Drama Tari Sumilake Prahara Mustikaning Tumpuk asal Trenggalek Pukau Pengunjung Pagelaran Seni Budaya di TMII

berita

08 July 2019

10520
Drama Tari Sumilake Prahara Mustikaning Tumpuk asal Trenggalek Pukau Pengunjung Pagelaran Seni Budaya di TMII

Suguhan Kisah Drama Tari Sumilake Prahara Musikaning Tumpuk pukau pengunjung Pagelaran Pesona Seni Budaya Kabupaten Trenggalek yang berlangsung di Anjungan Jawa Timur Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kisah Sumilake Prahara Mustikaning Tumpuk dibawakan oleh para penggiat seni dari Kabupaten Trenggalek yang disaksikan oleh Bupati Trenggalek, H.Moch.Nur Arifin bersama dengan Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc dan jajanan Forkopimda Trenggalek serta Kepala OPD lingkup Pemkab Trenggalek, Minggu (7/7).

Pagelaran seni budaya merupakan agenda tahunan yang rutin diikuti oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek di TMII DKI Jakarta. Kegiatan ini ditujukan sebagai upaya pengenalan seni budaya unggulan setiap daerah di Indonesia tak terkecuali seni budaya yang berasal dari Trenggalek. Selain itu disaat bersamaan kegiatan ini juga dikemas sebagai Halal Bihalal Ikatan Keluarga Asal Trenggalek (IKAT) se Jabodetabek.

Dikisahkan pada drama tari Sumilake Prahara Mustikaning Tumpuk hiduplah seorang bernama Romo Sentono yang mempunyai dua anak yang gagah perkasa dan rupawan bernama Barat Ketigo dan adiknya Joko Maruto. Karena mereka sudah besar, mereka meminta untuk dikawinkan. Mendengar permintaan anaknya, Romo Sentono berniat menemui teman lamanya yakni Mbok Rondo Krandon yang mempunyai anak perempuan bernama Anjar Anggraini.

Hingga saat pertemuan Barat Ketigo melihat Anjar Anggraini dalam keadaan berantakan dan pincang akibat terlalu lama duduk menenun. Diapun berlalu meninggalkan Anjar, akan tetapi Joko Maruto jatuh cinta pada Anjar dalam kedaaan apa adanya. 

Namun keanehan terjadi, begitu dinikahi Joko Maruto wujud Anjar Anggraini yang semula pincang menjadi cantik sempurna. Begitu melihat perubahan sosok Anjar Anggraini, Barat Ketigo langsung jatuh cinta dan menaruh hati kepada Anjar Anggraini. 

Niat burukpun Barat Ketigo lancarkan kepada Joko Maruto demi mendapatkan sang wanita pujaan. Tanpa belas kasihan, Barat langsung menghunuskan keris dan ditusukkan ke tubuh Joko Maruto. Sang adikpun langsung roboh dan tak bernyawa usai dibunuh Barat Ketigo.

Penyesalanpun menghampiri Barat Ketigo usai menghilangkan nyawa Joko Maruto. Tak lama dengan penuh rasa menyesal, Barat mengambil keris lalu dihunuskan ke tubuhnya sendiri. Kedua saudara adik kakak ini tewas seketika dalam keadaan bertumpuk, kisah inilah yang mengilhami lahirnya nama sebuah desa di Kecamatan Tugu yakni Desa Tumpuk. Diskominfo Trenggalek