Bersih-Bersih Pantai Mutiara Warnai Peringatan Hari Bumi di Trenggalek
Peringatan Hari Bumi di Kabupaten Trenggalek di isi dengan kegiatan "Satu Aksi Selamatkan Laut Indonesia". Gerakan yang berupaya membangkitkan kesadaran masyarakat akan kepedulian lingkungan ini diwarnai dengan aksi membersihkan kawasan Pantai Mutiara Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo Trenggalek dari sampah plastik yang dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat Trenggalek maupun luar Trenggalek, Rabu (24/4).
Plt.Bupati Trenggalek H.Moch Nur Arifin serta Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) V Surabaya, Laksamana Pertama TNI Edwin ,S.H.,M.Han diikuti peserta lain dari komunitas , aktifis peduli lingkungan, pelajar, mahasiswa dan masyarakat luas juga ikut ambil bagian dalam aksi kali ini. Kesemuanya melakukan pembersihan kawasan Pantai Mutiara dari sampah plastik. Menggunakan tangan dan peralatan sederhana, satu persatu sampah dipungut dari bibir Mutiara.
Selain sampah plastik yang berada di pesisir pantai, sampah yang berada di permukaan laut maupun dibawah air permukaan laut tak luput dari sasaran aksi bersih-bersih ini. Bahkan Plt.Bupati Nur Arifin dengan Danlantamal V Laksamana Pertama Edwin juga ikut menyelam di perairan Pantai Mutiara untuk menyisir sampah yang ada dibawah laut, penyelaman juga diikuti oleh sejumlah 50 penyelam gabungan dari TNI AL, Polisi, da Penggiat Olahraga Selam. Tak hanya bersih-bersih, saat penyelaman juga dilangsungkan pembentangan bendera Merah Putih dibawah laut sekaligus pemetaan lokasi konservasi terumbu karang di Pantai Mutiara.
Saat dikonfirmasi, Plt.Bupati Nur Arifin menerangkan gerakan yang berlangsung hari ini ditujukan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan khususnya kawasan laut. Dijelaskan olehnya keseimbangan antara manusia dan lingkungan bisa berjalan beriringan. Diharapkan ekologi lingkungan, ekonomi masyarakat, dan sosial budaya bisa terus dijaga tanpa mengesampingkan satu sama lain.
"Kita punya teluk yang sangat indah seperti ini kalau kita tidak jaga dari hulunya, dari sungainya, terus dari pesisirnya, dari gaya hidupnya saya khawatir wisata yang sudah kita bangun seperti ini tidak sustainable, artinya banyak wisatawan males karena banyak sampah dan sebagainya," terang pria yang akrab disapa Gus Ipin.
"Maka kita mengajak komunitas untuk bergerak, dan karena kita tidak punya untuk kewenangan laut sesuai UU 23 tadi Provinsi juga hadir, kebetulan saya minta bantuan militer dalam hal ini Danlantamal yang menguasai wilayah timur dan Jawa Timur. Jadi kita juga akan membuat MOU kerjasama, salah satunya kalau yang wilayah dibawah laut penjagaan terumbu karang, setelah itu ilegal fishing saya minta penindakannya pengamanannya dibantu oleh Angkatan Laut," imbuhnya menegaskan.
Senada dengan Plt.Bupati Nur Arifin, Laksamana Pertama TNI Edwin mengatakan Trenggalek punya potensi luar biasa yang membutuhkan sinergitas lintas sektor dalam pengelolaanya. Ditambahkan olehnya menjaga kelestarian alam wilayah laut merupakan tanggungjawab bersama, pasalnya potensi besar seperti yang dimiliki Trenggalek akan bisa berkembang dengan baik jika seluruh pihak yang terlibat di dalamnya bisa menciptakan budaya cinta lingkungan pantai salah satunya dengan tidak membuat sampah plastik dan sejenisnya di lautan.
"Sesuai dengan amanat UU bahwa tugas kita melaksanakan Dalwihanla, potensi yang ada di Trenggalek adalah potensi yang sangat baik kita kembangkan. Ini merupakan salah satu program dari Lantamal V Surabaya yang wilayah kerjanya meliputi Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah dan Bali bahwa potensi ini tidak bisa dikerjakan sendiri," terang salah satu Perwira Tinggi di Angkatan Laut ini.
"Mudah-mudahan dengan langkah yang kita laksanakan pada pagi hari ini merupakan langkah awal untuk perjalanan panjang kita bagaimana mengembalikan laut pada kondisi baiknya lagi. Dimana termasuk juga perilaku-perilaku dari saudara kita nelayan untuk tidak lagi menangkap ikan menggunakan potasium, menggunakan bahan peledak dan mengambil bibit benur," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek