PAGELARAN WAYANG KULIT, WUJUD APRESIASI PEMPROV JATIM KEPADA PRIGI FEST

berita

02 May 2018

2702
PAGELARAN WAYANG KULIT, WUJUD APRESIASI PEMPROV JATIM KEPADA PRIGI FEST

Timur mengapresiasi penyelenggaraan Prigi Fest 2018 dengan turut menggelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk bersama suguhan karya dalang kondang Ki Rudi Gareng di areal panggung Prigi 360.  Dalang kondang dari Kota Patria ini memberikan hiburan wayang kulit bagi masyarakat Trenggalek dengan lakon Babat Hastina.

Pagelaran wayang kulit yang turut dibuka dan disaksikan oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Sinarto, M.M bersama Plt. Sekda Trenggalek Kusprigianto, M.M, ini menyedot perhatian masyarakat sekitar kawasan pantai Prigi untuk berbondong-bondong menyaksikan produk seni budaya asli nusantara ini.  Ribuan mata penonton yang  tertuju pada suguhan karya Ki Rudi Gareng berdecak kagum saat tangan lincah dari dalang kondang ini memainkan wayang andalannya.

Menurut Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Sinarto, M.M, wayang memberikan edukasi kepada masyarakat luas tentang membangun kesalehan sosial.  Ia menyampaikan bahwa pagelaran ini sengaja digelar  demi mencoba mengulas dan memahami kembali daripada kehebatan wayang sebagai media pembangunan karakter kepada masyarakat.

"Pagelaran wayang bisa juga menghibur melalui media kepariwisataan, pariwisata tidak hanya menyenangkan yang bersifat lahir saja.  Tetapi mencoba memberikan pengalaman batin yang dibawa pula oleh-olehnya orang berwisata tidak hanya barang yang bisa kita lihat, tetapi bisa jadi nilai yang bisa kita praktekan dalam kehidupan sehari-hari," tutur Sinarto.

Sementara itu Plt.Sekda Trenggalek Kusprigianto, M.M juga mengapresiasi pagelaran wayang kulit ini sebagai media untuk mempererat jalinan kerjasama Pemkab Trenggalek bersama Pemprov Jatim.  Plt.Sekda juga menambahkan bahwa wayang kulit dan Prigi Fest 2018 mempunyai misi membangkitkan potensi yang dimiliki oleh Prigi sebagai kawasan pesisir selatan Trenggalek.

"Kegiatan ini dalam rangka menggugah potensi dan sekaligus memberdayakan apa yang dimiliki oleh Pantai Prigi.  Selama ini kawasan Pantai Prigi tidak hanya terkenal sebagai kawasan wisata pantai saja, namun dibalik itu masih banyak potensi yang belum tergali termasuk potensi yang dimiliki oleh masyarakat Prigi," tegasnya.

Lakon wayang "Babat Hastina" yang dibawakan oleh Ki Rudi Gareng mengisahkan seorang Batara Guru bersama rakyatnya yang sedang mendapatkan masalah di hutan ingas, pasalnya hutan ingas yang angker telah menimbulkan penyakit gatal-gatal sehingga dampaknya sudah dirasakan hingga sampai di kahyangan.  Lalu Batara Guru membuat sayembara siapa yang sanggup membumihanguskan hutan ingas tersebut akan dibuatkan kerajaan besar dan dijanjikan raja di hutan ingas.  Kemudian datanglah batara ganesa dengan anaknya raden barata yang sanggup membumihanguskan hutan ingas tersebut, lantas berangkatlah Raden Baratha dan Batara Ganesha ke hutan ingas.  Batara Guru memanggil Batara Wisnu diperintahkan untuk menemui menantunya yaitu Raden Remani yang ada di sapto argo agar membantu Raden Barata.  Di hutan ingas Raden Barata dan Batara Ganesha tidak mampu membumi hanguskan hutan ingas karena setiap pohon-pohon yang dibakar bisa tumbuh kembali seketika dan akhirnya tugas untuk membumi hanguskan hutan ingas tidak dapat diselesaikan. (Dinas Kominfo Kab. Trenggalek)