Dorong Trenggalek Lebih Inklusif, Bupati Nur Arifin ingin Endowment Fund untuk Akses Pendanaan bagi Disabilitas dan Kelompok Retan Trenggalek
Bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, sebanyak 187 pengusaha penyandang disablitas di Kabupaten Trenggalek berhasil menyelesaikan pelatihan kewirausahaan melalui program Jadi Pengusaha Mandiri (JAPRI) yang merupakan hasil kerjasama Pemkab Trenggalek dan USAID. 50 peserta diantaranya terpilih untuk menerima dana awal usaha yang diserahkan oleh Bupati Trenggalek Muhamad Nur Arifin dalam acara Peringgatan Hari Disabilitas Internasional di Pendapha Manggala Praja Nugraha, Senin (6/12/2021).
Dalam sambutannya Bupati Nur Arifin mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya kepada rekan-rekan disabilitas yang terus berprestasi dan pantang menyerah dengan keadaan.
“Saya ingin menselebrasi Hari Disabilitas dengan penuh kebahagian, Karena saya tahu ditengah semual hal yang mungkin terlihat berat di kehidupan ini tetapi pasti ada hal yang patut kita syukuri,” ungkap Bupati Nur Arifin.
“Teman-teman JAPRI ini sudah menginspirasi banyak anak-anak muda untuk kemudian berwirausaha dan tentunya mendukung visi dari Kabupaten Trenggalek yang setiap tahunya ingin ada 5000 pengusaha baru, khususnya mayoritas dari perempuan, disabilitas dan kelompok rentan,” tambahnya.
Bupati muda itu menambahkan bahwa prestasi yang diraih oleh rekan-rekan disabilitas tidak tidak hanya menginspirasi bagi rekan disabilitas tetapi juga kepada semua orang untuk mewujudkan Trenggalek yang lebih inklusif kedepannya.
Untuk mendukung Trenggalek yang lebih inklusif Bupati Nur Arifin memiliki cita-cita bahwa Trenggalek bisa memiliki endowment fund (dana abadi) bagi kelompok rentan yang selama ini kesulitan memperoleh akses pendanaan, baik untuk permodalan maupun hunian yang layak.
“Alhamdulillah dari rekan-rekan yang selama ini pemerhati inklusifitas, mereka memberanikan diri membuat perumahan yang inklusif yang selanjutnya kita bantu fasilitasi aksesibilitasnnya,” ungkapnya.
Untuk membantu kesulitan anggaran pembangunan, pemerintah berkolaborasi dengan BAZNAS memberikan akses pendanaan.
“Dana yang terkumpul tadi sampai hari ini bisa jadi bertambah sekitar 271 juta, itu bukan donasi yang hilang, tetapi konsepnya adalah wakaf yang dikelola di dana wakaf BAZNAS,” paparnya.
“Sehingga dari yang kita keluarkan nanti minimal mereka mengembalikan tanpa bunga, tanpa jaminan,” lanjut Bupati.
Bupati Nur Arifin berharap nantinya hal tersebut akan menjadi pionir bahwa Trenggalek telah memiliki satu endowment fund. Diskominfo Trenggalek