Gelar Seminar "Making Trenggalek Wow", Pemkab Trenggalek Datangkan Pakar Marketing, Hermawan Kartajaya

berita

02 October 2018

9483
Gelar Seminar

Pakar pemasaran ternama sekaligus Founder and Chairman Markplus.Inc, Hermawan Kartajaya kunjungi Kabupaten Trenggalek, Senin (1/10).  Kunjungan tokoh marketing terkemuka ini adalah dalam rangka memberikan motivasi dalam seminar di Pendhapa yang bertajuk " Making Trenggalek Wow" dalam rangka panduan menghadapi persaingan global.

Seminar "Making Trenggalek Wow" sendiri diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, ada yang dari ASN, Kepala Desa, pelaku UMKM, pegiat komunitas, maupun beberapa tokoh kegiatan kepemudaan yang bergerak dibidang kewirausahaan.  Seluruh peserta seminar yang hadir nampak serius mengikuti materi-materi yang disampaikan secara gamblang oleh Hermawan Kartajaya.

Branding atau pencitraan adalah hal yang menjadi topik bahasan utama pada seminar ini.  Dalam perspektif yang lebih luas, persaingan global tidak hanya berada ti tingkatan negara, namun kabupaten/kota juga dituntut mempunyai daya tarik khas. Khusus guna menghadapi tantangan globalisasi, suatu kabupaten/kota melaksanakan strategi branding untuk menciptakan citra identitas yang kuat dengan tujuan membedakan identitas daerah tersebut dengan daerah yang lain.

Bupati Trenggalek Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, mengungkapkan keseluruhan produk-produk, jasa, atau apapun itu kesemuanya tidak bisa lepas dari branding. Bupati Emil juga berharap pasca mengikuti seminar semua peserta yang hadir dapat melihat potensi apa yang dimiliki masing-masing serta memetakan hal apa saja yang bisa mereka lakukan bagi Trenggalek lewat sebuah branding.

"Saya berharap bahwa ini bisa menjadi eye opener, membuka cakrawala kita, membuka perspektif kita mengenai apa sebenarnya dunia di luar sana.  Bagaimana sebenarnya produk-produk itu," harap Bupati.

"Jadi ya ini kita mengeksplor tadi Trenggalek ini mau dibawa kemana, terus dari situ kemudian kita menentukan pencitraan Trenggalek.  Bukan pencitraan kosong tapi citra Trenggalek yang memang sejalan dengan semua yang telah kita ikhtiyarkan," imbuhnya.

Sementara itu Hermawan Kertajaya dalam materi yang disampaikan menyebutkan branding adalah simbol dari kita, tanpa brand kita tidak mempunyai identitas.  Tetapi brand itu harus jelas, positioningnya kemana, dan didukung oleh keunikan apa (diferensiasi).  Jika keunikan tersebut belum dimiliki oleh daerah, maka harus segera kita ciptakan.  Ia juga mengimbuhkan suatu daerah yang membranding pariwisatanya dengan baik berbanding lurus atau sama dengan tingkat investasi yang datang.

"Saya lihat Pak Bupati kan sudah menegaskan lagi TTI (Tourism, Trade and Investment) itu mulailah dari tourism ya, itu pintu terbuka.  Sebab tanpa orang datang gimana dia tau dan sesudah tau dia bisa datang dan akhirnya bisa invest," jelas Hermawan.

Dirinya juga menyebutkan istilah VUCA, yang merupakan akronim dari (Volatility in change, Uncertainty in Competitor, Complexity in customer, Ambiguity in company) adalah permasalahan yang pasti ditemui dalam menentukan sebuah branding bagi sebuah daerah. Solusi yang dikemukakan oleh Hermawan untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan terminologi DAMO (Discover New Opportunity New Experience, Adventure the alternative way, Momentum of 2018, Outlook from the pilot perspective). Diskominfo Trenggalek