Minimalisir Resiko Longsor Kembali, Pemkab Trenggalek Akan Bangun Sabuk Air di Area Perbukitan Desa Sumurup

berita

25 October 2022

8751
Minimalisir Resiko Longsor Kembali, Pemkab Trenggalek Akan Bangun Sabuk Air di Area Perbukitan Desa Sumurup

Pemerintah Kabupaten Trenggalek siapkan solusi penanganan bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Sumurup Kecamatan Bendungan. Salah satu opsi yang diambil adalah dengan membangun sabuk air di sekitar perbukitan untuk mencegah longsor kembali terjadi di wilayah tersebut.

"Penanganan pertama kita dibantu baik dari Provinsi maupun dari BBWS kita menyiapkan untuk sabuk air di sekitar bukit,"tutur Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat meninjau lokasi longsor di Desa Sumurup, Sabtu (22/10/2022).

Sehingga, sambung pria yang akrab disapa Mas Ipin itu, "nanti ketika ada hujan susulan itu tidak akan menambah beban longsoran, jadi air bisa teralihkan ke parit atau sungai terdekat," lanjutnya.

Terkait area terdampak longsoran yang tidak dimungkinkan untuk dihuni kembali, Bupati menyebut "Tidak memungkinkan karena retakan-retakannya sudah menyebar, dan kalau retakan begitu kan hujan sedikit saja air sudah masuk kebawah melalui retakan itu," terang Bupati.

"Dan namanya air pasti akan mencari jalan sendiri, jadi longsoran bisa jadi bertambah. Tapi harapan kami itu bisa diminimalisir, makanya sekarang alat berat untuk membuat tingkatan terus kemudian dibuat parit keliling bukit untuk jalan air jadi kita bikin sabuk air di atas," tegasnya.

 


 

Sedikitnya ada puluhan Kepala Keluarga yang terdampak akibat tanah longsor di Desa Sumurup kali ini. Sedangkan untuk memudahkan penanganan, warga dievakuasi untuk mengungsi di area maupun tempat yang relatif lebih aman.

Sementara itu alat berat juga telah diturunkan untuk mempercepat proses pembersihan material longsoran dengan dibantu warga setempat.

Lebih lanjut, Bupati Nur Arifin juga menyebut tengah menyiapkan relokasi tempat tinggal bagi warga terdampak. Mengingat akibat longsor yang cukup parah kali inimembuat rumah dan tanah yang mereka tempati dulu tidak memungkinkan untuk ditempati kembali.

"Kita mencari lahan untuk mempersiapkan relokasi, kita sedang menginventarisir warga siapa yang punya tanah pribadi atau tanah milik kerabat mereka yang ingin dibangunkan rumah kita bangunkan," jelas Bupati Trenggalek.

Apabila warga tersebut tidak memiliki tanah, Bupati Mas Ipin menegaskan, "maka opsinya Pemerintah Daerah memiliki tanah di Dilem Wilis.  Tapi kita lihat opsi yang lain nanti kalau warga sudah setuju maka kemudian kita akan segera membangun relokasi," ungkapnya.

 


 

Disisi lain Mas Ipin mengatakan, "Sama kejadiannya dengan yang tadi kita kunjungi di Pandean Dongko. Kalau disana semuanya sudah sepakat relokasi ada 16 rumah, kalau dari 37 rumah kita akan data ulang siapa yang berkenan relokasi dan siapa yang berkenan dibangunkan ditanahnya pribadi," terangnya.

Sementara itu, dikarenakan proses mempersiapkan rumah ini juga masih butuh waktu. Maka pemimpin muda ini menghimbau agar ternak yang ada bisa dititipkan di kandang komunal milik Pemerintah.

"Biar masyarakat tidak seperti kemarin, (ternaknya) dikeluarkan lagi dijalan terus diantar lagi ke atas. Nanti dititipkan dulu disana yang penting harta benda rojokoyonya aman dulu," ujarnya.

Sementara mempersiapkan lokasi yang baru, Pemkab Trenggalek juga memastikan kebutuhan warga terdampak longsor bisa tercukupi melalui posko yang ada. Termasuk kebutuhan bagi anak sekolah, urusan kesehatannya, maupun kebutuhan lainnya agar bisa tercukupi dengan baik. Diskominfo Trenggalek