POKJA INDUSTRI PEDESAAN KEIN KUNJUNGI TRENGGALEK
Delegasi Kelompok Kerja (Pokja) Industri Pedesaan Komite
Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Republik Indonesia lakukan kunjungan kerja
selama 2 hari di Kabupaten Trenggalek. Kedatangan rombongan KEIN tersebut
dikomandani oleh Ketua Pokja Industri Pedesaan, Aries Muftie dan diterima
langsung oleh Plt. Bupati Trenggalek H.Moch Nur Arifin, Senin (19/2).
Dikunjunginya Kabupaten Trenggalek oleh delegasi KEIN ini
bukan tanpa alasan, pasalnya dengan kemajuan sektor agro industri yang
dimiliki, Kabupaten Trenggalek akan menjadi salah satu daerah yang menjadi
program percontohan pengelolaan agro industri bagi kabupaten lainnya di
Indonesia. Hanya ada dua Kabupaten yang mendapatkan kesempatan menjadi daerah
percontohan ini, yakni Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur, dan Kabupaten
Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dihari pertamanya rombongan KEIN mengunjungi Demplot
pertanian terpadu yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta Trenggalek yang
kemudian dilanjutkan dengan demplot pertanian terpadu di Dilem Wilis Kecamatan
Bendungan. Selanjutnya perjalanan rombongan KEIN dihari pertama berakhir di
Desa Pogalan untuk meninjau rumah produksi Pupuk Organik Cair (POC) dan
berdiskusi secara langsung dengan para pelaku usaha agro industri di Kabupaten
Trenggalek.
Usai meninjau beberapa lokasi pertanian terpadu yang ada di
Kabupaten Trenggalek, Ketua Pokja Industri Pedesaan KEIN, Aries Muftie
mengatakan bahwa dengan data identifikasi yang diperoleh, KEIN akan melakukan
langkah sporting (akselerasi). Akselerasi yang dimaksudkan olehnya adalah
mengambil langkah-langkah yang dapat mendorong kemajuan agro industri yang ada
di Kabupaten Trenggalek, baik itu dari segi sumber daya manusia maupun dari
segi pendanaan.
Sementara itu Plt. Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin juga
tampak antusias dengan kedatangan KEIN di Kabupaten Trenggalek. Menurutnya
untuk memajukan Kabupaten Trenggalek dapat dilakukan dengan pembangunan
individu yang salah satunya adalah petani, pasalnya saat ini Trenggalek
mempunyai komposisi penduduk dengan mayoritas bermata pencaharian sebagai
petani yakni sebesar 60%.
Dirinya menegaskan bahwa memajukan pertanian juga berarti
mengangkat kedaulatan petani, kedaulatan petani yang dimaksudkan oleh Plt.
Bupati Trenggalek ini bukan hanya saat musim panen saja, akan tetapi semua
siklus kehidupan petani baik itu sebelum memasuki musim tanam hingga penjualan
hasil pertanian itu sendiri.
Kedepan Plt. Bupati juga menyampaikan akan ada asuransi bagi
petani yang tergabung pada Gapoktan, sehingga jika terdapat gagal panen maka
kerugian tidak ditanggung sepenuhnya oleh petani melainkan dibantu oleh
asuransi. Hal seperti itulah yang digambarkan oleh Plt.Bupati untuk jadi salah
satu cara dalam mewujudkan kedaulatan petani.
"Sudah jangan bicara masuk ke daulat pangan lagi, tapi
harus sudah masuk ke rezimnya daulat petani, jadi petani harus benar-benar
berdaulat," ungkapnya. Diskominfo Trenggalek