POLRES TRENGGALEK MELAKUKAN BUKA BERSAMA DI BULAN RAMADHAN 1439 H DAN TAUSIYAH BERSAMA KH. MUHAMMAD TAUFIQ
Peringati Nuzulul Quran 1439H, Polres
Trenggalek gelar buka bersama di Mapolres Trenggalek dengan tausiyah dari KH.
Muhammad Taufiq, Rabu (30/5). Buka bersama ini selain diikuti anggota
Polres Trenggalek juga diikuti oleh perwakilan Forkopimda, Kepala Organisasi
Perangkat Daerah lingkup Pemkab Trenggalek, Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB), tokoh agama, dan juga masyarakat umum dari berbagai latar pondok
pesantren.
Mengusung semangat keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT, Polres Trenggalek mengajak peringatan Nuzulul Quran
dan kegiatan buka bersama ini dapat dijadikan sarana untuk menjalin silaturahmi
dan semangat kebersamaan dalam meuwujudkan kamtibmas yang aman serta kondusif.
Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang
Wibowo, S.I.K, M.H saat membuka acara buka bersama menyampaikan selain menjaga
silaturahmi yang terjalin dengan baik, namun juga menjadi pengingat kepada
seluruh masyarakat agar selalu waspada guna mencegah paham radikalisme yang
terjadi di beberapa daerah lain.
"Kita ingin menjalin silaturahmi
dengan semua lapisan terutama rekan dari TNI, kemudian semua elemen dari
masyarakat yang tujuannya pertama adalah marilah kita cegah paham radikalisme
ini. Karena paham radikalisme ini dia sudah menggelorakan terus
bahwasanya siapapun yang menghalangi adalah thogut (setan)," terang
Kapolres.
Sementara itu KH. Muhammad Taufiq dalam
tausiyahnya juga menyampaikan hal yang sama dengan Kapolres Trenggalek.
Ulama dari Tulungagung ini mengingatkan bahwa kita tidak boleh lengah dalam
memberikan persepsi terhadap paham radikalisme yang ada, pasalnya paham radikal
yang dianut oleh para pelaku tindak terorisme ini sejatinya merupakan suatu
paham yang keliru karena membelokkan pemahaman jihad dengan menganggap saudara
sebangsa sendiri sebagai musuh dengan dalih jihad yang salah kaprah.
kyai ini juga mengingatkan bahwa sesama
muslim bisa diibaratkan satu bangunan, yang harusnya saling bantu membantu,
saling tolong menolong. Bukan justru saling menjegal, bukan saling hasut
menghasut, bukan saling menghina, apalagi saling membunuh karena itu diluar
ajaran islam.
"Mari kita rapatkan barisan sekali
lagi. NKRI harga mati, Pancasila sudah final dan tidak bisa diganggu
gugat," imbuhnya. Diskominfo Trenggalek