Curah Hujan Tinggi Sebabkan Banjir, Begini Penjelasan Kepala BNPB Saat Kunjungi Trenggalek
Curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Trenggalek dilanda bencana alam banjir dan tanah longsor.
Saat meninjau masa tanggap darurat bencana di Kabupaten Trenggalek, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menuturkan sejumlah bencana yang terjadi di tanah air didominasi bencana hidrometrologi.
"Kita ketahui bersama akhir-akhir ini khususnya masuk Bulan Oktober sampai 20 Oktober, kurun waktu 20 hari Bulan Oktober ini Indonesia mengalami curah hujan yang sangat tinggi," jelas Kepala BNPB.
Dijelaskan olehnya, di seluruh Indonesia ada 227 kejadian bencana yang didominasi oleh bencana hidrometrodologi basah yaitu banjir cuaca ekstrem dan tanah longsor. Salah satu daerah terdampak adalah Kabupaten Trenggalek karena beberapa waktu yang lalu juga mengalami bencana banjir yang menimpa puluhan desa.
Mantan Pangdam V Brawijaya ini mengatakan, "Kami datang secara langsung ke sini untuk melihat dan membantu masyarakat pada tahap-tahap penanganan bencana banjir khusus jadi tahap tanggap darurat. tentu saja atas arahan bapak presiden Joko Widodo kami hadir secara langsung memberikan bantuan kepada masyarakat di masa tanggap darurat kabupaten Trenggalek," ungkapnya.
Dan terhitung mulai kemarin sampai dengan 2 minggu ke depan ini selama status tanggap darurat, BNPB membantu anggaran operasional status tanggap darurat sebesar 250 juta rupiah dan logistik yang bisa digunakan langsung oleh masyarakat yang bersifat kebutuhan pokok dasar seperti perahu karet.
"Ini tentu saja akan dikaji oleh pemerintah daerah TNI polri yang ada di kabupaten Trenggalek apabila nanti membutuhkan tindak lanjut terkait dengan tanggap darurat maka kita akan tambah," tegasnya.
Setelah itu setelah selesai masa tanggap darurat akan masuk tahap pra rehabilitasi rekonstruksi atau peralihan rehabilitasi rekonstruksi itu sendiri.
Jenderal Bintang Tiga TNI ini menyebut, di sini tentu saja perlu kerjasama dan koordinasi yang erat antara semua pihak baik TNI polri pemerintah daerah media dunia usaha ini akan bekerja sama dengan target apabila nanti tahap rekonnya berhasil, mitigasinya dilaksanakan dengan baik, kita targetkan di 2023 nanti di Trenggalek ini paling tidak tidak terjadi banjir.
Sedangkan terkait permasalahan bencana yang terjadi akhir-akhir ini, Kepala BNPB menjelaskan "problem utamanya memang seperti kita ketahui bersama dengan perkembangan populasi yang meningkat kemudian juga eksploitasi sumber daya alam, daya dukung alam terhadap hujan ini sudah berkurang, dan memang siklus-siklus turunnya hujan ini juga ada siklus tertentu di 2022 ini antara lain juga cuaca ekstremnya muncul," jelasnya.
"Contoh di Trenggalek ini sudah puluhan tahun siklusnya baru 2022 terjadi hujan seperti kejadian beberapa hari yang lalu. tentu saja kesulitan ini ada tetapi saya yakin dengan kesepakatan kerjasama bersatu padunya seluruh unsur elemen penanggulangan bencana ini bisa diminimalkan kesulitan yang terjadi," terang Letjen TNI Suharyanto.
Disisi lain, Kepala BNPB ini mengatakan hingga saat ini jumlah yang tercatat korban di dua minggu terakhir tanggal 1 sampai 20 Oktober ada 33 orang yang meninggal dunia di seluruh Indonesia akibat bencana alam yang terjadi.
"Beberapa ada yang hilang dan puluhan ribu yang terdampak. Mudah-mudahan ini bisa diredam November Desember dan Januari ini akibatnya bisa relatif lebih kecil lagi," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek