BUPATI TRENGGALEK SOSIALISASIKAN IMPLEMENTASI NEW NORMAL BAGI PENGELOLA DESTINASI WISATA BERBASIS MASYARAKAT
Mendorong geliat perekonomian dari sektor
pariwisata dalam menyambut era tatanan kehidupan baru, Bupati Trenggalek
Mochamad Nur Arifin sosialisasikan implementasi protokol new normal kepada
pengelola destinasi wisata berbasis masyarakat yang ada di Kabupaten
Trenggalek, Kamis (25/6).
Implementasi protokol new normal ini dipersiapkan guna
menjaga agar masyarakat khususnya bagi para pengelola wisata agar tetap
produktif namun tetap aman dari resiko penularan Covid-19.
Bupati Nur Arifin menyampaikan dalam mengelola pariwisata
Kabupaten Trenggalek memiliki modalitas lebih jika dibandingkan dengan daerah
lain. Dijelaskan oleh Bupati, ada 2 hal yang menjadi peluang dan keunggulan
Trenggalek untuk kembali menggeliatkan kembali sektor pariwisata dimasa new
normal kedepan.
Bupati muda menyebut keunggulan ini diantaranya adalah disaat
daerah lain masih termasuk dalam zona resiko penularan tinggi, akan tetapi
Trenggalek termasuk dalam zona resiko penularan rendah atau zona kuning.
"Kita sudah punya keunggulan komparatif mungkin
dibandingkan daerah lain kalau kita mengcompare jumlah kasus kemudian status
daerah kita berada di zona kuning," tutur Bupati Arifin.
Selain itu pemimpin muda ini menjelaskan keunggulan modalitas
lainnya adalah penerapan protokol new normal di berbagai sektor sudah
terecognisi atau diakui pada tingkat nasional. Terbukti, pada lomba inovasi
daerah menghadapi tatatan normal baru yang diselenggarakan oleh Kemendagri,
Kabupaten Trenggalek berhasil menyabet 4 penghargaan sekaligus khususnya pada
sektor yang memiliki keterkaitan dengan urusan pariwisata.
Lebih lanjut, Bupati Nur Arifin menerangkan bagaimana satgas
dan checkpoint tetap dipertahankan untuk memastikan bahwa resiko penularan yang
dari luar ini bisa dikendalikan sedini mungkin.
"Sehingga wisata kita seharusnya dibuka dan khususnya
untuk masyarakat lokal Kabupaten Trenggalek yang harus kita buka dulu sembari
membiasakan bagaimana penerapan protokoler new normal di Kabupaten
Trenggalek," terangnya.
Untuk jangka menengah, Bupati menginginkan konsep on demand
tourism atau pariwisata dengan berbasis pemesanan. Untuk itu wisatawan yang
dari luar kota harus memesan terlebih dahulu agar tracing bisa dilakukan secara
optimal lalu disiapkan protokoler secara khusus.
"Sehingga jangan sampai wisatawan atau pembukaan wisata
ini menjadi klaster penyebaran baru," jelasnya.
"Saya rasa Dinas Pariwisata setelah ini akan melakukan
sertifikasi bagi sejumlah destinasi, rumah makan, hotel yang sudah memenuhi
syarat new normal. Dan itu yang akan kita push untuk kita promosikan,"
pungkasnya. Diskominfo Trenggalek