DESA NGETAL SUGUHKAN PERTANIAN PADA LOMBA DESA TAHUN 2018
Hari terakhir tim penilai lapang lomba desa tingkat kabupaten
kunjungi Desa Ngetal Kecamatan Pogalan, Rabu (18/4). Desa yang kini dipimpin
oleh Sumani sebagai Kepala Desanya ini mendapatkan giliran ke-3 dari 3 desa
yang sebelumnya telah ditinjau tim penilai lapang yaitu Watulimo dan Pandean.
Jika Watulimo memiliki andalan rumah budaya dan Pandean
memiliki pemberdayaan peningkatan SDM melalui pendidikan, untuk lomba desa
tahun ini Ngetal ingin tampil beda dengan sektor pertaniannya. Desa ini sukses
membina warganya untuk menggeluti usaha pertanian buah melon yang lebih
menjanjikan jika dibandingkan dengan usaha pertanian padi pada umumnya.
Pada Tahun 2017 Pemerintah Desa Ngetal mengalokasikan dana
yang bersumber dari Dana Desa senilai Rp.9.300.000 untuk bidang pemberdayaan
berupa kegiatan budidaya melon. Kegiatan tersebut berasal dari usulan
masyarakat yang mengatas namakan Kelompok "Karyo Utomo". Pada tahun
2018 kelompok tersebut masih melaksanakan kegiatan budidaya melon tahap II
dengan sumber dana hasil dari penjualan melon hasil panen tahap I.
Selain itu Desa Ngetal juga memiliki kegiatan pemberdayaan di
bidang peternakan. Salah satu kelompok ternak yang kini tengah berkembang
adalah KUBE Fakmis "Gotong Royong", kelompok ini telah sukses dan
berhasil membina masyarakat yang beternak dengan sistem perguliran. Terbukti
dari jumlah anggota yang semula hanya 10 orang dan modal awal 10 ekor kambing,
kini berkembang pesat menjadi sebanyak 46 ekor dan aset tunai sebesar
Rp.7.925.000.
Pada tahun 2019 mendatang, Pemdes Ngetal mempunyai rencana
akan membangun pertanian terpadu di sekitar lokasi budidaya melon. Pertanian
terpadu tersebut berupa perikanan, peternakan, budidaya buah dan kedai ataupun
warung makanan.
Saat dikonfirmasi, Sumani Kepala Desa Ngetal mengatakan bahwa
masyarakat Ngetal sangat terbantu dengan kegiatan pemberdayaan dari sektor
pertanian dan peternakan.
"Alhamdulilah dari varietas yang unggul dari pertanian,
untuk peningkatan ekonomi lumayan baik dan sangat membantu. Secara logika
kesejahteraan pasti meningkat karena kita lihat data statistik yang ada di desa
seperti penurunan jumlah penerima rastra," ungkap Sumani.
Selain itu Sumani juga yakin dengan dukungan posisi Desa
Ngetal yang strategis, maka pertanian buah dapat dijadikan menjadi kawasan
wisata agro buah-buahan.
"Kalau itu nanti bisa terwujud, wisatawan dari arah kota
baik dari arah timur dan barat mau ke arah Prigi, Panggul, atau Munjungan itu
bisa singgah di Desa Ngetal," imbuhnya. Diskominfo Trenggalek