RESMIKAN 2 PONPES TANGGUH DI GANDUSARI, BUPATI TRENGGALEK : JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN, PONDOK PESANTREN PASTI TANGGUH
Forkopimda Trenggalek meresmikan 2 kampung
tangguh baru di Kecamatan Gandusari, 2 kampung tangguh yang baru diresmikan
tersebut diantaranya adalah Pondok Pesantren Subulus Salam Desa Melis dan
Pondok Pesantren Sulaiman Desa Sukorejo, Senin (6/7).
Dengan diresmikannya 2 kampung tangguh baru di lingkungan
pondok pesantren ini artinya secara keseluruhan sudah ada 20 kampung tangguh
yang telah diresmikan di Kabupaten Trenggalek.
Dalam sambutannya Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin
meyakini bahwa pondok pesantren di Trenggalek pasti tangguh menghadapi pandemi
virus corona. Dengan mengusung konsep boarding school, otomatis semua santri
sudah terisolasi di dalam lingkungan pondok, sehingga resiko penularan dari
luar dapat ditekan seminimal mungkin.
"Kita ingin memastikan setiap sektor bisa menjalankan
protokoler kesehatan dengan aman, jadi kita lebih ke arah penegakan
disiplin," tutur Bupati Nur Arifin.
Lebih lanjut ketika terdapat santri yang berasal dari luar
Trenggalek langsung mengikuti prosedur untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan
dan isolasi mandiri terlebih dahulu.
"Jika mondoknya serius, tidak jalan-jalan pasti aman.
Terlebih santri yang selama ini mondok berasal dari dalam Kabupaten
Trenggalek," ungkap Bupati.
Selain itu, Bupati muda ini juga mengajak kepada seluruh
santri yang ada untuk mengikuti adab baru menjaga Kyai di era new normal.
Bupati menegaskan era baru harus diikuti dengan kebiasaan baru, adab baru
menjaga Kyai harus diikuti dengan mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan
masker, cuci tangan, dan menjaga jarak.
"Kalau menghadap ke Kyai dan guru harus wajib pakai
masker, maka menjaga adab yang sekarang juga bisa dilakukan dengan menjaga
jarak," ajaknya.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan saat ini tidak ada lagi
alasan untuk tidak memakai masker dikarenakan masker bukan lagi sesuatu yang
mahal untuk didapatkan. Bahkan kita bisa membuat sendiri sebuah masker
sederhana seperti sarung yang relatif mudah ditemukan dilingkungan pondok
pesantren.
"Insyaallah kalau kita bisa menerapkan pola hidup baru,
kesadaran baru Insyaallah kita bisa tetap produktif sebelum ditemukan obat atau
antivirusnya," ungkapnya.
Sementara itu Kapolres Trenggalek, AKBP Doni Satria Sembiring
menerangkan penanganan pandemi covid-19 merupakan tanggungjawab bersama seluruh
pihak. Dengan terus berdisiplin diri dimulai dari hal-hal terkecil, Kapolres
mengharapkan tidak adanya klaster baru di Pondok Pesantren mengingat saat ini
sudah memasuki aktifitas tahun ajaran baru.
"Dengan dibentuknya Ponpes tangguh kita bisa saling
mengawasi, saling menjaga diri, kesiapan antara santri dengan guru dan pengasuh
betapa pentingnya menjaga kesehatan dimasa pandemi covid-19," jelas
Kapolres Doni Satria Sembiring.
"Saya mengajak para santri agar bisa mematuhi protokol
kesehatan yang telah ditentukan," imbuhnya melengkapi.
Senada dengan Bupati dan Kapolres, Dandim 0806 Trenggalek
Letkol Inf. Dodik Novianto, S.Sos mengajak seluruh pihak untuk terus
mempertahankan Kabupaten Trenggalek sebagai daerah atau zona dengan resiko
penularan rendah. Terlebih dari seluruh kasus positif yang ada bukan dari
penyebaran atau transmisi lokal Kabupaten Trenggalek.
"Mari kita sama-sama mengamankan diri kita dengan
disiplin kita menjaga protokol kesehatan," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek