BELAJAR INFRASTRUKTUR DAN BUMDES, PEMKAB SEMARANG STUDI BANDING KE TRENGGALEK

berita

25 January 2018

1724
BELAJAR INFRASTRUKTUR DAN BUMDES, PEMKAB SEMARANG STUDI BANDING KE TRENGGALEK

5 pejabat struktural dari Pemerintah Kabupaten Semarang lakukan kunjungan kerja di Trenggalek, maksud mereka mengunjungi kabupaten di pesisir selatan Jawa Timur ini adalah untuk melakukan studi banding di bidang infrastruktur dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa yang ada di Trenggalek, Selasa (16/1).
Kedatangan 5 pejabat struktural Pemkab Semarang ini disambut secara hangat oleh Plt. Sekda Trenggalek Drs.Kusprigianto, M.M dan selanjutnya pada sesi tanya jawab dimoderatori oleh masing-masing Asisten I Sekda (Asda I) baik itu Asda I Trenggalek dan Asda I Semarang, acara yang berlangsung kurang lebih 2 jam tersebut berlangsung di Aula Sekretariat Daerah  Trenggalek.

Jati Trimulyanto, SH, MH, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Semarang mengatakan Pemkab Semarang tertarik dengan pengelolaan Infrastruktur yang ada di Kabupaten Trenggalek, terlebih dengan kondisi infrastruktur jalan yang menunjang akses menuju lokasi pariwisata. Dirinya mengatakan bahwa di kalangan masyarakat Kabupaten Semarang, keindahan pariwisata yang ada di Kabupaten Trenggalek sudah tidak asing lagi. Hal ini didukung dengan saat ini Trenggalek memiliki bentang Jalan Kabupaten sepanjang 931.230 Km dan Jalan Nasional sepanjang 113.290 Km yang kesemuanya selama kurun waktu 5 tahun ini berada dalam kondisi baik, hal itulah salah satu hal yang menjadi daya tarik mengapa Pemkab Semarang ingin belajar pengelolaan infrastruktur dari Pemkab Trenggalek.

Sementara itu, pokok studi banding yang di bahas pada kesempatan ini terkait pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Dana Desa. Sekali lagi rombongan dari Pemkab Semarang ini memuji kesiapan Trenggalek dalam mengawal pengelolaan dana desa  yang salah satunya dengan adanya MOU antara Pemkab Trenggalek dengan Polres Trenggalek tentang pencegahan, pengawasan, dan penanganan permasalahan dana desa. Dengan adanya MOU ini maka pengelolaan dana desa yang lebih efektif, efisien, dan akuntabel bukan suatu hal yang mustahil lagi.  Sehingga setiap rupiah dana desa yang dikeluarkan benar-benar digunakan untuk kepentingan pembangunan desa.

Asda I Pemkab Semarang, Jati Trimulyanto mengaku dengan studi banding yang dilakukan rombongannya di Trenggalek diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi arah pembangunan Kabupaten Semarang kedepan lagi.Diskominfo Trenggalek