PEMKAB TRENGGALEK MENGIKUTI KEGIATAN PEMBEKALAN ENUMERATOR UNTUK MONEV 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI (LMKM) SECARA VIRTUAL

berita

15 October 2020

9486
PEMKAB TRENGGALEK MENGIKUTI KEGIATAN PEMBEKALAN ENUMERATOR UNTUK MONEV 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI (LMKM) SECARA VIRTUAL

Pemkab Trenggalek melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana bersama dengan Kota Surabaya mengikuti kegiatan pembekalan enumerator untuk monev 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) secara virtual, Selasa (13/10/2020).

Program Dukungan 10 LMKM di Fasilitas Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinkesdalduk bersama GAIN, didampingi oleh CPHI FK Udayana dalam bentuk pelatihan melalui daring (online).

Sebelumnya, pada kurun waktu Mei hingga September 2020, Dinkesdalduk bekerjasama dengan GAIN dan CPHI telah melaksanakan pelatihan yang meliputi pelatihan dan workshop perumusan kebijakan 10 LMKM, pelatihan promosi dasar dan dukungan menyusui bagi tenaga non kesehatan, pelatihan tata laksana dan konseling dasar menyusui bagi tenaga kesehatan, dan TOT bagi calon fasilitator konseling menyusui.

Kegiatan monev 10 LMKM ini bertujuan untuk mengukur pengaruh atau dampak yang ditimbulkan dari pelatihan yang telah dilaksanakan terhadap implementasi 10 LMKM di masing-masing fasilitas kesehatan di Kabupaten Trenggalek.

Kegiatan monitoring evaluasi terdiri dari dua kegiatan yaitu pengumpulan data serta observasi oleh enumerator dan supervisi oleh tim Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, hal ini disampaikan Isti,SKM selaku Nara sumber dari CPHI Udayana

Pengumpulan data serta observasi oleh enumerator dilakukan di seluruh fasilitas kesehatan intervensi program sebanyak 25 faskes. Sedangkan supervisi dilakukan oleh Dinkesdalduk secara acak terhadap 14 faskes yang terdiri 3 rumah sakit dan 11 puskesmas, kegiatan monev akan dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai dengan Desember 2020.

“Beberapa hal yang akan dievaluasi pada tahapan ini antara lain, kebijakan tertulis mengenai 10 LMKM, tingkat implementasi kebijakan, ketersediaan ruang laktasi sesuai standar, hingga pengumpulan data dari sasaran ibu yang melahirkan di faskes," jelas Isti dari CPHI Udayana.

Agar pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program 10 LMKM berjalan dengan efektif, pembekalan diberikan kepada Tim enumerator di 5 Kabupaten/Kota secara bertahap.
(Sumber : Dinas Kesehatan, PPKB Kab. Trenggalek)