PEMKAB TRENGGALEK BERSAMA BBRSPDF SURAKARTA BERIKAN ALAT BANTU DAN PELATIHAN BAGI PENYANDANG DISABILITAS
Pemerintah
Kabupaten Trenggalek bersama dengan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof. Dr. Soeharso Surakarta memberikan alat bantu
dan pelatihan bagi penyandang disabilitas fisik di Kabupaten Trenggalek, Kamis
(5/11/2020).
Kegiatan ini memasuki tahapan kedua yakni pengukuran kaki
palsu, dan merupakan tindak lanjut setelah hasil assesment oleh Tim Asistensi
Rehabilitasi Sosial (Atensi) yang terdiri dari tenaga ahli seperti Ortotik
Prostetik, Pekerja Sosial, Psikolog, dan pekerja sosial.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Trenggalek, dr.Ratna Sulistyowati menuturkan
terdapat 80 penyandang disabiltas penerima alat bantu dari hasil asesment yang
dilakukan selama kurun waktu 2 minggu.
Pengukuran kaki palsu ini juga dilakukan oleh tenaga ahli
dari BBRSPDF dengan menyesuaikan dari kondisi masing-masing dissbiltas.
Ditambahkan oleh dr. Ratna selain kaki palsu, pemberian alat bantu lain,
seperti kursi roda juga akan disesuaikan dengan memperhatikan kebutuhan
masing-masing disabilitas.
Disamping itu, dr. Ratna juga menjelaskan bahwa dengan 10%
dari kuota pelatihan yang diselenggarakan oleh Disperinaker diperuntukkan bagi
pendayandang disabilitas, Trenggalek berhasil mendapatkan apresiasi dari
BBRSPDF.
"Kita diapresiasi dianggap Trenggalek sangat responsif
terhadap program ini," jelas dr. Ratna.
Sehingga pada November 2020 ini BBRSPDF memberikan pelatihan
khusus untuk disabilitas sebanyak 69 kuota. dr. Ratna menyebut sebenarnya bisa
saja diusulkan sampai dengan 100 kuota, namun Kadinsos ini tidak ingin
pelatihan hanya sebatas tentang kuantitas, akan tetapi pelatihan yang
dilaksanakan juga harus berkualitas.
"69 ini betul-betul kita pilih yang punya niat untuk
wirausaha, punya niat untuk pelatihan. Karena masing-masing orang ini nanti
akan diberikan bantuan sekitar 2 juta per orang yang rekeningnya langsung masuk
ke rekening mereka dan tidak melalui Dinas Sosial," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Layanan Teknis Rehabilitasi
Sosial BBRSPDF, Trianto mengatakan kegiatan pengukuran kaki palsu kali ini
mendatangkan 2 profesi yakni orthosepotose dan fisioterapi guna menindaklanjuti
hasil assesment yang ada.
Secara umum, Trianto menyebut program Kementerian Sosial
khususnya Dirjen Rehabilitasi Sosial melakukan Atensi di Trenggalek. Jadi
asistensi rehabilitasi sosial diantaranya adalah beberapa tahapan yang sudah
dilakukan di Trenggalek, salah satunya tahapan assesment secara komprehensif.
Trianto menyebut assesment komprehensif oleh tenaga ahli dari
BBRSPDF tak hanya untuk mengetahui kelemahan dari disabilitas, namun juga
kelebihan sehingga bisa memberikan alat bantu yang benar-benar sesuai dengan
kebutuhan penyandang disabilitas tersebut.
"Kita sudah melakukan assesment terhadap 80 penyandang
disabilitas," terangnya.
Ditambahkan olehnya, kemarin telah dilakukan pengukuran dan
fisioterapi yang hari ini dilaksanakan di Kantor Dinas Sosial dan Desa
Ngulungkulon Kecamatan Munjungan. Selain itu, Trianto juga berharap peran
dukungan keluarga yang baik mampu mendorong penguatan keluarga dalam hal
perawatan dan pengasuhan bagi penyandang disabilitas. Diskominfo Trenggalek