JELANG RAMADHAN 1441 H, PEMKAB TRENGGALEK GELAR MEGENGAN ONLINE BERSAMA GUBERNUR JATIM DAN 4 KABUPATEN LAIN.

berita

24 April 2020

1885
JELANG RAMADHAN 1441 H, PEMKAB TRENGGALEK GELAR MEGENGAN ONLINE BERSAMA GUBERNUR JATIM DAN 4 KABUPATEN LAIN.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar megengan online di Pendhapa yang juga tersambung langsung melalui saluran teleconfrence dengan Gubernur Jawa Timur dan 4 kabupaten lain di Jawa Timur seperti Jombang, Madiun, Lumajang, dan Pamekasan, Kamis (23/4).

Jika biasanya megengan dilaksanakan di masjid, mushola, ataupun di tempat ibadah umat Islam lainnya. Di masa pandemi corona seperti saat ini, tradisi megengan di Kabupaten Trenggalek dilaksanakan dengan memperhatikan aturan physical distancing seperti dengan melaksanakan secara online, maupun hanya dengan mengantarkan makanan kepada tetangga sekitar tanpa harus melakukan aktifitas yang mengundang kerumunan masa.

Megengan sendiri merupakan warisan tradisi dan kearifan lokal di Trenggalek dan beberapa daerah lain di Jawa Timur dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan. Kata megeng berasal dari bahasa jawa yang berarti menahan, jika diartikan secara lebih dalam megeng berarti menahan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa. Selain itu tradisi ini juga memiliki sajian jajanan khas tersendiri yaitu apem, di Trenggalek apem dibungkus menggunakan daun nangka yang menjadikannya berbeda dengan daerah-daerah lain.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menuturkan meskipun pelaksanaan megengan dilaksanakan dengan memperhatikan physical distancing dan tidak seperti biasanya, akan tetapi diyakini ibadah ini justru bisa dilaksanakan dengan lebih kusyuk.

"Karena biasanya manusia itu kalau dapat bahagia lupa, tapi kalau dapat cobaan biasanya lebih ingat. Dengan Ramadhan yang penuh keprihatinan seperti ini kami yakin dan sangat lebih kusyuk," ungkap Bupati.

Disamping itu Bupati juga melaporkan kepada Gubernur Jawa Timur melalui saluran teleconfrence, untuk mengurangi resiko penyebaran virus Pemkab Trenggalek sudah mendata para pemudik. Sementara untuk pemudik yang terlanjur mudik di Trenggalek, Bupati juga menuturkan sudah menyiagakan rumah singgah dan observasi.

Ditambahkan oleh Bupati, Pemkab juga menyiapkan insentif bagi perantau yang mau menunda mudik dimasa pandemi ini.
"Kami memberanikan diri bagi mereka yang merantau melalui realokasi dari BLT Kementerian Sosial, dan kemudian kita komunikasikan dengan PT. Pos sehingga dana yang masuk ke PT.Pos itu langsung disalurkan ke rekening melalui Pos Giro tanpa potongan sehingga utuh Rp 600.000 bisa diterima," jelasnya.

Lebih lanjut, suami dari Novita Hardini ini turut melaporkan perkembangan dari pasien 01 yang sudah dinyatakan sembuh dan langkah-langkah yang diambil saat ini adalah begitu ada OTG yang berkontak erat kami langsung membentuk zona physical distancing dan kemudian semua yang ada di wilayah physical distancing tersebut dibantu kecukupan kebutuhan pokoknya.

"Sehingga tidak ada kekhawatiran di masyarakat akan adanya penyebaran yang lebih luas. Termasuk mereka yang ODP yang harus melakukan isolasi diri di rumah kami berikan top up melalui ojek online senilai 200 ribu sehingga mereka bisa memesan kebutuhan pokoknya dari rumah ," imbuhnya.

Ditambahkan oleh pria yang akrab disapa Cak Ipin ini untuk mempercepat penyaluran bantuan pada masyarakat yang terdampak sosial ekonomi. Maka Pemkab Trenggalek meluncurkan Kartu Penyangga Ekonomi yang di Bulan April ini disalurkan melalui Baznas sedangkan Bulan Mei hingga Oktober mendatang langsung melalui APBD sebanyak 25 ribu kartu.
"Jadi kalau kita hitung hampir 53.4% nanti KK di Kabupaten Trenggalek tercover semua bantuan mulai Pemerintah Pusat hingga BLT Desa," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek