PANDEAN ANDALKAN "GERBANG DEPAN" UNTUK LOMBA DESA 2018
Hari kedua penilaian lapang lomba desa tingkat kabupaten, tim
penilai lapang kunjungi Desa Pandean Kecamatan Durenan, Selasa (17/4). Seakan
tak mau kalah dengan desa lain yang masuk nominasi, Pandean juga suguhkan
hiburan berupa pantomim kampanye anti narkoba yang diperagakan oleh siswa
sekolah dasar saat menyambut Tim Penilai Lapang Lomba Desa yang dipimpin oleh
Sekertaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Ari Hartono, AP.
Senada dengan Kepala Dinas PMD yang pada hari sebelumnya
menilai Desa Watulimo, Sekdin PMD juga mengingatkan bahwa tim akan menilai
administrasi dengan objektif. Dirinya juga mengingatkan poin penting penilaian
yaitu efektifitas penggunaan dana desa, penggunaan dana desa diharapkan tidak
hanya berpaku pada pembangunan fisik saja namun juga disektor pemberdayaan
masyarakat. Hal tersebut ia tegaskan pasalnya pemberdayaan masyarakat desa
sangat erat kaitannya dengan pengentasan kemiskinan, sehingga saat pemberdayaan
dilakukan maka dimasa depan masyarakat desa dapat mengangkat kapasitas ekonomi
mandiri untuk mendorong peningkatan kesejahteraan.
Pandean sebagai desa yang dulu di Tahun 2013 lalu pernah
menjadi juara I pada lomba desa tingkat kabupaten, kini mempunyai
program-program andalan pada lomba desa tahum ini. Pemberdayaan adalah kata
yang berulangkali diucapkan oleh Kepala Desa Pandean Farid Abdullah saat
memberikan paparan desa kepada tim penilai lapang, dirinya meyakini pembangunan
desa dapat dimulai dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)
masyarakat. Menurutnya dengan membangun kualitas pendidikan maka dalam jangka
panjang akan ikut mendongkrak kualitas pembangunan fisik dimasa depan.
Gerakan Belajar dan Mengaji Desa Pandean "Gerbang Depan"
merupakan salah satu gebrakan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Pandean.
Gerbang Depan memberdayakan sarjana-sarjana yang ada di Desa Pandean untuk
mengajar anak-anak usia dini, dengan memanfaatkan dana APBDes semua kegiatan
Gerbang Depan ingin mengubah pola pikir masyarakat bahwa untuk sekolah selalu
lebih baik jika diluar daerah. Selain itu Kades Pandean juga memaparkan bahwa
desakan pentingnya pendidikan harus lebih kuat di era teknologi, dirinya
menghimbau bagi warga Pandean agar bisa memanfaatkan teknologi untuk pendidikan
dan memacu kreatifitas warga.
"Pandai atau pintarnya warga, desa harus terlibat betul.
Jangan hanya menyalahkan dunia pendidikan saja. Ini kami tekankan karena
sekarang ini anak-anak jika sudah memegang gadget maka ngaji jadi tidak mau,
belajar tidak mau. Ini efek dari yang katanya modernisasi," tegas Farid. Diskominfo trenggalek