Pemkab Trenggalek Resmi Luncurkan Adipura Desa

berita

12 July 2019

10413
Pemkab Trenggalek Resmi Luncurkan Adipura Desa

Program Adipura Desa resmi diluncurkan Pemerintah Kabupaten Trenggalek di Pendhapa Manggala Praja Nugraha. Program ini digulirkan Pemkab Trenggalek dengan tujuan desa-desa di Trenggalek berlomba satu sama lain untuk menciptakan lingkungan desa yang bersih dan lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan, Jumat (12/7).

Hadiah yang ditawarkan pada perlombaan ini cukup fantastis, yakni mencapai 1.9 miliar. Dana tersebut bakal diberikan kepada desa terbaik yang berhasil menjaga kebersihan dan lingkungan hidup di wilayahnya. Untuk desa yang meraih juara pertama bakal memperoleh hadiah senilai Rp. 400 juta, dana hadiah ini akan diberikan berupa bantuan keuangan khusus desa yang nantinya bisa digunakan untuk membangun desanya.

Namun tentu tidak mudah untuk bisa meraih juara pada perlombaan Adipura Desa, mengingat ada beberapa aspek penilaian yang juga membutuhkan keseriusan dari desa untuk mengelola isu-isu kebersihan dan lingkungan hidup. Aspek yang dimaksud meliputi aspek regulasi, sanitasi, pengelolaan sampah, dan terakhir peran masyarakat.

"Intinya kan kita mau menciptakan Trenggalek ini lebih bersih, cakupan air bersihnya tercapai, bebas dari sampah. Ini kita launching, besok mulai Senin selama satu minggu akan ada sosialisasi, nah setelah sosialisasi mekanisme penilaian sudah berjalan," terang Bupati Trenggalek H.Moch Nur Arifin usai meluncurkan Adipura Desa di Pendhapa.

Sementara itu mengenai pengelolaan sampah, Bupati Trenggalek H.Moch Nur Arifin menaruh perhatian khusus pada aspek tersebut. Bahkan saat melaunching program Adipura Desa, Bupati secara khusus mengundang narasumber berkompeten dibidang pengolahan sampah untuk berbagi ilmu kepada segenap tamu undangan yang hadir. Narasumber yang diundang Bupati berasal dari STT PLN dan Walhi yang membagikan ilmu mengenai pengolahan sampah lebih lanjut lewat metode Tempat Olah Sampah Sementara (TOSS).

"Untuk mendukung penilaian itu desa kan masih bertanya-tanya bagaimana caranya mengolah sampah yang baik dan benar, kita datangkan narasumber dan juga dari TOSS yang di inisiasi oleh STT PLN," terang Bupati Arifin.

TOSS merupakan hasil riset STT PLN yang mengolah sampah untuk difermentasi dan dibentuk khusus berupa pelet. Pengolahan ini begitu efektif untuk mengurangi sampah yang belum dikelola dengan baik, pasalnya metode ini tidak meninggalkan residu apapun sehingga tidak menimbulkan efek atau dampak lingkugan daripada pengolahan itu sendiri.

"Ini bisa jadi jawaban di daerah-daerah bahwa sampahnya bisa diolah, tidak ada residu, dan bisa jadi listrik lagi," jelasnya melengkapi.

"Semoga ini nanti bisa jadi bahan untuk desa-desa mereka mengikuti Adipura Desa bagaimana caranya mengolah sampah yang lebih bagus dilingkungannya," pungkas Bupati Nur Arifin.  Diskominfo Trenggalek