Wujudkan Trenggalek Inklusif, Pemkab Trenggalek Kembali Gelar MUSRENA KEREN Tahun 2020
Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar
 Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kempok Rentan (Musrena 
Keren) Tahun 2020 di Pendhapa Manggala Praja Nugraha, Kamis (12/3). 
Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin menyebut Musrena Keren digelar 
sebagai usaha Pemkab Trenggalek untuk mewujudkan Trenggalek yang lebih 
inklusif. Musrena Keren juga diharapkan bisa memastikan bahwa seluruh 
proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Trenggalek menjadi lebih 
inklusif.
Bupati juga berharap kedepan seluruh program kegiatan 
OPD bisa lebih responsif gender. Pria yang akrab disapa Cak Ipin ini 
mencontohkan dalam hal pendidikan, di Trenggalek ada sekitar 8000 an 
masyarakat difabel yang didalamnya ada anak-anak usia sekolah, untuk itu
 Bupati menginginkan OPD untuk memetakan mana sekolah yang bisa menjadi 
sekolah inklusif guna memastikan pendidikan inklusif benar-benar sampai 
ke masyarakat.
Beberapa hal lain yang diharapkan Bupati untuk 
mewujudkan Trenggalek lebih inklusif diantaranya Bus Sekolah untuk 
mengurangi angka putus sekolah dari disabilitas dan kelompok rentan 
infrastruktur yang mendukung responsif gender, dan mobility hub untuk 
memberi ruang kepada pejalan kaki di sekitar kawasan kota. "Di sisi 
entrepreneurship, kita tahun ini bekerjasama dengan USAID JAPRI 
menargetkan ada 2000 perempuan baru yang akan menjadi wirausahawan. Nah 
kerjasama ini akan kita mulai tahun ini dan saya harap tahun depan bisa 
di replikasi. Maka tolong target untuk menciptakan wirausahawan 
perempuan kemudian dari kelompok rentan ini terus digenjot, utamanya 
pemerintah pasti ingin membuka lapangan pekerjaan," ungkap Bupati H. 
Mochamad Nur Arifin.
Lebih lanjut, Bupati mengharapkan agar 
kedepan dibangun Shelter untuk ODGJ. Shelter tersebut diharapkan bisa 
memberikan ruang dan tempat yang lebih layak kepada ODGJ.
"Saya juga 
ingin dukungan dari DPRD untuk membangun shelter ODGJ, selama Dinas 
Sosial kemana-mana membebaskan pasung, memandikan mereka, merawat 
mereka, kemudian ketika mereka sudah di bawa ke rumah sakit, secara 
kejiwaan sudah di observasi, dikembalikan ke keluarga tapi tidak semua 
keluarga bisa menerima," jelasnya.
"Saya minta bangun shelter, semua 
warga punya hak untuk mendapatkan tempat. Karena mereka yang rentan yang
 disabilitas yang rentan juga berhak untuk punya rumah yang layak," 
imbuhnya melengkapi.
Dalam Musrena Keren kali ini juga 
dilangsungkan penandatanganan komitmen jurnalis sahabat anak, komitmen 
ini dibuat untuk menyatakan dan berkomitmen melaksanakan ketentuan 
perundang-undangan salah satunya untuk menyebarkan informasi dan materi 
yang bermanfaat. Baik aspek sosial, budaya, pendidikan, agama dan 
kesehatan anak, dengan memperhatikan kepentingan terbaik anak. Juga 
merahasiakan identitas anak, anak korban, atau anak saksi wajib dalam 
pemberitaan di media cetak atau elektronik. Selain itu juga memberikan 
edukasi tentang jurnalis anak kepada anak untuk mengembangkan kemampuan 
jurnalistik bagi anak. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)
 
                        
 
 
		