Cegah Kejadian Demam Berdarah, Pemkab Trenggalek Kampanyekan Satu Rumah Satu Jumantik
Masuknya musim penghujan dipenghujung tahun 2018 beresiko memicu penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dibawa oleh nyamuk jenis aides aigepty. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Trenggalek kini tengah melakukan kampanye gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik), Kamis (15/11).
Untuk mengawalinya, Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik disosialisaikan kepada 14 Camat, perwakilan OPD, dan seluruh Kepala Puskesmas se-Kabupaten Trenggalek di Aula Koperasi Andayani. Sebagai catatan, Jumantik adalah orang yang melakukan pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk khususnya aides aigepty dan aides albopictus yang selama ini jadi momok penyebaran penyakit demam berdarah.
Gerakan satu rumah satu Jumantik adalah upaya dari pemerintah pusat yang kini tengah didorong di daerah untuk memberdayakan peran serta masyarakat dengan melibatkan setiap keluarga dalam pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk untuk pengendalian penyakit tular vektor khususnya DBD melalui pembudayaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus.
Upaya ini melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait melalui wadah Kelompok Kerja Operasional Demam Berdarah Dengue (Pokjanal DBD) dan kegiatan Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Oleh karena itu untuk meningkatkan keberhasilan pengendalian DBD dan mencegah terjadinya peningkatan kasus atau KLB, maka diperlukan adanya Jumantik dalam melakukan pengawasan dan penyuluhan kepada masyarakat agar melakukan PSN dengan 3M Plus dengan tepat.
Seperti yang dituturkan oleh Kepala Bidang P2 Dinkesdalduk & KB Kabupaten Trenggalek, Rufianto, SKM, M.Kes saat menjadi narasumber pada sosialisasi ini. Menurutnya pendekatan yang paling utama dalam pencegahan DBD adalah mengelola faktor lingkungan yang ditunjang dengan faktor perilaku, kalau misalkan faktor lingkungan tidak dikendalikan dengan baik dan faktor perilaku yang tidak sesuai dengan norma kesehatan maka resiko jentik berkembang biak akan muncul. Terlebih disaat musim hujan akan banyak sekali benda-benda yang akan menampung genangan air dimana hal tersebut adalah tempat yang sangat rawan menjadi habitat jentik nyamuk aides aigepty.
Hari ini kan kita undang 14 Camat walaupun ada yang mewakili sehingga nanti harapannya Camat sebagai komander di wilayahnya itu akan menggerakkan lintas sektor, lintas program untuk bergerak bersama dengan seluruh elemen masyarakat dan terus berlanjut sehingga mata rantai penularan DBD ini bisa dihentikan, ungkapnya.
Saya menghimbau seluruh komponen masyarakat pemerintah masyarakat untuk bersatu padu dalam rangka untuk menurunkan angka kejadian demam berdarah. Jadi tidak bisa dari unsur pemerintah, masyarakat juga harus ikut terlibat, ajaknya.
Sementara itu, disaat yang sama narasumber dari Kepala Seksi P2 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Siti Martini berpendapat sama dengan Rufianto. Ia menegaskan Satu Rumah Satu Jumantik adalah upaya paling efektif untuk menekan angka kejadian demam berdarah. Pasalnya lewat gerakan ini faktor lingkungan dan faktor perilaku kesehatan masyarakat akan bisa terpantau lebih spesifik lagi, sehingga resiko kejadian demam berdarah bisa di tekan seminimal mungkin.
Apa yang harus dilakukan saat ini? segera lakukan PSN dengan 3M Plus, jadi kalau tidak ada jentik penularan DBD juga pasti tidak akan terjadi, terangnya. Diskominfo Trenggalek