BELAJAR INFRASTRUKTUR DAN BUMDES, PEMKAB SEMARANG STUDI BANDING KE TRENGGALEK
5 pejabat struktural dari Pemerintah Kabupaten Semarang
lakukan kunjungan kerja di Trenggalek, maksud mereka mengunjungi kabupaten di
pesisir selatan Jawa Timur ini adalah untuk melakukan studi banding di bidang
infrastruktur dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa yang ada di Trenggalek,
Selasa (16/1).
Kedatangan 5 pejabat struktural Pemkab Semarang ini disambut
secara hangat oleh Plt. Sekda Trenggalek Drs.Kusprigianto, M.M dan selanjutnya
pada sesi tanya jawab dimoderatori oleh masing-masing Asisten I Sekda (Asda I)
baik itu Asda I Trenggalek dan Asda I Semarang, acara yang berlangsung kurang
lebih 2 jam tersebut berlangsung di Aula Sekretariat Daerah Trenggalek.
Jati Trimulyanto, SH, MH, Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Semarang mengatakan Pemkab Semarang
tertarik dengan pengelolaan Infrastruktur yang ada di Kabupaten Trenggalek,
terlebih dengan kondisi infrastruktur jalan yang menunjang akses menuju lokasi
pariwisata. Dirinya mengatakan bahwa di kalangan masyarakat Kabupaten Semarang,
keindahan pariwisata yang ada di Kabupaten Trenggalek sudah tidak asing lagi.
Hal ini didukung dengan saat ini Trenggalek memiliki bentang Jalan Kabupaten
sepanjang 931.230 Km dan Jalan Nasional sepanjang 113.290 Km yang kesemuanya
selama kurun waktu 5 tahun ini berada dalam kondisi baik, hal itulah salah satu
hal yang menjadi daya tarik mengapa Pemkab Semarang ingin belajar pengelolaan
infrastruktur dari Pemkab Trenggalek.
Sementara itu, pokok studi banding yang di bahas pada
kesempatan ini terkait pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Dana
Desa. Sekali lagi rombongan dari Pemkab Semarang ini memuji kesiapan Trenggalek
dalam mengawal pengelolaan dana desa yang salah satunya dengan adanya MOU
antara Pemkab Trenggalek dengan Polres Trenggalek tentang pencegahan,
pengawasan, dan penanganan permasalahan dana desa. Dengan adanya MOU ini maka
pengelolaan dana desa yang lebih efektif, efisien, dan akuntabel bukan suatu
hal yang mustahil lagi. Sehingga setiap rupiah dana desa yang dikeluarkan
benar-benar digunakan untuk kepentingan pembangunan desa.
Asda I Pemkab Semarang, Jati Trimulyanto mengaku dengan studi
banding yang dilakukan rombongannya di Trenggalek diharapkan dapat membawa
manfaat besar bagi arah pembangunan Kabupaten Semarang kedepan lagi.Diskominfo Trenggalek