PEMKAB CANANGKAN 14 DESA DI TRENGGALEK MENJADI KAMPUNG KB
Pemerintah
Kabupaten Trenggalek terus berupaya mendorong pembangunan keluarga kecil yang
bahagia dan sejahtera, salah satu upaya yang dilakukan dengan mencanangkan 14
Kampung Keluarga Berencana (KB) se-Kabupaten Trenggalek yang dipusatkan di Desa
Bogoran Kecamatan Kampak, Senin (24/7). Kampung KB di Trenggalek dibentuk satu
desa untuk masing-masing kecamatan. Peresmian Kampung KB se Kabupaten
Trenggalek ditandai dengan pemukulan gong dan pelepasan 14 buah balon oleh
Bupati Trenggalek Dr.Emil Elestianto Dardak, M.Sc sebagai simbol dari 14 desa
yang dicanangkan menjadi kampung KB.
Dengan
mengusung tema "melalui kampung KB kita tingkatkan Kependudukan Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)", pencanangan kampung KB
diharapkan dapat menjadi dorongan bagi masyarakat untuk mewujudkan keluarga
kecil yang harmonis dan sejahtera. Mengingat saat ini KB tidak hanya
terfokus kepada isu-isu laju pengendalian penduduk, akan tetapi juga
peningkatan kualitas kehidupan sosial di berbagi bidang baik itu kesehatan,
pendidikan, maupun ekonomi. 14 Desa yang dicanangkan menjadi kampung KB
diantaranya, Desa Bogoran Kecamatan Kampak, Desa Sengon Kecamatan Bendungan,
Desa Sukosari Kecamatan Trenggalek, Desa Gembleb Kecamatan Pogalan, Desa
Gondangrejo Kecamatan Durenan, Desa Gandusari Kecamatan Gandusari, Desa Gemaharjo
Kecamatan Watulimo, Desa Sumberbening Kecamatan Dongko, Desa Besuki Kecamatan
Panggul, Desa Tawing Kecamatan Munjungan, Desa Winong Kecamatan Tugu, Desa
Mlinjon Kecamatan Suruh, Desa Tanggaran Kecamatan Pule, Desa Ngentrong
Kecamatan Karangan.
Penentuan
ke 14 desa sebagai kampung KB merujuk pada pedoman yang mengacu pada beberapa
aspek pertimbangan seperti desa yang berlokasi di daerah pesisir pantai, desa
yang padat penduduk dan masih banyak penduduk miskin, desa yang kepemilikan
dokumen kependudukan yg rendah, usia perkawinan dibawah 21 tahun, desa dengan
capaian KB yang masih rendah, dan desa-desa yang masih menginginkan KB atau
minat terhadap KB masih cenderung tinggi.
Keberhasilan
Kampung KB di Trenggalek tentunya memerlukan sinergitas dan kerjasama berbagai
pihak, tak hanya pemerintah daerah namun partisipasi masyarakat juga diharapkan
dapat menjadi cambuk agar implementasi Kampung KB dapat terselenggara dengan
baik dan sukses. Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim, Kabid KB dan reproduksi,
Ajeng Lukitowati mengatakan "Dari pusat memberikan dukungan dan fasilitas
stimulun untuk terlaksananya kampung KB, tentunya tidak keseluruhan biaya itu
akan difasilitasi oleh pemerintah pusat akan tetapi juga disinergikan lintas
sektor yang lain, dinas-dinas yang lain, juga mitra-mitra yang lain sehingga
membangun kampung itu lebih sinergi. Jadi hanya konsepnya aja bunyinya kampung
KB tetapi semua komponen yang ada membangun kampung tersebut," terangnya.
Senada
dengan Ajeng Lukitowati, Bupati Trenggalek yang dikonfirmasi juga mengatakan
kampung KB adalah tanggung jawab bersama.
"Siapa saja penggeraknya?? kebetulan sekarang kan KB dengan Dinkes jadi satu Dinkes KB, tapi sebenarnya itu tanggungjawab dari Camat dan semua elemen untuk mewujudkan paradigma keluarga berencana tadi dalam setiap langkah," terang Bupati menambahkan. Diskominfo Trenggalek