PEMKAB TRENGGALEK MULAI BUKA 14 DESTINASI WISATA NEW NORMAL SECARA BERTAHAP

berita

13 July 2020

10904
PEMKAB TRENGGALEK MULAI BUKA 14 DESTINASI WISATA NEW NORMAL SECARA BERTAHAP

Memasuki era tatanan kehidupan baru dimasa pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Trenggalek membuka 14 Destinasi Wisata New Normal. Launching pembukaan destinasi wisata new normal yang dihadiri oleh Forkopimda Trenggalek ini berlangsung di destinasi wisata Putri Maron Desa Depok Kecamatan Bendungan, Jumat (10/7).

Ke 14 destinasi yang telah dibuka beberapa diantaranya merupakan destinasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah dan juga destinasi yang dikelola oleh masyarakat. Sebelum dibuka, 14 destinasi tersebut telah melalui tahapan verifikasi yang dilakukan oleh Tim Gugus Tugas bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan guna memastikan kesiapan beroperasi dan setiap aktifitas didalamnya aman dari Covid-19.

Melaunching pembukaan destinasi wisata new normal, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menuturkan jika dulu era PSBB dilakukan restriksi atau pembatasan total, namun disaat sudah masuk era new normal seperti ini maka eranya adalah disiplin total.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Ipin ini membangun kedisiplinan tidak bisa hanya sekedar penegakan, tetapi juga diperlukan sebuah elemen kesadaran.

Disisi lain pemimpin muda ini mengatakan Trenggalek memiliki keunggulan menghadapi pandemi Covid-19. Keunggulan tersebut diantaranya belum adanya transmisi lokal, masuk dalam zona resiko penularan rendah, serta penerapan protokol new normal yang sudah mendapatkan pengakuan dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri.

"Jadi kita buka beberapa tahapan setelah kemarin SOP kita sudah mendapatkan juara di Kemendagri kemudian kita sosialisasikan bagaimana tata cara pariwisata new normal," tutur Bupati Nur Arifin.

Meski sudah ada pembukaan destinasi wisata new normal, Bupati menegaskan destinasi wisata new normal belum seluruhnya dibuka. Artinya pembukaan akan dilakukan bertahap dan di fase awal ini akan di peruntukkan bagi wisatawan lokal terlebih dahulu.

Sedangkan untuk wisatawan luar daerah, Pemkab Trenggalek kini tengah menyiapkan platform online bekerjasama dengan Bank Jatim, sehingga kedepan pembayaran bisa dilakukan dengan mekanisme non tunai atau cashless.

"Nanti sebelum mereka datang kita sudah mendata dulu siapa-siapa yang akan datang darimana, kemudian nanti begitu datang kita bawa ke checkpoint untuk observasi, begitu dinyatakan aman bisa melanjutkan perjalanan ke destinasi," terang Bupati.

Prosedur tersebut dilakukan guna memastikan tidak adanya overload pengunjung agar penerapan physical distancing bisa berjalan secara optimal.

Semenatara itu apabila ditemukan destinasi wisata yang sudah dibuka tidak disiplin memenuhi protokol kesehatan, Bupati menegaskan akan dilakukan evaluasi dan pemantauan oleh beberapa OPD terkait.

"Sehingga nanti kalau kemudian kita lihat protokolnya tidak di tegakkan, pelaku jasa wisatanya katakanlah ketika di rapid tes reaktif dan sebagainya ya harus ditutup sementara kemudian dibenahi lagi protokol kesehatannya," tegasnya.

Disaat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Drs. Sunyoto menjelaskan ada 22 destinasi wisata yang telah mengajukan permohonan untuk diverifikasi.

Namun setelah diverifikasi oleh Gugus Tugas Covid-19 bersama dengan Disparbud, hanya ada 14 destinasi yang lolos dan dinyatakan siap beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
.
Dari 14 destinasi wisata new normal tersebut, 4 diantaranya merupakan destinasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah mulai dari Goa Lowo, Pantai Prigi, Pantai Karanggongso, dan Pantai Pelang. Ditambah lagi destinasi yang dikelola oleh masyarakat mulai dari Goa Ngerit, Putri Maron, Wisata Tebing Linggo, Durensari, dan beberapa destinasi lain.

Sunyoto menerangkan verifikasi didasarkan pada beberapa kriteria penilaian meliputi aktifitas protokol new normal, kesiapan SDM, dan implementasi di lapangan. Ditambahkan olehnya, Dinas Pariwisata akan terus melakukan pemantauan pada destinasi yang lolos verifikasi guna memastikan apakah setiap protokol new normal bisa berjalan secara optimal.

"Nanti kita akan terus mendampingi, melihat, destinasi tersebut. Dan dibantu gugus tugas terutama yang berada di kecamatan maupun di Desa," jelasnya.

"Terkait pemantauan kami, pendampingan kami itu nanti hubungannya dengan penerapan protokol kesehatan," pungkasnya. Diskominfo Trenggalek