Pacu Siswa Berprestasi di Usia Muda, Bupati Nur Arifin Apresiasi Program SKS di SMAN 1 Trenggalek

inovasi

03 June 2021

2345
Pacu Siswa Berprestasi di Usia Muda, Bupati Nur Arifin Apresiasi Program SKS di SMAN 1 Trenggalek

Mulai tahun ajaran baru, SMA Negeri 1 Trenggalek terapkan program Sistem Kredit Semester (SKS). Peluncuran program ini dilakukan langsung oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, didampingi dengan Kepala Sekolah SMAN 1 Trenggalek dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Tulungagung, Rabu (2/6/2021).

Dianggap mampu dan berprestasi, SMAN 1 Trenggalek menjadi sekolah pertama di Kabupaten Trenggalek yang ditunjuk untuk menerapkan program ini di Kabupaten Trenggalek.

Hampir serupa layakaknya program pembelajaran di perguruan tinggi, program SKS Di SMAN 1 Trenggalek mengedepankan aspek kemampuan siswa dalam menyelesaikan pelajaran yang diberikan sekolah.

Upaya mendorong akselerasi pembelajaran siswa didik ini turut mendapatkan apresiasi dari Bupati Nur Arifin. Menurut Bupati program ini memacu siswa didik untuk memperoleh kesempatan pendidikan yang tinggi di usia muda.

"Artinya kedepan akan ada akselerasi yang cukup cepat dari lama tempuh pendidikan," ungkap Bupati Nur Arifin.

"Sehingga nanti bisa menduduki pucuk-pucuk pimpinan, baik di sisi perusahaan, entrepreneur, atau di BUMN atau di Pemerintahan itu nanti bisa diisi anak muda. Harapannya bisa lebih inovatif," lanjutnya.

Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 1 Trenggalek, Dra.Endang Sri Pratiwi, M.Pd menjelaskan program SKS dilaksanakan sesuai petunjuk teknis dari Kementerian.

"Sebetulnya mulai Juni tahun 2020 namun itu baru taraf persiapan dan SK baru kita terima pada akhir Desember 2020. Sehingga ini kita yang tahun ajaran baru kita murni SKS," terang Endang.

Lebih lanjut, Endang juga menyebut dengan program SKS bagi anak-anak yang mempunyai kemampuan cepat dan lebih bisa menyelesaikan pendidikan dengan lebih cepat.

"Minimal 2 tahun, dan di sistem SKS tidak ada sistem kenaikan kelas," tegasnya.

Kasek SMAN 1 Trenggalek menyebut seluruh materi sudah ada di sistem di pembelajaran. Apabila siswa belum bisa menyelesaikan modul pembelajaran yang diberikan maka siswa tersebut tidak bisa melanjutkan untuk memperoleh modul berikutnya.

"Jadi semesternya tetap sama, jatahnya anak di SMA itu sama.  Ada yang satu semester diselesaikan 6 bulan ada yang diselesaikan 4 bulan," ucap Endang Sri Pratiwi.

Endang juga menegaskan dengan program SKS juga menuntut tenaga pendidik untuk bisa lebih maju dan mewadahi kemampuan siswa serta memberikan pelayanan secara lebih baik. Diskominfo Trenggalek