Didampingi Kemenkominfo, Wabup Syah Bersama Seluruh OPD Teken Komitmen Bersama Menuju Smart City

inovasi

12 September 2022

9043
Didampingi Kemenkominfo, Wabup Syah Bersama Seluruh OPD Teken Komitmen Bersama Menuju Smart City

Menjadi salah satu dari 50 Kabupaten/Kota sebagai proyek percontohan Smart City dari Kementerian Kominfo, Pemerintah Kabupaten Trenggalek kian serius mewujudkan kota cerdas di daerahnya.

Selasa (6/9/2022), Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhammad Natanegara bersama seluruh Kepala OPD menandatangani komitmen bersama menuju Smart City di Graha Hayam Huwuk.

Penandatanganan ini juga sekaligus menjadi tindaklanjut dari pendampingan dari Kementerian Kominfo untuk Kabupaten Trenggalek berupa bimbingan teknis dalam rangka mewujudkan Smart City.

 


 

Dikonfirmasi usai menutup bimtek kali ini, Wakil Bupati Syah Natanegara menuturkan, "Alhamdulillah hari ini teman-teman dari Kabupaten Trenggalek mendapat berkah dari Kementerian kominfo untuk menjadi bagian dari 50 Kabupaten/Kota yang menjadi proyek percontohan untuk Smart City yang ada di Indonesia," tuturnya.

Ditambahkan oleh ya, selama 4 hari seluruh OPD yang ada di seluruh Kabupaten Trenggalek mengikuti Bimtek dan dibimbing untuk merumuskan pendekatan Smart City yang paling cocok untuk Trenggalek itu seperti apa," jelas Wabup.

Kemudian, Smart City ini merupakan satu konsep, bagaimana Pemerintah Kabupaten Ini bisa memberikan kemudahan layanan kepada seluruh masyarakat. Tentunya tidak lepas dari khazanah lokal yang ada di Kabupaten Trenggalek. Mengingat Kabupaten Trenggalek ini, secara topografi bermacam-macam maka kita akan merumuskan nanti yang paling bagus yang paling cocok untuk apa untuk maksimalnya pelayanan yang ada di Kabupaten.

 


 

Salah satu pelayanan yang dicontohkan oleh Wabup adalah pelayanan adminduk, atau mungkin pelayanan pelayanan disektor perizinan dan yang lainnya. Selain dari OPD, kita juga mengajak teman-teman masyarakat maupun Pemerintah Desa, para Penggiat Teknologi maupun Penggiat UMKM

Lebih lanjut untuk pelaku ekonomi, menurut mantan anggota DPRD Trenggalek itu, sistem-sistem yang dianggap rumit melalui Smart City akan lebih disederhanakan sehingga membantu pelaku UMKM mengakses dan pmengembangkan usahanya.

Sementara itu pembimbing Smart City dari Kemenkominfo, Hari Kusdaryanto, menambahkan, "daerah yang smart/ yang cerdas itu, keterlibatan swasta tidak melulu CSR. Namun juga peluang-peluang ada, yang kemudian dikerjasamakan," terangnya.

 


 

Pada dasarnya swasta itu, ada opportunity sedikit pasti dikejar untuk menghasilkan cuan, tugas pemerintah itu memfasilitasi. Misalnya  pengembangan daerah Prigi, Panggul litle Jogja, Trenggalek Creative City, ya kira-kira regulasi apa yang infrastrukturnya perlu dibangun. Insentifnya diberikan itu pasti, tapi bagaimana dengan yang non investor UMKM kita, dalam Smart City ini didorongkan supaya bisa ada namanya kebijakan tentang ekonomi digital.

Bagaimana ibu-ibu di kampung atau di Desa, bisa akses kepada marketplace, e-commerce. Caranya apa? ya literasi yang diajarkan. Jadi wong deso bisa dodolan. Tadi dokumen adminduk juga didekatkan, tidak  perlu lagi harus ke Pusat Kota. Cukup di tempat tingga, atau bahkan di daerah yang lain, bisa  dilakukan sambil rebahan.

 


 

Seperti KK kalau ada tambahan anggota  keluarga baru cukup lebat. Kalau masih gaptek minimal datang ke Kantor Desa, ada operator yang melayani. "Nah, Intinya kalau Smart City itu gampangnya layanannya Sat Set, Wat Wet. Nggak kesuwe, tidak berbelit-belit. Anda mau keluar rumah aman, mau kemana mudah mobilitasnya, kesempatannya juga sama. Kadi Smart City tidak melulu alat-alat sensor CCTV atau ini e, ini e, tapi bagaimana warga masyarakat juga bisa menggunakan," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek