RESMIKAN 2 PONPES TANGGUH DI GANDUSARI, BUPATI TRENGGALEK : JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN, PONDOK PESANTREN PASTI TANGGUH

berita

07 July 2020

10008
RESMIKAN 2 PONPES TANGGUH DI GANDUSARI, BUPATI TRENGGALEK : JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN, PONDOK PESANTREN PASTI TANGGUH

Forkopimda Trenggalek meresmikan 2 kampung tangguh baru di Kecamatan Gandusari, 2 kampung tangguh yang baru diresmikan tersebut diantaranya adalah Pondok Pesantren Subulus Salam Desa Melis dan Pondok Pesantren Sulaiman Desa Sukorejo, Senin (6/7).

Dengan diresmikannya 2 kampung tangguh baru di lingkungan pondok pesantren ini artinya secara keseluruhan sudah ada 20 kampung tangguh yang telah diresmikan di Kabupaten Trenggalek.

Dalam sambutannya Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin meyakini bahwa pondok pesantren di Trenggalek pasti tangguh menghadapi pandemi virus corona. Dengan mengusung konsep boarding school, otomatis semua santri sudah terisolasi di dalam lingkungan pondok, sehingga resiko penularan dari luar dapat ditekan seminimal mungkin.

"Kita ingin memastikan setiap sektor bisa menjalankan protokoler kesehatan dengan aman, jadi kita lebih ke arah penegakan disiplin," tutur Bupati Nur Arifin.

Lebih lanjut ketika terdapat santri yang berasal dari luar Trenggalek langsung mengikuti prosedur untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan isolasi mandiri terlebih dahulu.

"Jika mondoknya serius, tidak jalan-jalan pasti aman. Terlebih santri yang selama ini mondok berasal dari dalam Kabupaten Trenggalek," ungkap Bupati.

Selain itu, Bupati muda ini juga mengajak kepada seluruh santri yang ada untuk mengikuti adab baru menjaga Kyai di era new normal. Bupati menegaskan era baru harus diikuti dengan kebiasaan baru, adab baru menjaga Kyai harus diikuti dengan mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, cuci tangan, dan menjaga jarak.

"Kalau menghadap ke Kyai dan guru harus wajib pakai masker, maka menjaga adab yang sekarang juga bisa dilakukan dengan menjaga jarak," ajaknya.

Lebih lanjut, Bupati menegaskan saat ini tidak ada lagi alasan untuk tidak memakai masker dikarenakan masker bukan lagi sesuatu yang mahal untuk didapatkan. Bahkan kita bisa membuat sendiri sebuah masker sederhana seperti sarung yang relatif mudah ditemukan dilingkungan pondok pesantren.

"Insyaallah kalau kita bisa menerapkan pola hidup baru, kesadaran baru Insyaallah kita bisa tetap produktif sebelum ditemukan obat atau antivirusnya," ungkapnya.

Sementara itu Kapolres Trenggalek, AKBP Doni Satria Sembiring menerangkan penanganan pandemi covid-19 merupakan tanggungjawab bersama seluruh pihak. Dengan terus berdisiplin diri dimulai dari hal-hal terkecil, Kapolres mengharapkan tidak adanya klaster baru di Pondok Pesantren mengingat saat ini sudah memasuki aktifitas tahun ajaran baru.

"Dengan dibentuknya Ponpes tangguh kita bisa saling mengawasi, saling menjaga diri, kesiapan antara santri dengan guru dan pengasuh betapa pentingnya menjaga kesehatan dimasa pandemi covid-19," jelas Kapolres Doni Satria Sembiring.

"Saya mengajak para santri agar bisa mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan," imbuhnya melengkapi.

Senada dengan Bupati dan Kapolres, Dandim 0806 Trenggalek Letkol Inf. Dodik Novianto, S.Sos mengajak seluruh pihak untuk terus mempertahankan Kabupaten Trenggalek sebagai daerah atau zona dengan resiko penularan rendah. Terlebih dari seluruh kasus positif yang ada bukan dari penyebaran atau transmisi lokal Kabupaten Trenggalek.

"Mari kita sama-sama mengamankan diri kita dengan disiplin kita menjaga protokol kesehatan," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek