Wujudkan Trenggalek Inklusif, Pemkab Trenggalek Kembali Gelar MUSRENA KEREN Tahun 2020

berita

13 March 2020

1669
Wujudkan Trenggalek Inklusif, Pemkab Trenggalek Kembali Gelar MUSRENA KEREN Tahun 2020

Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kempok Rentan (Musrena Keren) Tahun 2020 di Pendhapa Manggala Praja Nugraha, Kamis (12/3). Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin menyebut Musrena Keren digelar sebagai usaha Pemkab Trenggalek untuk mewujudkan Trenggalek yang lebih inklusif. Musrena Keren juga diharapkan bisa memastikan bahwa seluruh proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Trenggalek menjadi lebih inklusif.

Bupati juga berharap kedepan seluruh program kegiatan OPD bisa lebih responsif gender. Pria yang akrab disapa Cak Ipin ini mencontohkan dalam hal pendidikan, di Trenggalek ada sekitar 8000 an masyarakat difabel yang didalamnya ada anak-anak usia sekolah, untuk itu Bupati menginginkan OPD untuk memetakan mana sekolah yang bisa menjadi sekolah inklusif guna memastikan pendidikan inklusif benar-benar sampai ke masyarakat.

Beberapa hal lain yang diharapkan Bupati untuk mewujudkan Trenggalek lebih inklusif diantaranya Bus Sekolah untuk mengurangi angka putus sekolah dari disabilitas dan kelompok rentan infrastruktur yang mendukung responsif gender, dan mobility hub untuk memberi ruang kepada pejalan kaki di sekitar kawasan kota. "Di sisi entrepreneurship, kita tahun ini bekerjasama dengan USAID JAPRI menargetkan ada 2000 perempuan baru yang akan menjadi wirausahawan. Nah kerjasama ini akan kita mulai tahun ini dan saya harap tahun depan bisa di replikasi. Maka tolong target untuk menciptakan wirausahawan perempuan kemudian dari kelompok rentan ini terus digenjot, utamanya pemerintah pasti ingin membuka lapangan pekerjaan," ungkap Bupati H. Mochamad Nur Arifin.

Lebih lanjut, Bupati mengharapkan agar kedepan dibangun Shelter untuk ODGJ. Shelter tersebut diharapkan bisa memberikan ruang dan tempat yang lebih layak kepada ODGJ.
"Saya juga ingin dukungan dari DPRD untuk membangun shelter ODGJ, selama Dinas Sosial kemana-mana membebaskan pasung, memandikan mereka, merawat mereka, kemudian ketika mereka sudah di bawa ke rumah sakit, secara kejiwaan sudah di observasi, dikembalikan ke keluarga tapi tidak semua keluarga bisa menerima," jelasnya.
"Saya minta bangun shelter, semua warga punya hak untuk mendapatkan tempat. Karena mereka yang rentan yang disabilitas yang rentan juga berhak untuk punya rumah yang layak," imbuhnya melengkapi.

Dalam Musrena Keren kali ini juga dilangsungkan penandatanganan komitmen jurnalis sahabat anak, komitmen ini dibuat untuk menyatakan dan berkomitmen melaksanakan ketentuan perundang-undangan salah satunya untuk menyebarkan informasi dan materi yang bermanfaat. Baik aspek sosial, budaya, pendidikan, agama dan kesehatan anak, dengan memperhatikan kepentingan terbaik anak. Juga merahasiakan identitas anak, anak korban, atau anak saksi wajib dalam pemberitaan di media cetak atau elektronik. Selain itu juga memberikan edukasi tentang jurnalis anak kepada anak untuk mengembangkan kemampuan jurnalistik bagi anak. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)