JELANG RAMADHAN 1441 H, PEMKAB TRENGGALEK GELAR MEGENGAN ONLINE BERSAMA GUBERNUR JATIM DAN 4 KABUPATEN LAIN.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar
megengan online di Pendhapa yang juga tersambung langsung melalui saluran teleconfrence
dengan Gubernur Jawa Timur dan 4 kabupaten lain di Jawa Timur seperti Jombang,
Madiun, Lumajang, dan Pamekasan, Kamis (23/4).
Jika biasanya megengan dilaksanakan di masjid, mushola,
ataupun di tempat ibadah umat Islam lainnya. Di masa pandemi corona seperti
saat ini, tradisi megengan di Kabupaten Trenggalek dilaksanakan dengan
memperhatikan aturan physical distancing seperti dengan melaksanakan secara
online, maupun hanya dengan mengantarkan makanan kepada tetangga sekitar tanpa
harus melakukan aktifitas yang mengundang kerumunan masa.
Megengan sendiri merupakan warisan tradisi dan kearifan lokal
di Trenggalek dan beberapa daerah lain di Jawa Timur dalam menyambut datangnya
Bulan Suci Ramadhan. Kata megeng berasal dari bahasa jawa yang berarti menahan,
jika diartikan secara lebih dalam megeng berarti menahan segala sesuatu yang
dapat membatalkan puasa. Selain itu tradisi ini juga memiliki sajian jajanan
khas tersendiri yaitu apem, di Trenggalek apem dibungkus menggunakan daun
nangka yang menjadikannya berbeda dengan daerah-daerah lain.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menuturkan meskipun
pelaksanaan megengan dilaksanakan dengan memperhatikan physical distancing dan
tidak seperti biasanya, akan tetapi diyakini ibadah ini justru bisa dilaksanakan
dengan lebih kusyuk.
"Karena biasanya manusia itu kalau dapat bahagia lupa,
tapi kalau dapat cobaan biasanya lebih ingat. Dengan Ramadhan yang penuh
keprihatinan seperti ini kami yakin dan sangat lebih kusyuk," ungkap
Bupati.
Disamping itu Bupati juga melaporkan kepada Gubernur Jawa
Timur melalui saluran teleconfrence, untuk mengurangi resiko penyebaran virus
Pemkab Trenggalek sudah mendata para pemudik. Sementara untuk pemudik yang
terlanjur mudik di Trenggalek, Bupati juga menuturkan sudah menyiagakan rumah
singgah dan observasi.
Ditambahkan oleh Bupati, Pemkab juga menyiapkan insentif bagi
perantau yang mau menunda mudik dimasa pandemi ini.
"Kami memberanikan diri bagi mereka yang merantau
melalui realokasi dari BLT Kementerian Sosial, dan kemudian kita komunikasikan
dengan PT. Pos sehingga dana yang masuk ke PT.Pos itu langsung disalurkan ke
rekening melalui Pos Giro tanpa potongan sehingga utuh Rp 600.000 bisa
diterima," jelasnya.
Lebih lanjut, suami dari Novita Hardini ini turut melaporkan
perkembangan dari pasien 01 yang sudah dinyatakan sembuh dan langkah-langkah
yang diambil saat ini adalah begitu ada OTG yang berkontak erat kami langsung
membentuk zona physical distancing dan kemudian semua yang ada di wilayah
physical distancing tersebut dibantu kecukupan kebutuhan pokoknya.
"Sehingga tidak ada kekhawatiran di masyarakat akan
adanya penyebaran yang lebih luas. Termasuk mereka yang ODP yang harus
melakukan isolasi diri di rumah kami berikan top up melalui ojek online senilai
200 ribu sehingga mereka bisa memesan kebutuhan pokoknya dari rumah ,"
imbuhnya.
Ditambahkan oleh pria yang akrab disapa Cak Ipin ini untuk
mempercepat penyaluran bantuan pada masyarakat yang terdampak sosial ekonomi.
Maka Pemkab Trenggalek meluncurkan Kartu Penyangga Ekonomi yang di Bulan April
ini disalurkan melalui Baznas sedangkan Bulan Mei hingga Oktober mendatang
langsung melalui APBD sebanyak 25 ribu kartu.
"Jadi kalau kita hitung hampir 53.4% nanti KK di
Kabupaten Trenggalek tercover semua bantuan mulai Pemerintah Pusat hingga BLT
Desa," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek