FORKOPIMDA TRENGGALEK TURUN LANGSUNG PASTIKAN PENYALURAN BPNT BERJALAN BAIK DAN TEPAT SASARAN
Forkopimda Trenggalek turun langsung meninjau
penyaluran Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) di Desa Salamrejo dan Desa
Kedungsigit Kecamatan Karangan. Didampingi Wakil Ketua DPRD, TNI, Polri,
Kejaksaan, dan Pengadilan, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menuturkan
ingin memastikan penyaluran BPNT baik reguler maupun perluasan bisa tersalurkan
dengan baik dan tepat sasaran, Senin (11/5).
Berdasarkan data dilapangan Bupati Nur Arifin memastikan
apakah sebanyak 78 ribu KK yang masuk kedalam penerima manfaat perluasan sudah
terdata dengan baik.
Selain itu Bupati juga melakukan kroscek ulang terkait data
terbaru penerima yang sudah diumumkan di 2 desa tersebut. Baik yang
dikategorikan layak menjadi penerima, warga mampu tidak layak menjadi penerima
yang ditandai warna hijau, penerima dobel yang sudah ditandai warna kuning,
maupun warna merah bagi penerima yang sudah meninggal dunia.
"Jadi data pun juga sedang melakukan screening, jadi
hanya di bagi yang benar-benar fix form kalau mereka memang benar-benar
membutuhkan," tutur Bupati Arifin.
Selanjutnya sesuai arahan Presiden Jokowi terkait saldo BPNT
yang diterimakan dimasa pandemi ini dari semula 150 ribu menjadi 200 ribu
perbulan, dikarenakan BPNT untuk Bulan April dan Mei digabung menjadi satu
sebesar 400 ribu rupiah.
"Kemudian BPNT tidak boleh diuangkan, kita cek memang
tidak di uangkan dan memang namanya bantuan pangan non tunai sehingga memang
digunakan untuk pembelian pangan dan kita dicek kewajaran harga sama di
kecamatan berupa ayam, beras, telur, dan juga kacang hijau," terang Bupati.
Lebih lanjut pemimpin muda ini mengatakan telah
mengkonfirmasi ke beberapa agen yang ada, termasuk mengingatkan untuk tidak
memberikan pengembalian apapun atau yang berbentuk imbal jasa apapun kepada
petugas yang ada.
"Kita konfirmasi tidak ada yang seperti itu sehingga
kita bisa pastikan pada kunjungan kali ini khususnya di Kecamatan Karangan
pembagian BPNT berjalan lancar," jelasnya.
Disamping itu, Pria yang akrab disapa Mas Ipin ini menghimbau
kepada masyarakat jika menemukan ketidaksesuaian data penerima untuk
memanfaatkan sedekah informasi melalui kanal aduan yang disediakan Pemerintah.
Kanal aduan yang bisa di akses masyarakat adalah melalui SMS dengan format
trenggalek(spasi)aduan ke nomor 1708 atau whatsapp ke nomor 082233343800.
"Jadi tolong kalau ada apapun terkait masalah bansos
bisa menyalurkan lewat saluran yang ada. Tidak usah di viral-viralkan nggak
medsos, toh Mbah Lurahnya bisa di ajak ngomong silahkan datang ke Kepala Desa
biar nanti ditugaskan perangkat untuk kemudian melakukan verifikasi,"
tegasnya.
Ditegaskan sekali lagi oleh Bupati bahwa bantuan masih
bertahap dan masih ada yang belum tersalur seperti KPE sisa kuota yang diluar
5000, kemudian juga BST Kemensos, dan juga ada BLT dari Provinsi. Untuk itu
Bupati meminta masyarakat untuk bisa sedikit bersabar dikarenakan proses
penerimaan bantuan masih terus berlangsung, mungkin sudah ada yang masuk didata
hanya saja akan tetapi bantuannya belum datang.
"Sekali lagi prioritaskan bagi mereka yang benar-benar
membutuhkan," kata Bupati.
Dikesempatan yang sama, di Bulan Ramadhan seperti saat ini
Bupati mengajak kepada masyarakat yang mampu agar mau ikut peduli bergotong
royong membantu masyarakat lain yang terdampak pandemi covid-19. Bupati
mencontohkan sama halnya seperti yang terjadi di Kabupaten Banyumas Jawa
Tengah, dimana di Kabupaten tersebut masyarakat banyak yang berbondong-bondong
mengembalikan BLT karena memang merasa mampu.
"Kalau anda sudah mampu, sekarang gini apalagi ini Bulan
Ramadhan jangan berebut jadi miskin, kalau bisa berebut untuk sedekah, gitu ya.
Jadi kalau dapet dan anda mampu tolonglah banyak yang lain yang masih
membutuhkan," tutur Bupati Nur Arifin.
Jadi tolong kalau merasa mampu dengan senang hati bersedekah.
Bu saya tidak usah didaftar, Pak Lurah saya tidak usah di daftar. Saya harap di
Trenggalek pun juga bisa meniru hal-hal baik seperti ini," imbuhnya
melengkapi.
Bapak 3 anak ini turut menegaskan di Bulan Ramadhan yang
berpahala seperti ini sebaiknya justru banyak orang yang berlomba untuk bersedekah,
bukan justru sebaliknya berlomba-lomba untuk mengaku-ngaku susah atau miskin
supaya mendapatkan bantuan dari Pemerintah.
"Tapi kalau benar-benar susah ya silahkan tadi
menghubungi ke nomor yang sudah saya bagi. Sehingga biar benar-benar terjadi
transparansi dan data wajib dibuka di tingkat desa," ungkap Bupati.
"Jadi tanya Mbah Lurah kalau Insyaallah di Kabupaten
Trenggalek semua sudah paham itu dan semuanya pasti akan memberitahu siapa saja
masyarakatnya yang menerima," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek