PEMKAB TRENGGALEK BEKALI PELATIHAN PEMBUATAN KEBIJAKAN SUKSESKAN 10 LMKM BAGI PETUGAS FASKES

berita

18 June 2020

9387
PEMKAB TRENGGALEK BEKALI PELATIHAN PEMBUATAN KEBIJAKAN SUKSESKAN 10 LMKM BAGI PETUGAS FASKES

Melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang bekerjasama dengan Global Aliance for Improved Nutrition (GAIN), Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali menggelar pelatihan pembuatan kebijakan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) di Hotel Hayam Wuruk, Rabu (17/6).

Kegiatan ini ditujukan untuk menyegarkan pengetahuan sekaligus memfasilitasi para pembuat kebijakan di tingkat faskes dengan mengembangkan strategi pelaksanaan 10 LMKM, guna mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat khususnya dalam hal pemberian ASI ekslusif secara lebih optimal.

Dimasa pandemi covid-19, pelatihan yang diikuti oleh petugas dari 25 fasyankes se Kabupaten Trenggalek ini digelar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, baik dengan menjaga jarak physical distancing, penggunaan APD, pengecekan suhu tubuh, serta penggunaan teknologi telemeeting dengan narasumber demi mencegah resiko penularan virus corona.

Pelatihan ini juga memberikan pengetahuan teknis dan keterampilan yang terdiri dari mengidentifikasi masalah untuk tindakan kebijakan, memeriksa data, konteks dan proses pembuatan kebijakan, meninjau kebijakan yang ada, merumuskan solusi kebijakan untuk masalah yang diidentifikasi, keterampilan teknis untuk membantu perumusan kebijakan demi mensukseskan 10 LMKM di tingkat faskes masing-masing.

Plt. Kepala Dinkesdalduk & Kb, dr. Saeroni, MMRS memaparkan pemberian (ASI) secara ekslusif memiliki peran sentral dalam pencegahan stunting dan penurunan risiko morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh infeksi.

Selain itu, menyusui juga meningkatkan perkembangan kognitif dan mencegah risiko obesitas dan diabetes di masa depan. Menyusui juga dapat meningkatkan kualitas kedekatan ibu dan bayi yang memiliki dampak panjang bagi kesehatan jiwa dan kemampuan partisipasi sosial anak.

Secara ekonomi, dr.Saeroni juga Secara juga menyebut pemberian ASI ikut berdampak pada efisiensi biaya untuk wanita, keluarga, masyarakat, sistem kesehatan dan negara. Efisiensi ini diperoleh lewat berkurangnya pengeluaran untuk konsumsi susu formula dan perlengkapannya, pengeluaran untuk pengobatan penyakit baik saat masa masih menyusui bahkan sampai anak mencapai usia dewasa dimana ia tumbuh menjadi anak dengan imunitas yang baik dan tidak rentan terhadap penyakit tidak menular kronis.

"Melihat luasnya dampak yang dirasakan dalam berbagai lini dari aktivitas menyusui baik di bidang kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, perlindungan anak, hingga pendapatan negara maka seharusnya menyusui hendaknya menjadi tanggung jawab bersama," tutur dr.Saeroni.

Sementara itu di kesempatan yang sama, Distric Coordinator GAIN, Suhardi, mengatakan GAIN sebagai mendukung upaya yang dilakukan Pemkab Trenggalek dalam rangka mendorong pemberian ASI eksklusif.
"Harapan kami setiap fasyankes bisa menyusun draft di setiap fasyankes masing-masing untuk mendukung 10 LMKM," harapnya. Diskominfo Trenggalek