam Negeri yang dibacakan Plt. Bupati Trenggalek H. Mochammad Nur Arifin mengatakan penyelenggaraan otonomi daerah diarahkan pada pembangunan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya menjadi syarat utama terwujudnya tujuan utama otonomi daerah, yaitu peningkatan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pelayanan publik dan peningkatan daya saing, kreativitas, serta inovasi yang mengandalkan kekhasan daerah.

Selain itu, penyelenggaraan otonomi daerah yang bersih merupakan bagian terpenting dari sebuah proses demokrasi, sebab hal tersebut merupakan syarat mutlak bagi pembangunan yang menyeluruh dan berimbang.

Lebih lanjut beliau menyampaikan peraturan Pemerintah Daerah Nomor 38 tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, dimana Inovasi Daerah merupakan peluang daerah untuk berkreavitas menciptakan terobosan baru untuk mendukung kinerja pemerintah daerah, namun hal tersebut jangan sampai menyebabkan terjadinya penyalahgunaan wewenang.

Sejauh ini buah hasil dari otonomi daerah positif sudah dapat dirasakan seperti pembangunan sarana dan prasarana yang sesuai dengan potensi daerah serta munculnya pemerintahan yang responsif sehingga terciptanya pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Terakhir beliau berharap peringatan hari otonomi daerah ini bukan sekedar seremoni belaka, tetapi menjadi momentum mengevaluasi sudah sejauh mana penyelenggaraan otonomi daerah bermuara kepada kesejahteraan masyarakat disetiap jengkal wilayah NKRI. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)