Bupati Nur Arifin Serahkan Santunan Dari IGTKI dan PGRI Bagi 175 Anak Yatim Piatu Murit Kanak-Kanak
IGTKI PGRI berikan santunan bagi 175 anak yatim piatu murid TK yang tersebar di 14 Kecamatan se Kabupaten Trenggalek. Diharapkan dengan santunan ini dapat membantu meringankan para murid TK dalam menempuh pembelajaran dimasa pandemi covid-19, Rabu (23/6/2021).
Secara simbolis, santunan senilai 250 ribu per anak ini diserahkan oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Pendhapa Manggala Praja Nugraha kepada 14 pengurus IGTKI tingkat kecamatan. Pemberian santunan ini terlaksana berkat kolaborasi IGTKI bersama Pemkab Trenggalek, Tim Penggerak PKK, Baznas Trenggalek, PGRI Trenggalek, Yayasan Dharma Wanita, dan beberapa donatur.
Bupati Nur Arifin mengapresiasi upaya dan kepedulian tenaga didik Guru PAUD yang mau menyisihkan rezekinya untuk memberikan santunan bagi anak didiknya.
"Saya sangat terharu, karena tanpa anda semua tidak akan ada yang namanya generasi Trenggalek yang lebih cerdas lebih baik lebih berakhlak tanpa binaan sedini mungkin dari bapak ibu sekalian," tutur Bupati.
Disisi lain Bupati muda ini kembali mengingatkan akan perkembangan kasus covid-19 di Indonesia, di Kabupaten Trenggalek hingga saat ini kasus aktif berkisar 120 kasus. Secara ukuran ketersediaan jumlah tempat tidur (BOR) masih di angka 30 persen.
"Kita bersama-sama harus menekan penyebaran covid-19," ungkapnya.
Selain itu terkait pembelajaran tatap harus dipastikan bahwa tatap muka juga masuk kedalam bagian langkah preventif terhadap covid-19. Menurut Bupati anak yang berada di situasi pembelajaran tatap muka pasti mendapatkan penekanan lebih tentang protokol kesehatan.
"Diharapkan wawasan terkait protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, itu terinternalisasi ke anak melalui ibu bapak gurunya.
Sehingga apabila semua menyepakati bahwa pembelajaran tatap muka adalah bagian dari sosialisasi terkait dengan protokol kesehatan, diharapkan murid peserta didik saat pulang ke rumah bisa ikut mengingatkan orang tuanya akan pentingnya disiplin protokol kesehatan.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Bupati, satu rombongan belajar betul-betul dibatasi, pembelajaran tidak lebih dari satu jam, kemudian satu hari diisi secara bergantian dan setiap jeda dilakukan disinfeksi maka diharapkan Trenggalek bisa membangun sumberdaya manusia unggul dan tetap memperlambat laju penyebaran virus corona.
"Jadi itu komitmen yang bisa saya berikan. Dan kalau tatap muka berjalan manfaatkan momentum itu untuk menjadi sosialisasi besar-besaran protokol kesehatan internalisasi protokol kesehatan kepada putra-putri didik," terang Bupati. Diskominfo Trenggalek