Bupati Nur Arifin Tekankan Pencadangan Biaya Pemilu dan Pemecahan Dapil Saat Hadiri Sosialisasi Pemilu Oleh KPU
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin tekankan pencadangan anggaran Pemilu dan wacana pemecahan dapil. Hal ini disampaikan Bupati muda ini saat menghadiri rakor pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024 di Pendhapa Manggala Praja Nugraha, Rabu (23/3/2022).
Menurut Bupati Nur Arifin, dana Pemilu dalam satu anggaran tidak bisa terpenuhi dari APBD dan APBN. Untuk itu tahun ini akan ada pencadangan dana Pemilu, baik untuk KPU, Bawaslu maupun untuk pengamanan.
KPU dalam kesempatan ini juga mensosialisasikan apa saja yang sudah disepakati dan beberapa roll off the game yang mungkin bisa dibedah sebagai bentuk upaya mengurangi distorsi informasi.
Pria yang akrab disapa Mas Ipin ini melanjutkan, "tentu mau dapilnya manapun kalau petarung maka siap saja. Sedangkan bila dilihat dari kacamata eksekutif, sebagai Bupati tentu pemecahan dapil ini sangat kami harapkan," terangnya.
Lebih lanjut, karena apabila untuk wilayah kerja anggota DPRD ini semakin sempit maka pelayanannya otomatis akan semakin baik. Dengan semakin sempit, diharapkan nanti akan ada keterwakilan kecamatan putra-putra daerah yang muncul. Sehingga nanti setiap kecamatan punya jagoan yang bisa menyelesaikan pembangunan itu merata.
Selanjutnya, tegas Suami Novita Hardini ini juga berharap konvigurasi dapil itu akan menyasar daerah-daerah yang selama ini infrastrukturnya belum terbangun atau belum terkoneksi dengan baik antar kecamatan.
Kemudian seperti dicontohkan kalau Kecamatan Bendungan itu gandengannya Trenggalek, Durenan dan Pogalan, tentu orang yang mau mencalonkan diri akan mencari yang padat penduduk. Pasti yang dicari kawasan kota, Pogalan, Durenan. Suara nanti pasti akan terkumpul disana. Terus nanti yang akan ngomong masalah infrastruktur Bendungan siapa, ujarnya.
Belum lagi Bendungan ini berbatasan dengan Tugu, akses jalan yang menghubungkan seperti apa. Konfigurasi-konfigurasi ini yang seharusnya dibahas, sehingga nanti usulan pembangunan itu berkutat hanya di ruas-ruas itu saja. Namun juga menyasar pada ruas ruas yang lain sehingga pembangunan itu merata.
Sementara itu terkait dana cadangan pemilu, Bupati Arifin menjelaskan besaran dana cadangan pemilu akan melihat besaran SILPA yang ada. Dimungkinkan pada tahun ini minimal antara Rp. 20 sampai 30 miliar. "Kita fokusnya untuk pengembalian pembiayaan berupa pinjaman dan untuk pembiayaan Pemilu," jelasnya.
Kenaikan biaya penyelenggaraan Pemilu pada periode ini, dianggap Bupati Nur Arifin menjadi sesuatu hal yang logis. Karena biasanya itu dilakukan sendiri, sedangkan saat ini dalam kurun waktu 1 tahun ada 2 agenda Pemilu serentak. Tentunya budgeting-nya juga akan berubah.
Sedangkan Ketua KPU Trenggalek, Gembong Derita Hadi, dalam kesempatan itu membenarkan bawasannya tahun 2024 nanti, bila tidak ada penundaan maka dalam kurun 1 tahun di tahun 2024 akan ada 2 kali pemilu serentak.
Dimulai dengan Pemilihan Legislatif, Senator dan Pilpres pada 14 Februari 2024. Selanjutnya pemilihan kepala daerah Gubernur-Wakil Gubernur dan Bupati Wakil Bupati. Diskominfo Trenggalek