Plt. Bupati Trenggalek Lepas Peserta Latsitardanus XXXIX

berita

13 April 2019

1666
Plt. Bupati Trenggalek Lepas Peserta Latsitardanus XXXIX

Kegiatan Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke XXXIX di Kabupaten Trenggalek akhirnya telah usai. Setelah melaksanakan tugas pengabdian selama 12 hari di Kabupaten Trenggalek, selama 12 hari pula Taruna dari 4 Akademi dan Mahasiswa telah melaksanakan berbagai pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama dengan masyarakat Trenggalek, Jumat (12/4). Pelepasan taruna dilangsungkan di Pendhapa Manggala Praja Nugraha.

Beragam hiburan ditampilkan saat pelepasan peserta Latsitarda, diantaranya seperti tarian khas Kabupaten Trenggalek, Tari Turonggo Yakso yang disuguhkan oleh Sanggar Tari “Ngesti Laras Budoyo” dari siswa-siswi SMAN 1 Karangan, dan juga Tari Gemufamire yang ditampilkan para Taruna Latsitarda.

Saat Latsitardanus XXXIX berlangsung di Trenggalek, ada empat titik sasaran yang dituju oleh para peserta. Keempat lokasi tersebut meliputi Desa Wonoanti Kecamatan Gandusari, Desa Masaran dan Botoputih di Kecamatan Bendungan dan Desa Ngadimulyo di Kecamatan Kampak.

Plt.Bupati yang melepas calon-calon pemimpin bangsa ini mengucapkan terimakasih kepada Taruna yang sudah memberikan pelajaran yang indah buat masyarakat Trenggalek. Dijelaskan masyarakat Trenggalek berbangga dan berbahagia karena suatu saat ketika mereka sudah menjadi Perwira atau bahkan Jenderal, maka berarti Trenggalek ikut andil dalam melahirkan Jenderal-Jenderal hebat di Indonesia.

“Saya hanya mengucapkan sampai jumpa kembali, see you on top ya. Saya ingin melihat kalian semua sukses kami bangga, saya tidak akan mengucapkan selamat jalan atau apapun karena kita akan berjalan bersama kita akan mengabdi bersama kalian akan menempuh pengabdian yang lain,’ tutur Plt.Bupati saat melepas para peserta Latsitardanus XXXIX.

Lebih lanjut, Plt.Bupati Trenggalek juga menceritakan bahwa Trenggalek juga pernah menjadi bagian sejarah kemerdekaan. Diperlihatkan oleh Plt.Bupati sebuah tandu milik Jenderal Sudirman kepada taruna bahwa Trenggalek juga pernah menjadi tempat dimana titik gerilya Panglima Besar ini berjuang.

“Kalian lihat itu tandunya Jenderal Sudirman memang ketika gerilya Jenderal Sudirman punya beberapa tandu, ada yang digunakan untuk mengelabuhi Jenderal Spoors dari Belanda waktu itu yang menyerang dari udara. Dan jalur gerilya Jenderal Sudirman waktu itu juga memasuki wilayah Trenggalek, jadi kalau panglima besar saja pernah hadir disini maka siapa tahu yang menginjakkan di tanah Trenggalek ini memang calon-calon panglima besar. Selamat buat kalian sampai ketemu lagi di puncak kesuksesan,” imbuhnya.

Sementara itu Dansatlat 3 Elang Letkol PNB Yulianto Nurcahyo, mengungkapkan rasa bangga yang begitu besar terhadap masyarakat Trenggalek. Pasalnya sedari tiba di Trenggalekpada 1 April lalu, sambutan begitu meriah dari masyarakat sudah dirasakan oleh para taruna peserta Latsitarda.

“Kami datang disambut dengan luar biasa, kami disambut dengan masyarakat, masyarakat sangat antusias dengan kedatangan kami,” jelas Dansatlat 3 Elang Letkol PNB Yulianto Nurcahyo.

Tak hanya itu saja, Perwira Menengah Angkatan Udara ini juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran Pemkab Trenggalek, Forkopimda, terlebih kepada warga yang berada di titik lokasi Latsitarda yang ikut membimbing anak didiknya untuk bagaimana menjadi seorang aparat yang bisa membaur bersama masyarakat.

“Kemudian saya harapkan dengan kegiatan ini ikatan yang sudah terjalin kekeluargaan yang sudah terjadi dapat terus dibina dapat terus dipererat sehingga kedepan kita jadi keluarga yang lebih kuat untuk bangsa dan negara,” pungkasnya. Diskominfo Trenggalek