HADAPI NEW NORMAL, BUPATI TRENGGALEK BERSAMA FORKOPIMDA RESMIKAN KAMPUNG TANGGUH PONPES DARUSSALAM

berita

11 June 2020

1853
HADAPI NEW NORMAL, BUPATI TRENGGALEK BERSAMA FORKOPIMDA RESMIKAN KAMPUNG TANGGUH PONPES DARUSSALAM

Menghadapi era new normal, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama Kapolres Trenggalek dan Dandim 0806 meresmikan Kampung Tangguh Pondok Pesantren Darussalam Sumberingin Karangan, Rabu (10/6). Dengan menerapkan protokoler kesehatan pencegahan covid-19 secara ketat, Kampung Tangguh Ponpes Darussalam menjadi kampung tangguh pertama dari pondok pesantren dan menjadi percontohan bagi ponpes lain yang ada di Kabupaten Trenggalek.

Di kampung tangguh ini, seluruh kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan lainnya dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari aturan mencuci tangan sebelum masuk pondok, menjaga jarak, dan menggunakan APD seperti masker saat di setiap kegiatan didalamnya.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan berbagai kegiatan yang sudah dilakukan di Ponpes Darussalam untuk mendukung terwujudnya kampung tangguh, akan di evaluasi dan ditindaklanjuti menjadi surat edaran yang akan disebarkan kepada pesantren, Madin, TPA, TPQ lain tentang bagaimana memulai kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan new normal.

Disaat yang sama Bupati Nur Arifin menekankan bahwa tatanan baru harus bisa diikuti dengan kesadaran baru. Sehingga dari sosialisasi yang sudah dilakukan, pesantren bisa memulai aktivitasnya kembali tetapi dengan mematuhi protokol new normal yang ada.

Selanjutnya dikarenakan di Trenggalek belum ada kasus transmisi lokal, Bupati menilai apa yang sudah dilakukan pesantren sudah tepat seperti dengan memasukkan terlebih dahulu santri yang berasal dari dalam Kabupaten Trenggalek.

"Artinya dipastikan bahwa kita cukup aman tidak ada transmisi lokal, sedangkan yang dari luar kota yang dari zona merah yang telah ditetapkan oleh BNPB dengan epidemolognya nanti pasti ketika masuk Trenggalek akan kita rapid test," tutur Bupati Arifin.

Begitu reaktif akan diisolasi di Kabupaten tetapi ketika non reaktif boleh dilanjutkan ke pesantren. Tapi di pesantren harus sudah punya ruang isolasi, sehingga tidak dicampur dengan santri lokal yang sudah bermukim lebih awal.

Sehingga nanti pembelajarannya pun juga tersendiri, kamarnya pun juga tersendiri. Baru ketika 14 Hari di observasi inkubasi virus yang tidak terjadi kendala apa-apa atau dinyatakan sehat maka kemudian bisa dinyatakan mengikuti pembelajaran seperti yang lain.

"Saya senangnya meskipun pondok ini berada di beberapa gedung memfokuskan diri dulu di gedung utama, dan memanfaatkan ruang ruang serambi masjid untuk kegiatan pembelajaran, dan saf tempat duduk juga diatur," ungkap Bupati.

Lebih lanjut, Bupati menyebut dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan covid ini, maka menjadi adab baru dalam menjaga para guru, kyai dari resiko penularan virus corona.

"Saya sampaikan tidak ada alasan masker mahal harus beli tidak ada. Kalau mau masker dari sarung juga bisa dijadikan masker. Jadi tidak ada alasan pembelajaran di pesantren harus terganggu," jelasnya.

"Jadi kita tidak boleh kalah dengan covid dan saya terima kasih Kyai beserta para pengasuh pondok pesantren punya optimisme menyambut pendidikan di era normal," imbuhnya melengkapi.

Selain itu, bapak tiga anak ini menyampaikan bahwa kata-kata tangguh ini memiliki arti bahwa pencegahan covid-19 bisa dilakukan jika dihadapi secara bersama-sama dan gotong royong baik dari Pemerintah beserta unsur terkait maupun dari masyarakat. Sehingga dalam menghadapi new normal, segala aktifitas masyarakat yang ada bisa dilaksanakan tanpa ada rasa takut akan tertular virus corona karena telah diikuti dengan penerapan protokol kesehatan.

Sementara itu dikesempatan yang sama, Kapolres Trenggalek AKBP Doni Satria Sembiring mengatakan pada prinsipnya dengan adanya kampung tangguh ini, seluruh Forkopimda ingin membangun kesadaran masyarakat Kabupaten Trrnggalek dalam menekan angka dan resiko penyebaran covid-19.

Perwira menengah ini menyebut dengan angka penyebaran virus corona di Trenggalek yang tidak terlalu tinggi, maka diharapkan masyarakat bisa bersama-sama mendukung dengan ikut mematuhi protokol kesehatan pencegahan covid-19.

"Mudah-mudahan ke depan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang sebagaimana disampaikan oleh kebijakan pemerintah pusat bahwa warga masyarakat harus berupaya menjaga kesehatannya dengan memperhatikan protokol kesehatan karena itulah yang nanti bisa menangkal daripada penyebaran covid 19," harapnya. Diskominfo Trenggalek