POLRES TRENGGALEK MELAKUKAN BUKA BERSAMA DI BULAN RAMADHAN 1439 H DAN TAUSIYAH BERSAMA KH. MUHAMMAD TAUFIQ

berita

31 May 2018

9469
POLRES TRENGGALEK MELAKUKAN BUKA BERSAMA DI BULAN RAMADHAN 1439 H DAN TAUSIYAH BERSAMA KH. MUHAMMAD TAUFIQ

Peringati Nuzulul Quran 1439H, Polres Trenggalek gelar buka bersama di Mapolres Trenggalek dengan tausiyah dari KH. Muhammad Taufiq, Rabu (30/5).  Buka bersama ini selain diikuti anggota Polres Trenggalek juga diikuti oleh perwakilan Forkopimda, Kepala Organisasi Perangkat Daerah lingkup Pemkab Trenggalek, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), tokoh agama, dan juga  masyarakat umum dari berbagai latar pondok pesantren.

 

Mengusung semangat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, Polres Trenggalek mengajak peringatan Nuzulul Quran dan kegiatan buka bersama ini dapat dijadikan sarana untuk menjalin silaturahmi dan semangat kebersamaan dalam meuwujudkan kamtibmas yang aman serta kondusif.

 

Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo, S.I.K, M.H saat membuka acara buka bersama menyampaikan selain menjaga silaturahmi yang terjalin dengan baik, namun juga menjadi pengingat kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada guna mencegah paham radikalisme yang terjadi di beberapa daerah lain.

 

"Kita ingin menjalin silaturahmi dengan semua lapisan terutama rekan dari TNI, kemudian semua elemen dari masyarakat yang tujuannya pertama adalah marilah kita cegah paham radikalisme ini.  Karena paham radikalisme ini dia sudah menggelorakan terus bahwasanya siapapun yang menghalangi adalah thogut (setan)," terang Kapolres.

 

Sementara itu KH. Muhammad Taufiq dalam tausiyahnya juga menyampaikan hal yang sama dengan Kapolres Trenggalek.  Ulama dari Tulungagung ini mengingatkan bahwa kita tidak boleh lengah dalam memberikan persepsi terhadap paham radikalisme yang ada, pasalnya paham radikal yang dianut oleh para pelaku tindak terorisme ini sejatinya merupakan suatu paham yang keliru karena membelokkan pemahaman jihad dengan menganggap saudara sebangsa sendiri sebagai musuh dengan dalih jihad yang salah kaprah.

 

kyai ini juga mengingatkan bahwa sesama muslim bisa diibaratkan satu bangunan, yang harusnya saling bantu membantu, saling tolong menolong. Bukan justru saling menjegal, bukan saling hasut menghasut, bukan saling menghina, apalagi saling membunuh karena itu diluar ajaran islam.  

 

"Mari kita rapatkan barisan sekali lagi.  NKRI harga mati, Pancasila sudah final dan tidak bisa diganggu gugat," imbuhnya. Diskominfo Trenggalek