PEMKAB TRENGGALEK BERSAMA BBRSPDF SURAKARTA BERIKAN ALAT BANTU DAN PELATIHAN BAGI PENYANDANG DISABILITAS

berita

10 November 2020

10091
PEMKAB TRENGGALEK BERSAMA BBRSPDF SURAKARTA BERIKAN ALAT BANTU DAN PELATIHAN BAGI PENYANDANG DISABILITAS

Pemerintah Kabupaten Trenggalek bersama dengan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof. Dr. Soeharso Surakarta memberikan alat bantu dan pelatihan bagi penyandang disabilitas fisik di Kabupaten Trenggalek, Kamis (5/11/2020).

Kegiatan ini memasuki tahapan kedua yakni pengukuran kaki palsu, dan merupakan tindak lanjut setelah hasil assesment oleh Tim Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) yang terdiri dari tenaga ahli seperti Ortotik Prostetik, Pekerja Sosial, Psikolog, dan pekerja sosial.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Trenggalek, dr.Ratna Sulistyowati menuturkan terdapat 80 penyandang disabiltas penerima alat bantu dari hasil asesment yang dilakukan selama kurun waktu 2 minggu.

Pengukuran kaki palsu ini juga dilakukan oleh tenaga ahli dari BBRSPDF dengan menyesuaikan dari kondisi masing-masing dissbiltas. Ditambahkan oleh dr. Ratna selain kaki palsu, pemberian alat bantu lain, seperti kursi roda juga akan disesuaikan dengan memperhatikan kebutuhan masing-masing disabilitas.

Disamping itu, dr. Ratna juga menjelaskan bahwa dengan 10% dari kuota pelatihan yang diselenggarakan oleh Disperinaker diperuntukkan bagi pendayandang disabilitas, Trenggalek berhasil mendapatkan apresiasi dari BBRSPDF.

"Kita diapresiasi dianggap Trenggalek sangat responsif terhadap program ini," jelas dr. Ratna.

Sehingga pada November 2020 ini BBRSPDF memberikan pelatihan khusus untuk disabilitas sebanyak 69 kuota. dr. Ratna menyebut sebenarnya bisa saja diusulkan sampai dengan 100 kuota, namun Kadinsos ini tidak ingin pelatihan hanya sebatas tentang kuantitas, akan tetapi pelatihan yang dilaksanakan juga harus berkualitas.

"69 ini betul-betul kita pilih yang punya niat untuk wirausaha, punya niat untuk pelatihan. Karena masing-masing orang ini nanti akan diberikan bantuan sekitar 2 juta per orang yang rekeningnya langsung masuk ke rekening mereka dan tidak melalui Dinas Sosial," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Layanan Teknis Rehabilitasi Sosial BBRSPDF, Trianto mengatakan kegiatan pengukuran kaki palsu kali ini mendatangkan 2 profesi yakni orthosepotose dan fisioterapi guna menindaklanjuti hasil assesment yang ada.

Secara umum, Trianto menyebut program Kementerian Sosial khususnya Dirjen Rehabilitasi Sosial melakukan Atensi di Trenggalek. Jadi asistensi rehabilitasi sosial diantaranya adalah beberapa tahapan yang sudah dilakukan di Trenggalek, salah satunya tahapan assesment secara komprehensif.

Trianto menyebut assesment komprehensif oleh tenaga ahli dari BBRSPDF tak hanya untuk mengetahui kelemahan dari disabilitas, namun juga kelebihan sehingga bisa memberikan alat bantu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas tersebut.

"Kita sudah melakukan assesment terhadap 80 penyandang disabilitas," terangnya.

Ditambahkan olehnya, kemarin telah dilakukan pengukuran dan fisioterapi yang hari ini dilaksanakan di Kantor Dinas Sosial dan Desa Ngulungkulon Kecamatan Munjungan. Selain itu, Trianto juga berharap peran dukungan keluarga yang baik mampu mendorong penguatan keluarga dalam hal perawatan dan pengasuhan bagi penyandang disabilitas. Diskominfo Trenggalek