Buka Program JALATERI Penyandang Disabilitas, Wakil Bupati Syah : Kita Miliki Hak dan Kwajiban Yang Sama Dalam Membangun Negeri
Membuka Program Jangkauan Layanan Terpadu Integratif Penyandang Disabilitas (Jalateri PD) di Gedung Bhawarasa, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Natanegara sampaikan Pemerintah akan terus berupaya berikan perhatian bagi para penyandang disabilitas, Senin (21/3/2022).
Rencananya, program yang di inisiasi Dinas Sosial Pemprov Jatim ini akan berlangsung selama 3 hari kedepan di Kabupaten Trenggalek dengan 3 tahap program pembentukan kader rehabilitasi sosial masyarakat.
Sebanyak 10 orang diharapkan menjadi partner yang baik dengan para penyandang disabilitas yang didampingi. Sehingga diharapkan mereka bisa mengakomodir kebutuhan dan pengarah yang tepat sasaran.
Sedangkan hari ini, 50 penyandang disabilitas yang di layani berasal dari 9 Kecamatan meliputi Bendungan, Durenan, Kampak, Karangan, Pogalan, Suruh, Trenggalek, Tugu, dan Watulimo. Sedangkan keesokan harinya, sebanyak 50 penyandang disabilitas di wilayah Kecamatan Panggul akan mengikuti acara serupa.
Lantas pada Rabu 23 Maret 2022 mendatang akan diadakan sarasehan dan rekomendasi program bantuan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.
Kemudian di sisi lain, mulai 16 Februari 2022 kemarin telah dilakukan pemutakhiran data disabilitas di Kabupaten Trenggalek dan 25 PMKS lainnya. Sehingga diharapkan pada 25 Mei 2022 kedepan data tersebut sudah bisa disajikan dalam data PMKS, yang akan menjadi database dan terintegrasi dengan data disabilitas Jawa Timur dan SIMBT Kementerian Sosial.
Wakil Bupati Syah menyambut baik program ini dan mengapresiasi Jalateri sebagai wujud pelaksanaan rehabilitasi sosial dasar bagi penyandang disabilitas. Karena apa, sebut Wabup Syah, "karena kita memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk membangun negeri ini secara bersama-sama," ungkapnya.
Di Kabupaten Trenggalek, Wakil Bupati muda ini mengatakan Pemerintah Daerah juga memiliki Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan lainnya atau yang disingkat Musrena Keren.
Musyawarah tersebut menjadi upaya untuk merangkul para disabilitas tidak hanya sebagai objek, tapi kita menempatkan sebagai subjek yang bisa memberikan saran, usulan, untuk memperjuangkan apa yang menjadi kepentingannya.
.
"Jadi ini adalah salah satu upaya kami untuk menjadikan kabupaten Trenggalek menjadi kabupaten yang inklusif dan ramah terhadap siapapun," tutur Wabup.
Kita berharap, sambung mantan anggota DPRD ini, kegiatan seperti ini bisa dirasakan manfaatnya untuk masyarakat Kabupaten Trenggalek.
Lebih lanjut, Wabup Trenggalek juga menegaskan Pemkab Trenggalek akan terus mendampingi apa saja yang bisa dijangkau oleh para disabilitas. Termasuk dengan harapan adanya rumah disabilitas ini benar-benar bisa segera terwujud dan bermanfaat sehingga bisa menjadi program yang tepat sasaran.
"Semoga 100 peserta ini dapat diakomodir sesuai kebutuhannya oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek